Bahayanya Dari Sekolah-Sekolah di Akhir Zaman


 "I promised that I would speak this morning in regard to the necessity of withdrawing our children from the public schools and of providing suitable places where they can be educated right. I have felt surprised at the apparently indifferent attitude of some, notwithstanding the oft-repeated warnings given the parents must provide for their families not merely with reference to their present interests, but especially with reference to their future, eternal interests.... – {SpM 239.1} 

“Saya berjanji bahwa saya akan berbicara pagi ini sehubungan dengan perlunya menarik anak-anak kita dari sekolah umum dan menyediakan tempat-tempat yang cocok di mana mereka dapat memperoleh pendidikan yang baik. Saya terkejut dengan sikap acuh tak acuh dari beberapa orang, meskipun sering kali peringatan berulang-ulang yang diberikan para orang tua harus menafkahi keluarganya bukan semata-mata dengan mengacu pada kepentingannya saat ini, tetapi terutama dengan mengacu pada masa depannya, kepentingan kekal.... – {SpM 239.1} 

Kutipan ini menyatakan ada alasannya kenapa kita perlu menarik anak kita dari sekolah umum, karena kehidupan kita sebagai orang tua bukan hanya untuk menafkahi anak-anak kita untuk bisa menyekolahkan mereka untuk kepentingan kehidupan saat di dunia sekarang, tetapi yang kita lakukan untuk menarik anak-anak kita dari sekolah umum ada hubungannya dengan kepentingan kehidupan kekal anak-anak kita. 

Notwithstanding this plain instruction, some of God’s people permit their children to attend the public schools, where they mingle with those who are corrupt in morals. In these schools their children can neither study the Bible nor learn its principles. Christian parents, you must make provision for your children to be educated in Bible principles. And do not rest satisfied merely with having them study the Word in the church school. Teach the Scriptures to your children yourselves when you sit down, when you go out, when you come in, and when you walk by the way. Walk with your children much oftener than you do. Talk with them. Set their minds running in a right channel. As you do this, you will find that the light and glory of God will come into your homes. But how can you expect His blessing when you do not teach your children aright?" – {SpM 244.3}

Sekalipun ada instruksi yang jelas ini, beberapa umat Allah mengizinkan anak-anak mereka bersekolah di sekolah umum, tempat mereka bergaul dengan orang-orang yang moralnya rusak. Di sekolah-sekolah ini anak-anak mereka tidak dapat mempelajari Alkitab maupun mempelajari prinsip-prinsipnya. Para orang tua Kristen, Anda harus menyediakan sarana bagi anak-anak Anda untuk dididik berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab. Dan jangan merasa puas hanya dengan meminta mereka mempelajari Firman di sekolah gereja. Ajarkanlah Kitab Suci kepada anak-anakmu ketika kamu duduk, ketika kamu keluar, ketika kamu masuk, dan ketika kamu berjalan di jalan. Berjalanlah bersama anak-anak engkau lebih sering daripada yang sudah engkau lakukan. Bicaralah dengan mereka. Arahkan pikiran mereka ke arah yang benar. Sewaktu Anda melakukan ini, Anda akan menemukan bahwa terang dan kemuliaan Allah akan datang ke dalam rumah Anda. Tapi bagaimana kamu bisa mengharapkan berkat-Nya kalau kamu tidak mendidik anakmu dengan benar?" – {SpM 244.3}

Bahaya yang tidak disadari oleh orang-orang kristen yang mengizinkan anak-anak mereka di sekolah umum adalah :

1. Anak-anak mereka bergaul dengan pergaulan teman-teman yang moralnya sudah rusak

2. Dan di sekolah-sekolah umum tidak mempelajari alkitab ataupun prinsip-prinsip alkitab. 

Sikap orang tua yang salah adalah mereka pikir cukup untuk anak-anak mereka belajar alkitab saat di gereja. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan Alkitab bagi anak-anak mereka, saat duduk, keluar, masuk, berjalan. Disaat itu orang tua sedang mengarahkan pikiran anak-anak ke arah yang benar. Dan disaat melakukan itu terang dan kemuliaan memancar di dalam rumah kita. 

Dan adalah suatu berkat untuk untuk mendidik anak-anak kita dengan cara yang benar. Dan jangan harapkan berkat bila kita mendidik anak-anak kita dengan cara yang salah. 

"Some parents may feel that they cannot afford to pay for the tuition of their children, when an education can be obtained free of charge, in the public schools. But we maintain that even in the matter of dollars and cents, parents will find it their wisest course to place their children under good moral and religious influences. In their association with worldlings, the young are exposed to many temptations. Pride and extravagance in dress are among the prevailing sins of the age. Will not the influence of worldly associates affect the habits, tastes, and desires of your children? Will it not lead them away from simplicity in dress, and make them discontented with that which is useful and substantial? Will not the extra demand upon your purse far exceed the cost of tuition at a school where such influences would be held in check? We have seen this experiment made again and again. In every instance parents have lost instead of saving. {ST May 4, 1882, Art. B, par. 3}

“Beberapa orang tua mungkin merasa bahwa mereka tidak mampu membayar uang sekolah anak-anak mereka, ketika pendidikan dapat diperoleh secara gratis, di sekolah-sekolah negeri. Namun kami berpendapat bahwa bahkan dalam hitungan dolar dan sen pun, orang tua akan merasa kesulitan untuk membayar uang sekolah. Tindakan mereka yang paling bijaksana adalah dengan menempatkan anak-anak mereka di bawah pengaruh moral dan agama yang baik. Dalam pergaulan mereka dengan orang-orang duniawi, kaum muda dihadapkan pada banyak godaan. Kesombongan dan kemewahan dalam berpakaian termasuk di antara dosa-dosa yang lazim pada zaman ini. Bukankah pengaruh pergaulan duniawi akan mempengaruhi kebiasaan, selera, dan keinginan anak-anak Anda? Bukankah hal ini akan menjauhkan mereka dari kesederhanaan dalam berpakaian, dan membuat mereka tidak puas dengan hal-hal yang bermanfaat dan hakiki? Bukankah permintaan ekstra terhadap dompet Anda jauh melebihi biaya sekolah di mana pengaruh tersebut dapat dikendalikan? Kita telah melihat eksperimen ini dilakukan berulang kali. Dalam setiap kasus, orang tua justru mengalami kerugian dan bukannya menabung.

Prinsip yang harus dipegang orang tua adalah bukan masalah uang atau gratisnya sekolaht ersebut, tetapi mereka harus bijaksana dalam menempatkan anak-anak mereka di pengaruh moral dan agama yang baik. 

Pengaruh yang anak-anak kita bisa terima dari pergaulan anak-anak duniawi lainnya? 

1. Kesombongan [dosa zaman ini]

2. Kemewahan dalam berpakaian [dosa zaman ini]

3. Pengaruh yang buruk terhadap kebiasaan, selera dan keinginan anak-anak kita


Dampaknya buat anak-anak kita :

1. Anak-anak kita tidak memiliki kesederhanaan dalam berpakaian

2. Tidak puas dengan hal-hal yang sudah ada yang bermanfaat dan mendasar.

3. Anak-anak akan meminta uang yang lebih daripada biaya sekolah 


Dampak untuk orang tua yang ingin lebih hemat untuk menyekolahkan anak mereka di sekolah umum adalah mengeluarkan uang yang lebih banyak daripada menabung, karena keinginan anak-anak mereka yang dipengaruhi oleh pergaulan dengan anak-anak duniawi di sekolah mereka, tanpa diberikan dan diajarkan prinsip-prinsip kebenaran di sekolah tersebut.

By association with ungodly or vicious companions, the young often contract tastes and habits which prove a lifelong injury. Boys from six to twelve years old may be seen coming from the public schools, smoking their cigarettes. Some who have been taught better things are not proof against such examples." {ST May 4, 1882, Art. B, par. 4}—Mrs. E. G. White

Karena pergaulan dengan teman-teman yang tidak saleh atau jahat, kaum muda sering kali tertular selera dan kebiasaan yang terbukti merugikan seumur hidup. Anak laki-laki berusia enam hingga dua belas tahun terlihat datang dari sekolah umum sambil merokok. Beberapa orang yang telah diajari hal-hal yang lebih baik tidak dapat melawan contoh-contoh seperti itu." {ST May 4, 1882, Art. B, par. 4}—Ny. E. G. White

Akibat dari bergaul dengan teman-teman yang tidak saleh atau jahat :

1. Selera dan kebiasaan anak-anak kita rusak yang merugikan kehidupan anak-anak kita seumur hidup

Contohnya : anak-anak laki-laki berusia 6 - 12 tahun pulang dari sekolah sambil merokok. 

Walaupun anak-anak kita diajarkan hal-hal yang baik tetapi tidak dapat melawan contoh-contoh yang mereka dapat dari pergaulan di sekolah-sekolah ini.

Kesimpulan : 

Apakah anda bisa melihat bahayanya salah menempatkan anak-anak kita di tempat pendidikan yang tidak menuntun anak-anak kita ke surga? 

Posting Komentar untuk "Bahayanya Dari Sekolah-Sekolah di Akhir Zaman"