Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Letter to Young Lover - Ellen G. White FULL

I LOVE YOU
Saya Mencintaimu

“SAYA MENCINTAI MU!”  Betapa sangat spesial perkataan ini diantara dua orang muda! Tetapi lebih sangat mengagumkan perkataan itu saat dikatakan kepada kita oleh Juruselamat kita yang menginginkan kita untuk bahagia dan mendapatkan sukacita di dalam hubungan orang muda satu sama lain.

Kristus membandingkan kasihNya untuk gereja dengan kasih antara suami dan istri. Alkitab berisi kasih yang lemah lembut seperti Yakub dan Rahel, dan kisah yang menyentuh dari Rut, dan orang Moab, yang mana melalui pernikahan Rut dengan Boas menjadi penghubung silsilah dari Mesias.

Bapa kita yang di surga sangat prihatin dengan kehidupan percintaan kita, dan melalui tulisan alkitab dan Ellen G. White, Allah telah memberikan nasihat untuk orang muda dalam pencarian kebahagian mereka.

DARI ALKITAB :

1 John 3:1
Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.

John 10:10
Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

John 15:11
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.

Zakaria 2:8
Sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya--:

1 Korintus 13:4-8
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

Yeremia 31:3
Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.


Roma 8:38,39
Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

DARI TULISAN ELLEN G. WHITE

Saya menulis karena saya mencintai jiwamu – Letter 51,1889

Untuk orang muda terkasih, mudah-mudahan saya berbicara dengan tegas kepadamu, karena saya ingin kamu untuk selamat. – Message to Young People p.140

Untuk saudariku yang terkasih, saya menulis untuk mu karena saya mencintai jiwamu – Letter 51, 1894

Saya tidak mengatakan bahwa masalahmu tidak berpengharapan; karena jika iya pena saya tidak akan menelusuri garis-garis ini. – Testimonies vol.2 p.562

Terimalah teguran seperti berasal dari Allah, terimalah nasehat dan saran yang diberikan dengan kasih. – Letter 30,1875


Peliharalah keinginanmu, sukacitamu, kepedulianmu, dan ketakutanmu kepada Tuhan. Kita tidak dapat membebani Tuhan; kita tidak dapat melelahkan Dia. Dia yang menghitung jumlah rambut di kepalamu bukannya tidak peduli terhadap keperluan dari anak-anakNya.Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.” (Yakobus 5:11). HatiNya yang kasih tersentuh dengan kesedihan dan bahkan dengan pengungkapan kesedihan itu. Berikan kepadaNya segala sesuatu yang mengacaukan pikiran. Tidak ada yang terlalu besar bagiNya untuk ditanggung, karena Dia mempertahankan dunia, Dia mengatur segala keadaan di alam semesta. Tidak ada sesuatupun yang berkaitan dengan kedamaian kita terlalu kecil baginya untuk disadari. Tidak ada lembaran dalam pengalaman kita yang terlalu gelap bagiNya untuk dibaca; tidak ada kebingungan yang terlalu sulit bagiNya untuk diuraikan. Tidak ada musibah yang menimpa setidaknya untuk anak-anakNya, tidak ada kecemasan yang mengusik jiwa, tidak ada sorakan sukacita,  doa yang sungguh-sungguh yang keluar dari bibir, yang mana Bapa kita disurga tidak amati, ataupun Dia tidak mengambil perhatian secepatnya. “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka” (Mazmur 147:3). Hubungan antara Allah dan setiap jiwa adalah istimewa dan penuh sepertinya tidak ada jiwa yang lain di dunia ini yang berbagi pemeliharaan-Nya, ataupun jiwa yang lain yang mana Dia telah berikan Anak-Nya yang terkasih. - Step to Christ p.100



CHAPTER 1

PERNIKAHAN – CITA RASA SURGA

Kehangatan persahabatan sejati dan cinta mengikat hati suami dan istri pada cita rasa surga.
Allah telah mentahbiskan bahwa harus ada kasih yang sempurna dan kecocokan yang sempurna diantara mereka yang akan memasuki hubungan pernikahan.
Biarlah mempelai pria dan wanita dihadapan alam semesta surga berjanji untuk mencintai satu sama lain seperti yang Allah telah tetapkan mereka harus lakukan. – In Heavenly Places p.202



Cita Rasa Surga

Manusia tidak diciptakan untuk sendirian, manusia adalah makhluk sosial. Tanpa pasangan, pemandangan-pemandangan indah dan pekerjaan yang menyenangkan di Eden akan gagal untuk menghasilkan kebahagiaan yang sempurna. Bahkan persekutuan malaikat tidak akan memuaskan keinginan untuk simpati dan pertemanan.  Ada sifat yang tidak sama untuk mencintai dan untuk dicintai.

Allah sendiri yang memberikan Adam pasangan. Dia menyediakan “penolong baginya” – penolong yang  sesuai dengan dia – seorang yang cocok untuk menjadi pasangannya, dan seseorang yang dapat bersamanya dalam kasih dan simpati. Hawa telah diciptakan dari tulang rusuk sebelah kanan Adam, yang menandakan bahwa  Hawa tidak untuk mengontrol Adam sebagai kepala, ataupun diinjak-injak di bawah kaki sebagai yang lebih rendah, tetapi untuk berdiri disampingnya setara, untuk dicintai dan dijaga olehnyaBagian dari pria, tulang dari tulangnya, dan daging dari dagingnya, Hawa adalah dirinya yang kedua, menunjukkan hubungan yang dekat dan keterikatan kasih yang harus ada di dalam hubungan ini. “Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya” (Efesus 5:29) Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. “  (Kejadian 2:24).

Tuhan merayakan pernikahan pertama. Dengan demikian institusi ini memiliki pengagasnya adalah Pencipta alam semesta. “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan” (Ibrani 13:4).
Itu adalah pemberian pertama dari Allah untuk manusia, dan itu adalah salah satu dari dua institusi, setelah kejatuhan, Adam bawa bersamanya di depan gerbang Surga. Ketika prinsip-prinsip ilahi diketahui dan dituruti dalam hubungan ini, pernikahan akan membawa berkat; itu menjaga kesucian dan kebahagiaan umat manusia, itu menyediakan keperluan sosial manusia, itu meninggikan fisik, intelektual, dan sifat moral.

Sebagai pencipta bergandengan tangan dengan pasangan kudus (Adam dan Hawa) dalam ikatan pernikahan, mengatakan, “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.“ (Kejadian 2:24).  Tuhan mengucapkannya untuk seluruh anak-anak Adam.

Itu adalah saat Bapa yang kekal sendiri telah menyatakan adalah baik hukum dari berkat tertinggi dan untuk mengembangkan manusia.


Buatlah Pacaranmu Bertahan sampai kepada Pernikahan

Tidak ada satu kata yang harus terucap, tidak ada satu tindakan yang harus dilakukan, bahwa kamu tidak bersedia kalau malaikat suci yang melihat dan mencatat di dalam buku di atas. Kamu harus memiliki satu mata untuk kemuliaan Allah. Hati haruslah hanya memiliki kemurnian, disucikan, kasih, dan layak menjadi pengikut Yesus Kristus, ditinggikan dalam sifatnya, dan lebih kepada surgawi daripada duniawi. Segala sesuatu yang berbeda dari ini hanya merendahkan, menurunkan di dalam hubungan; dan pernikahan tidak bisa suci dan dihormati di dalam pandangan Allah yang murni dan suci, kecuali setelah ditinggikan oleh prinsip-prinsip Kitab suci.

Biarlah beberapa waktu dalam berpacaran sebelum pernikahan dijalankan sampai Pernikahan.
“Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya” (Mazmur 127:1)

Mereka yang memikirkan untuk menikah harus mempertimbangkan apa yang akan menjadi karakter dan pengaruh di dalam rumah yang mereka dirikan. Sebagaimana mereka menjadi orang tua, tanggung jawab suci dipercayakan kepada mereka. Di atas mereka bergantung dalam ukuran yang yang besar kesejahteraan anak-anak mereka di dunia ini, dan kebahagiaan anak-anak mereka di dunia yang akan datang. Sampai jumlah yang besar mereka menentukan tanda fisik dan moral yang akan diterima oleh anak yang kecil. Dan berdasarkan karakter dirumah bergantunglah kondisi masyarakat, kepentingan tiap keluarga mempengaruhi kondisi tersebut ke skala atas atau menurun.

Pemilihan pendamping hidup haruslah yang terbaik dalam mengamankan kesejahteraan fisik, mental dan spiritual bagi orang tua, dan untuk anak-anak mereka – contoh akan disanggupkan orang tua dan anak-anak  untuk membagikan berkat kepada sesama manusia dan untuk menghormati Pencipta mereka.

Yesus tidak memulai pekerjaannya dengan pekerjaan besar di Sanhedrin Yerusalem. Di dalam perkumpulan rumah di desa kecil Galelia, kuasa-Nya dinyatakan untuk menambahkan sukacita dalam pesta pernikahan. Demikianlah Dia menunjukkan simpati terhadap manusia, dan keinginan-Nya untuk melayani untuk kebahagiaan mereka.

Dia yang memberikan Hawa kepada Adam sebagai penolong, melakukan mujizat pertama-Nya di perayaan penikahan. Di dalam ruangan perayaan dimana teman-teman dan keluarga bersukacita bersama, Kristus memulai pelayanan publik-Nya. Dengan demikian Dia menyetujui pernikahan, mengenal pernikahan itu sebagai institusi dimana Dia sendiri yang mendirikannya.

Kehadiran Kristus sendirilah yang dapat membuat pria dan wanita bahagia. Seluruh air biasa kehidupan Kristus dapat ubah menjadi anggur surga. Lalu rumah akan menjadi seperti kebahagiaan Eden; keluarga ini merupakan simbol dari keluarga di surga.

Edson adalah anak kedua dari 4 bersaudara laki-laki Ellen White. Karena perjalanannya yang panjang dan tanggung jawab yang lain selama kehidupannya yang sibuk, Ellen White harus berjauhan dari anak-anaknya. Koleksi yang banyak dari surat-surat Ellen White untuk anak-anaknya telah dilindungi. Surat dibawah ini telah ditulis untuk Edson dan Emma pada tahun 1870 sebentar setelah pernikahan mereka, dan melambangkan pengharapan seorang ibu dan doa bagi rumah tangga yang baru saja didirikan. Nasihat-nasihat ini menunjukkan kepeduliaan kasih sayang seorang ibu untuk anaknya, tetapi membawa dimensi dari pengalamannya sendiri dalam menerima pesan ilahi dari Tuhan melalui khayal.


Campmeeting Grounds,
Clyde, Ohio
September, 1870

Untuk yang terkasih Edson dan Emma :

Kamu, anak-anakku, telah memberikan hati kepada satu sama lain; bersatu memberikan hati itu sepenuhnya tanpa syarat kepada Tuhan. Di dalam kehidupan pernikahanmu berusahalah untuk meningkatkan satu sama lain. Tunjukkan prinsip-prinsip yang tinggi dan mengangkat iman sucimu di dalam pembicaraanmu setiap hari dan di dalam perjalanan hidup pribadi. Berhati-hatilah dan lemah lembut terhadap perasaan satu sama lain. Jangan ijinkan bermain-main, gurauan, bercandaan yang mencela satu sama lain. Hal-hal ini sangat berbahaya dan membuat luka. Luka ini mungkin dirahasiakan, namun luka tetap ada dan kedamai an sedang dikorbankan dan kebahagiaan terancam.

Anakku, jagalah dirimu dan dalam segala hal jangan tunjukkan watak yang menikmati diktaktor, jiwa yang sombong. Akan lebih baik untuk memperhatikan kata-katamu sebelum berbicara. Ini lebih mudah daripada untuk mengambil kembali kata-kata itu atau menghapus kesan kata-kata itu setelah berbicara. Selalulah berbicara yang baik. Aturlah nada suaramu. Biarlah hanya kasih, kelemah lembutan, kehalusan diekspresikan dalam raut mukamu dan dalam suaramu. Buatlah usaha untuk menuangkan sinar matahari, tetapi jangan pernah tinggalkan awan. Emma akan seperti yang kamu inginkan jika kamu memperhatikannya dan memberikannya kesempatan untuk tidak merasa tertekan, gelisah dan meragukan keaslian dari cintamu. Kamu sendirilah yang dapat membuat kebahagiaanmu atau kehilangan itu. Kamu bisa dengan mencari keselarasan hidupmu terhadap Firman Allah untuk benar, mulia, yang ditinggikan dan mempermudah jalan kehidupan satu sama lain.
Mengalahlah terhadap satu sama lain. Edson, terkadang mengalahlah terhadap pertimbanganmu. Jangan keras hati, walaupun jika jalanmu terlihat benar untukmu sendiri. Kamu harus mengalah, sabar, baik, berhati lembut, berbelas kasih, sopan, selalu jagalah kehangatan kesopanan hidup dalam hal kecil, perilaku yang lembut, bersemangat, perkataan yang memberikan pengharapan. Dan biarlah berkat surga berdiam di atas kamu berdua, anakku yang terkasih, inilah doa dari ibumu.

Mother.
Letter 24,1870

Pernikahan adalah seperti Kasih Kristus 
kepada Umat-umat PilihanNya.

Di semua perjanjian baru dan lama, hubungan pernikahan adalah pekerjaan yang melambangkan persatuan yang lembut dan suci yang terjadi antara Kristus dan umat-Nya, satu-satunya tebusan yang mana Dia telah beli dengan harga salib Kalvari. “Janganlah takut” “Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel” (Yesaya 54:4,5) “Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu!”  (Yeremia 3:14).
Di dalam kidung agung, kita mendengat mempelai laki-laki berkata, “Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia” (Kidung Agung 2:16). Dan dia yang untuknya “menyolok mata di antara selaksa orang." (Kidung Agung 5:10). “Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu. “ (Kidung Agung 4:7).


Kehidupan Pernikahan Menjadi Lebih Baik dan Lebih Baik

Pria dan wanita dapat mencapai tingkatan sempurna Allah untuk mereka jika mereka mengambil Kristus sebagai penolong mereka. Apa yang tidak dapat di lakukan akal budi manusia, kasih karunia-Nya akan menyelesaikan untuk mereka yang memberika dirinya bagi Dia di dalam kepercayaan kasih. PemeliharaanNya akan mempersatukan hati dalam ikatan surga pada awalnya.  Cinta bukan hanya lebih dari pertukaran kata-kata yang lembut dan menyanjung. Alat tenun surga menenun dengan kain halus, yang lebih kuat daripada alat tenun di dunia. Hasilnya bukanlah kain tisu, tetapi bentuk yang dapat menanggung pemakaian ujian dan pencobaan. Hati akan terikat dengan hati dalam ikatan emas cinta yang bertahan.

Untuk mengasihi seperti Kristus mengasihi adalah menunjukkan tidak mementingkan diri dalam semua waktu dan dalam semua tempat, dengan perkataan yang baik, dan dengan muka yang ramah.  Mereka tidak memberikan biaya apapun, tetapi mereka akan meninggalkan keharuman yang mengelilingi jiwa. Dampaknya janganlah dianggap remeh. Tidak hanya mereka yang menerima terberkati, tetapi juga untuk si pemberi,  karena mereka bertindak diatas Dia.

Cinta sejati adalah atribut berharga yang berasal dari surga, yang mana meningkat dalam keharuman, dan proporsi yang dibagikan kepada orang lain.



Kasih Kristus dalam dan sungguh-sungguh, mengalir seperti sungai yang tidak tertahankan bagi semua yang mau memperolehnya. Tidak ada mementingkan diri sendiri dalam kasihNya. Dalam kasih yang dilahirkan dari surga menetaplah prinsip di dalam hati, yang akan membuat cinta itu dikenal denga sendirinya, tidak hanya untuk orang yang kita paling sayangi dalam hubungan yang suci, tetapi untuk semua orang yang bersama dengan kita. Cinta itu akan menuntun kita untuk memberikan tindakan perhatian, untuk membuat pengakuan, untuk melakukan perlakuan baik, untuk berbicara lembut, benar, dan perkataan yang menguatkan. Cinta itu akan menuntun kita kepada sikap simpati kepada mereka yang hatinya lapar akan simpati.




 CHAPTER 5 - BERLATIHLAH

Sebelum berasumsi tentang tanggung jawab yang bersangkutan dengan pernikahan, orang muda laki-laki dan perempuan harus mempunyai pengalaman dalam praktek kehidupan yang mana akan mempersiapkan mereka untuk tugas dan beban.

Karena laki-laki dan perempuan mempunyai bagian dalam rumah tangga, laki-laki sebagaimana perempuan harus mendapatkan pengetahuan tentang tugas-tugas rumah tangga. Untuk mengatur tempat tidur dan menata ruangan dengan rapi, untuk mencuci piring, untuk mempersiapkan makanan, untuk mencuci dan memperbaiki pakaiannya sendiri, itu adalah latihan yang tidak akan membuat laki-laki berkurang kejantanannya; itu akan membuat dia berbahagia dan lebih berguna.

Begitu banyak perempuan yang menikah dan mempunyai keluarga, yang mempunyai sedikit pengetahuan mengenai tugas yang diserahkan kepada seorang istri atau ibu. Mereka bisa membaca, dan memainkan instrumen musik; tetapi mereka tidak bisa memasak. Mereka tidak bisa membuat roti yang baik, yang mana begitu penting untuk kesehatan keluarga. Mereka tidak bisa memotong dan membuat pakaian, karena mereka tidak pernah belajar bagaimana membuatnya.



Mereka memandang hal-hal itu tidak penting, dan dalam kehidupan pernikahan mereka, mereka bergantung kepada orang lain untuk melakukannya untuk mereka sama seperti anak-anak kecil mereka.



CHAPTER 6
APA YANG HARUS PRIA LIHAT
DALAM MEMILIH SEORANG ISTRI

Biarlah orang muda laki-laki mencari seseorang untuk berdiri di sampingnya, seorang yang pas dalam menanggung bagian dari beban hidupnya, seseorang yang pengaruhnya akan memuliakan dan memurnikan dia, dan seorang yang akan membuat dia bahagia dengan cintanya.
Isteri yang berakal budi adalah karunia TUHAN” (Amsal 19:14). “Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya” (Amsal  31:11,12) “Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya. Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.  Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia:  Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua. “ (Amsal 31: 26-29) “Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN” (Amsal 18:22).

Rolf adalah anak dari pendeta yang terkemuka di Eropa. Dia tidak yakin dengan wanita yang hendak ia nikahi, tetapi dia mendesak wanita itu untuk membuat komitmen dengannya.
Ada masalah lain yang menunjukkan wanita itu tidak siap untuk memikul tanggung jawab dalam kehidupan pernikahan, baik dalam hal temperamen ataupun dalam hal latihan. Ellen White menanyakan beberapa pertanyaan kepada Rolf yang mana pertanyaan ini harus dijawab oleh setiap orang muda laki-laki yang hendak merencanakan pernikahan.

Great Grimsby,
England September 23, 1886

Untuk yang terkasih Rolf:

Ketika di Basel saya bercakap-cakap dengan Edith tentang perhatianmu kepadanya. Saya bertanya kepadanya jika pikirannya sudah dibuat sepenuhnya bahwa dia mencintaimu sebaik mungkin untuk menghubungkan kepentingannya dengan kamu dalam hidup. Dia menjawab bahwa dia belum terlalu yakin dengan hal ini. Saya berkata kepadanya bahwa dia harus tau langkah apa yang sedang dia ambil; bahwa dia tidak memberi dorongan perhatian kepada laki-laki lain, menunjukkan kepadanya pilihan kecuali dia mencintai laki-laki itu.

Dia dengan jelas menyatakan bahwa dia tidak tahu seperti dia mencintaimu, tetapi pikirannya jika dia bertunangan denganmu dia akan mungkin lebih mengenalmu. Tetapi seperti yang sudah terjadi, kalian berdua tidak mempunyai kesempatan untuk lebih mengenal.

Saya mempunyai alasa untuk dipikirkan bahwa dia tidak menyukai pekerjaan dalam negeri, dan saya tahu bahwa kamu harus mempunyai istri yang dapat membuatkan kamu sebuah rumah yang bahagia. Saya bertanya apakah dia mempunyai pengalaman dalam tugas-tugas dalam rumah. Dia menjawab bahwa dia menyelesaikan pekerjaan rumah dalam keluarga ayahnya. Saya bertanya pertanyaan ini karena seperti karakternya yang sudah diperlihatkan kepada saya, dia membutuhkan pendidikan khusus dalam tugas-tugas sederhana dalam hidup, tetapi tidak mempunyai perasaan atau kesukaan dalam hal ini.

Dia berkata kepada saya bahwa dia belum memutuskan apa-apa, bahwa kamu sangat mendesak dan mencintainya, tetapi dia tidak dapat berkata bahwa dia mencintaimu walaupun kamu sangat baik dan penuh perhatian. Saya berkata, “Sampailah kepada suatu kesimpulan. Jangan mempermainkan dia.”

Saya berkata dia harus mengerti tujuan dari menikah denganmu, apakah dengan jalan ini kamu berdua dapat memuliakan Allah; apakah kamu lebih rohani; dan apakah kehidupanmu lebih berguna. Pernikahan yang secara spontan dan mementingkan diri dalam perencanaan umumnya tidak menghasilkan hal yang baik tetapi seringkali berubah menjadi kegagalan yang menyedihkan.

Sekarang, Rolf, saya tidak bisa berkata bahwa itu pekerjaan saya untuk berkata kepadamu, kamu tidak bisa menikahi Edith, tetapi saya akan berkata bahwa saya mempunyai perhatian terhadapmu. Ini hal-hal yang harus dimengerti: Apakah seseorang yang kamu nikahi membawa kebahagiaan ke dalam rumahmu? Apakah Edith seorang yang hemat, atau apakah jika dia sudah menikah tidak hanya memakai semua pemasukannya, tetapi semua pemasukanmu untuk kepuasaan yang sia-sia, cinta kepada penampilan? Apakah prinsip-prinsipnya benar dalam tujuan ini?

Saya tidak berpikir Edith mengetahui tentang apa itu penyangkalan diri. Jika dia mempunyai kesempatan dia akan mencari cara untuk menghabiskan lebih banyak uang dari yang telah dia lakukan. Dengan dia, kepuasan diri tidak akan pernah dikalahkan, dan sifat pemanjaan diri telah menjadi bagian dari dirinya. Dia menginginkan waktu yang gampang dan menyenangkan.

Saya harus berbicara tegas. Saya tahu, Rolf, bahwa kamu harus menikahi dia kamu akan seperti dijodohkan, bukan karena cocok. Akan ada sesuatu yang kurang dalam seseorang yang akan kamu buat menjadi istrimu. Sejauh mana ketaatan sebagai seorang Kristen dan kesalehan yang bersangkutan, bahwa itu semua tidak bisa bertumbuh dimana ada mementingkan diri yang besar yang dimiliki jiwa.

Saya menulis untuk kamu, Rolf, sama seperti saya menulis kepada anak saya. Ada pekerjaan yang besar dan mulia yang berdiri di depan kita, dan bagian yang harus kita lakukan dalam dunia ini bergantung sepenuhnya kepada arah dan tujuan dalam hidup. Kita mungkin mengikuti gerakan hati. Kamu memiliki kualitas dalam kamu untuk mejadi pria yang berguna, tetapi jika kamu mengikuti kecenderungan, kehendak kuat yang ada dari diri, akan jauh menyingkirkanmu. Letakkan dirimu dalam standart yang tinggi, dan sungguh-sungguhlah untuk mencapai standart itu.

Biarlah itu menjadi suatu tujuan yang berkuasa dalam hatimu untuk menumbuhkan manusia yang sempurna dalam Kristus Yesus. Di dalam Kristus kamu akan melakukannya dengan berani; tanpa Kristus kamu tidak bisa melakukan apapun seperti yang harus kamu lakukan. Kamu harus mempunyai keteguhan hati yang harus dikeluarkan dalam tujuanmu. Ini bukanlah suatu ciri yang pantas dalam karaktermu, jika seluruh kuasamu diserahkan kepada Allah. Tolong taruhlah ini dalam pikiran, bahwa kamu tidak bebas untuk mengatur dirimu sendiri sebagaimana khayalanmu dapat mendikte. Kristus telah membelimu dengan harga yang tidak terhingga. Kamu adalah milik-Nya, dan dalam semua rencanamu haruslah kamu membawa hal ini dalam rencana.

Terutama dalam hubungan pernikahanmu, berhati-hatilah untuk mendapatkan seseorang yang akan berdiri sama bahu denganmu dalam pertumbuhan kerohanian.

Rolf, saya ingin kamu mengerti tentang semua hal ini. Allah membantu kamu untuk agar kamu berdoa tentang hal ini. Malaikat-malaikat sedang melihat pergumulan ini. Saya tinggalkan hal ini untuk dipertimbangkan dan diputuskan oleh dirimu sendiri.

Ellen G. White,


Letter 23, 1886



CHAPTER 7
PERTANYAAN YANG WANITA HARUS
TANYAKAN SEBELUM MENIKAH

Sebelum memberikan tangan ke dalam pernikahan, setiap wanita harus menyelidiki tentang pria dengan siapa dia akan menyatukan tujuan hidupnya layak. Apa yang telah terjadi dengan kehidupannya yang lampau? Apakah hidupnya murni? Apakah cinta yang dia nyatakan mulia, meninggikan karakter, ataukah kesenangan emosi belaka? Apakah sifat karakternya akan membuat dirimu bahagia? Apakah dirimu akan menemukan kedamaian yang sejati dan sukacita dalam kasih sayangnya? Apakah kamu diijinkan mempertahankan kepribadianmu, ataukah haruskah penilaian dan kata hatimu diserahkan seluruhnya kepada suami? Sebagai murid-murid Yesus, kamu bukanlah milikmu sendiri; kamu telah dibeli dengan harga. Apakah kamu dapat menghormati tuntutan Juruselamat sebagai yang utama? Akankah tubuh, jiwa, dan tujuan tetap dipertahankan murni dan suci? Pertanyaan-pertanyaan ini mempunyai tanggungan yang sangat penting terhadap kehidupan setiap wanita yang akan memasuki hubungan pernikahan.

Biarlah pertanyaan ini ditinggikan, “Akankah persatuan ini membantu saya ke Surga? Akankah meningkatkan cintaku kepada Tuhan? Dan akankah persatuan ini memperbesar bidang talenta saya dalam kehidupan? Jika pemikiran ini menjukkan tidak adanya kemunduran, maka dalam takut akan Tuhan akan bergerak maju.

Cinta sejati adalah tanaman yang membutuhkan pemeliharaan. Biarlah setiap wanita yang menginginkan kedamaian, persatuan yang bahagia, yang menginginkan terlepas dari masa depan yang sengsara dan kesedihan, menyelidiki hal ini sebelum kamu menyerahkan kasih sayangmu. Apakah kekasihku seorang yang mencintai ibunya? Apa cap dari karakter ibunya? Apakah dia menyadari tanggung jawabnya kepada ibunya? Apakah dia penuh perhatian kepada keinginan dan kebahagiaan ibunya? Jika dia tidak menghargai dan menghormati ibunya, akankah dia menunjukkan hormat dan cinta, kebaikan dan perhatian, kepada istrinya? Disaat kesenangan dalam pernikahan telah berakhir, akankah dia tetap mencintai saya? Akankah dia sabar terhadap kesalahanku, atau akankah dia mengkritik, menekan dan menjadi diktaktor? Kasih sayang yang sejati mengabaikan banyak kesalahan, dan tidak akan melihat kesalahan itu.

Biarlah wanita mudah menerima pasangan hidup seorang yang hanya memiliki kemurnian, sifat karakter yang jantan, seorang yang rajin, bercita-cita, jujur, seorang yang cinta dan takut akan Allah.

Surat ini untuk Nellie melihat pertanyaan yang sama seperti surat yang pertama kepada Rolf, pergaulan yang berasosiasi denganya tidaklah baik. Teman baiknya adalah seorang yang tidak sopan, pemalas dan menggunakan bahasa yang kotor. Perlakuannya yang lain juga dipertanyakan. Ellen White mempertanyakan pertanyaan yang terus terang yang mungkin ditujukan kepadamu disaat kamu membaca surat ini.


Norfolk Villa, Prospect St. Granville, N.S.W.,
August 9, 1894

Untuk yang terkasih Nellie,
Saya sangat bersyukur kepada Allah bahwa kamu mencintai kebenaran, dan kamu mencintai Yesus, dan saya cemas bahwa kamu harus menekan jalanmu kedepan dan meninggikannya dalam rangka kamu harus mencapai standar karakter Kristen yang ditunjukkan di dalam Firman Allah. Biarlah Firman Tuhan menjadi buku penuntun yang di dalamnya segala sesuatu yang kamu dapat bentuk kelakuan dan karakter sesuai dengan perintah Firman Tuhan.

Kamu adalah milik Tuhan semua dalam penciptaan dan penebusan. Kamu mungkin menjadi terang dalam rumahmu dan dapat terus-menerus melatih penyimpanan pengaruh dalam menghidupkan kebenaran. Saat kebenaran di dalam hati, itu menyimpan pengaruh yang dapat dirasakan oleh semua orang yang berada di dalam rumah. Tanggung jawab yang suci terletak di hadapanmu dan satu hal yang dibutuhkan bahwa kamu menjaga jiwamu murni dengan menguduskan dirimu untuk sepenuhnya untuk kepunyaan Allah.

Kenalanmu sudah menolak hal-hal yang rohani, tidak dimurnikan, dimuliakan, dan ditinggikan dengan melakukan kebenaran. Mereka tidak di bawah kepemimpinan Kristus, tetapi di bawah panji hitam pangeran kegelapan. Untuk bergaul dengan mereka yang tidak takut dan cinta Allah, kecuali pergaulanmu dengan mereka memiliki tujuan untuk memenangkan mereka kepada Yesus, akan merugikan kerohanianmu. Jika kamu tidak dapat meninggikan mereka, pengaruh mereka akan mengotori diri dan mencemari imanmu. Adalah benar memperlakukan mereka dengan baik, tetapi tidak benar untuk dirimu mencintai dan memilih pergaulan mereka. Karena jika kamu memilih suasana yang mengelilingi jiwa mereka, kamu akan kehilangan penyertaan Yesus.

Melalui terang yang Tuhan telah berkenan untuk diberikan kepada saya, saya memperingatimu bahwa kamu dalam bahaya untuk tertipu oleh musuh. Kamu dalam bahaya dalam memilih jalanmu sendiri dan tidak mengikuti perintah Allah dan tidak berjalan pada nasehat Allah dan tidak berjalan dalam penurutan akan kehendak-Nya. Dia yang Suci telah memberikan aturan untuk penjagaan setiap jiwa sehingga tidak ada satu orangpun yang perlu kehilangan jalannya. Tuntunan ini sangat berharga untuk kita, karena tuntunan ini membentuk standar yang mana setiap anak laki-laki dan perempuan Adam dalam menyelaraskan diri dengan kebenaran.

Kamu baru saja memasuki masa wanita dewasa, dan jika kamu mencari kasih karunia Kristus, jika kamu mengikuti jalan dimana Yesus memimpin jalan, kamu akan lebih menjadi wanita sejati. Kamu akan bertumbuh di dalam Kasih Karunia, menjadi lebih bijaksana di dalam pengalaman, dan sebagaimana kamu bertumbuh dari terang kepada terang yang lebih besar, kamu akan menjadi lebih bahagia. Ingatlah bahwa hidupmu adalah milik Kristus, dan bahwa kamu tidak hidup untuk dirimu sendiri.

Hindarilah mereka yang kurang sopan. Jauhkanlah diri dari orang-orang yang mencintai kemalasan; hindarilah orang-orang yang mengejek perkara-perkara suci. Hindarilah lingkungan orang-orang yang menggunakan bahwa yang senonoh atau kecanduan untuk meminum walaupun hanya satu gelas minuman keras. Janganlah dengarkan lamaran pria yang tidak mempunyai kesadaran terhadap tanggung jawabnya kepada Allah. Kebenaran yang murni yang menyucikan jiwa akan memberikanmu keberanian untuk menjauhkan dirimu terlepas dari pergaulan yang paling menyenangkan, mereka yang kamu ketahui tidak mencintai dan takut akan Allah, dan tidak mengetahui apa-apa tentang prinsip-prinsip kebenaran sejati. Kita boleh selalu bertahan terhadap kelemahan teman dan ketidaktahuannya, tetapi jangan pernah bertahan terhadap kelakuan buruknya.

Berhati-hatilah setiap langkahmu yang bergerak maju; kamu membutuhkan Yesus pada setiap langkah. Hidupmu adalah hal yang berharga untuk diperlakukan kurang bernilai. Kalvari membuktikan kepadamu harga dari jiwamu. Carilah nasihat Firman Tuhan agar kamu dapat tahu bagaimana kamu harus menggunakan kehidupan yang telah dibeli dengan harga yang tidak ternilai. Sebagai anak Allah kamu diijinkan untuk menyetujui pernikahan hanya di dalam Tuhan. Pastikan kamu tidak dituntun oleh imajinasi dari hatimu sendiri, tetapi digerakkan dalam rasa takut akan Allah.

Jikalau orang percaya bergaul dengan orang-orang yang tidak percaya dengan tujuan memenangkan mereka kepada Kristus, mereka akan bersaksi untuk Kristus, dan akan memenuhi misi mereka, akan menarik mereka agar dapat bernafas dalam lingkungan yang murni dan suci. Saat berada dalam lingkungan orang yang tidak percaya, selalulah ingat, karaktermu mewakili Yesus Kristus, dan janganlah biarkan perkataan yang ringan dan tidak penting, percakapan yang murahan berada di bibirmu.

Simpanlah dalam pikiran harga dari jiwa dan ingatlah ini adalah hak istimewa dan tugasmu untuk berada di jalan yang pasti untuk bekerja sama dengan AllahKamu tidak boleh menurunkan standar dirimu sama dengan standar orang-orang yang tidak percaya dan tertawa dan membuat percakapan murahan yang sama.

Tuhan akan menjadi penolongmu, dan jika kamu percaya kepadaNya, akan membawa dirimu mulia, kepada standar yang tinggi, dan akan meletakkan kakimu kepada dasar kebenaran kekal. Melalui kasih karunia Kristus kamu dapat menggunakan dengan benar kapabilitas yang telah dipercayakan dan menjadi agen yang baik dalam memenangkan jiwa kepada Kristus. Setiap talenta yang kamu miliki harus digunakan bagi pihak yang benar.

Saudariku yang terkasih, saya menulis untukmu karena saya mempunyai cinta terhadap jiwamu dan saya memohon kamu untuk mendengarkan kata-kataku. Saya mempunyai lebih banyak perkataan untuk dituliskan padamu apabila saya sudah menemukan waktu.

Dengan Kasih Kristiani,
Ellen G. White
Letter 51, 1894

Setan sedang sibuk terlibat dalam mempengaruhi orang-orang yang sepenuhnya tidak cocok satu sama lain untuk menyatukan kepentingan mereka. Ia bersukacita dalam pekerjaan ini, karena dengan itu dia dapat menghasilkan lebih banyak keluarga yang menderita dan berdukacita yang tidak berpengharapan, daripada setan harus melatih kemampuannya pada arah yang lain.

Banyak pernikahan yang hanya dapat menghasilkan penderitaan; dan namun pikiran orang-orang muda mengarah pada saluran ini (pernikahan) karena setan memimpin mereka kesana, membuat mereka percaya bahwa mereka harus menikah agar dapat bahagia, disaat mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol dirinya sendiri ataupun membiayai keluarganya. Mereka yang tidak rela untuk beradaptasi satu sama lain terhadap watak masing-masing, agar dapat menghindari perbedaan yang tidak menyenangkan dan pertengkaran, seharusnya tidak mengambil langkah.


Pertanyaan tentang pernikahan ini harus dijadikan pelajaran daripada hal-hal yang berhubungan dengan dorongan hati atau perasaan.



BAB II – APAKAH INI BENAR-BENAR CINTA?



CHAPTER 8
APAKAH INI  CINTA SEJATI ?

Cinta sejati adalah prinsip yang tinggi dan suci, semua yang berbeda dalam karakter dari cinta yang dibangkitkan melalui gerakan hati dan yang mana tiba-tiba mati ketika ujian yang sangat berat.

Cinta sejati tidaklah keras, berapi-api, bergairah yang terburu nafsu. Sebaliknya, cinta sejati itu tenang dan mendalam sifatnya.Cinta sejati lebih dari sekedar melihat penampilan luar dan hanya tertarik melalui kualitas saja. Cinta sejati itu bijaksana dan tidak suka membeda-bedakan, dan kesetiaannya nyata dan tetap.

Cinta adalah pemberian yang berharga, yang mana kita terima melalui Yesus. Kasih sayang yang murni dan suci bukanlah perasaan, tetapi prinsip. Setiap orang yang tertarik oleh cinta sejati tidaklah buta dan tidak masuk akal.


Kelembutan, kehalusan, penahanan nafsu, sabar, tidak gampang tersinggung, menanggung segala sesuatu, berharap akan segala sesuatu, bertahan dengan segala sesuatu – ini adalah buah yang bertumbuh dalam pohon cinta yang berharga. Pohon ini jika dipelihara, akan dapat membuktikan pohon yang berdaun hijau, cabang-cabangnya tidak akan membusuk, daunnya tidak akan layu, pohon itu abadi, selamanya akan disirami oleh embun surga.

CHAPTER 9
CINTA ADALAH TANAMAN YANG LEMBUT

Cinta adalah tanaman dengan pertumbuhan surgawi, tanaman ini haruslah dirawat dan dipelihara. Hati yang pengasih, jujur, kata-kata yang penuh kasih, akan membuat keluarga berbahagia, dan memberikan pengaruh yang mengangkat kepada semua orang yang dikelilingi pengaruh mereka.

Ketika wanita menghendaki pria yang kuat dan berkarakter mulia, seorang yang dia bisa hormati dan cintai, kualitas ini perlu dipadukan dengan kelembutan, kasih sayang, kesabaran, dan pengekangan diri. Karakter seorang istri yang harus ada pada seorang istri adalah bersemangat, baik, dan setia, menyatukan seleranya dengan suaminya sejauh mana itu dilakukan tanpa kehilangan personalitasnya. Kedua belah pihak membina kesabaran dan kebaikan, dan bahwa kelembutan cinta satu sama lain akan membuat kehidupan pernikahan menyenangkan dan menggembirakan.

Orang-orang yang memiliki pemikiran yang besar tentang kehidupan pernikahan, dimana imajinasi dibawa pada gambara istana di udara yang mana akan tidak berguna pada tindakan mengatasi kebingungan dan masalah kehidupanmereka akan menemukan dimana diri mereka sedih dan kecewa pada kehidupan nyata. Saat kehidupan nyata datang dengan masalah dan urusannya, mereka sepenuhnya tidak siap untuk menghadapi masalah itu. Mereka mengharapkan kesempurnaan satu sama lain, tetapi menemukan kelemahan dan cacat; karena laki-laki dan perempuan yang terbatas tidaklah sempurna. Lalu mereka mulai menemukan kesalahan satu sama lain, dan mengekspresikan kekecewaan mereka. Daripada itu semua, mereka harus mencoba untuk menolong satu sama lain, dan mencari perlakuan kesalehan untuk membantu mereka berperang dengan keberanian dalam peperangan kehidupan.





 EGW Writings - Letter to Young Lover 


Posting Komentar untuk "Letter to Young Lover - Ellen G. White FULL"