36 - Perasaan Bukanlah Kriteria

 Many make a serious mistake in their religious life by keeping the attention fixed upon their feelings and thus judging of their advancement or decline. Feelings are not a safe criterion. We are not to look within for evidence of our acceptance with God. We shall find there nothing but that which will discourage us. Our only hope is in “looking unto Jesus the Author and Finisher of our faith.” There is everything in Him to inspire with hope, with faith, and with courage. He is our righteousness, our consolation and rejoicing. 5T 199.5

Banyak orang yang melakukan kesalahan besar dalam kehidupan keagamaannya dengan memusatkan perhatian pada perasaannya dan dengan demikian menilai kemajuan atau kemundurannya. Perasaan bukanlah kriteria yang aman. Kita tidak boleh mencari ke dalam untuk mencari bukti penerimaan kita di hadapan Tuhan. Di sana kita tidak akan menemukan apa pun selain hal-hal yang akan mematahkan semangat kita. Satu-satunya harapan kita adalah “memandang kepada Yesus, Pencipta dan Penyempurna iman kita.” Ada segalanya di dalam Dia untuk diilhami dengan harapan, dengan iman, dan dengan keberanian. Dialah kebenaran kita, penghiburan dan kegembiraan kita. 5T 199,5

Those who look within for comfort will become weary and disappointed. A sense of our weakness and unworthiness should lead us with humility of heart to plead the atoning sacrifice of Christ. As we rely upon His merits we shall find rest and peace and joy. He saves to the uttermost all who come unto God by Him. 5T 200.1

Mereka yang mencari kenyamanan ke dalam akan menjadi lelah dan kecewa. Perasaan akan kelemahan dan ketidaklayakan kita seharusnya menuntun kita dengan kerendahan hati untuk memohon pengorbanan Kristus yang menebus. Ketika kita mengandalkan jasa-jasa-Nya, kita akan menemukan istirahat, kedamaian, dan kegembiraan. Dia menyelamatkan sepenuhnya semua orang yang datang kepada Bapa melalui Dia. 5T 200.1

We need to trust in Jesus daily, hourly. He has promised that as our day is, our strength shall be. By His grace we may bear all the burdens of the present and perform its duties. But many are weighed down by the anticipation of future troubles. They are constantly seeking to bring tomorrow's burdens into today. Thus a large share of all their trials are imaginary. For these, Jesus has made no provision. He promises grace only for the day. He bids us not to burden ourselves with the cares and troubles of tomorrow; for “sufficient unto the day is the evil thereof.” 5T 200.2

Kita perlu percaya kepada Yesus setiap hari, setiap jam. Dia telah berjanji bahwa seiring dengan berjalannya waktu, kekuatan kita akan tetap ada. Dengan rahmat-Nya kita dapat menanggung semua beban saat ini dan melaksanakan tugas-tugasNya. Namun banyak yang terbebani oleh antisipasi masalah di masa depan. Mereka terus-menerus berusaha untuk membawa beban masa depan ke dalam hari ini. Oleh karena itu, sebagian besar dari semua cobaan yang mereka alami hanyalah khayalan. Untuk hal ini, Yesus tidak membuat ketentuan. Dia menjanjikan kasih karunia hanya untuk hari ini. Dia meminta kita untuk tidak membebani diri kita dengan kekhawatiran dan masalah di hari esok; karena “cukuplah kesusahan sampai hari ini.” 5T 200.2

Prinsip yang harus direnungkan dan dipraktekkan :

1. Janganlah MENILAI KEMAJUAN dan KEMUNDURAN kerohanian anda dengan memusatkan perhatian kepada PERASAAN ANDA, itu adalah KESALAHAN TERBESAR sebagai orang KRISTEN.

2. PERASAAN BUKANLAH :

    -    KRITERIA 

    -    Bukti bahwa engkau diterima oleh Tuhan 

    -    Hal-hal yang membuat engkau semangat, tetapi membuat engkau PATAH SEMANGAT

    -    Tempat mencari kenyamanan, yang mencari kenyamaan dengan PERASAAN akan berujung LELAH dan KECEWA.

3. HARAPAN MANUSIA : bergantung pada YESU SETIAP HARI & SETIAP JAM sebagai PENCIPTA dan PENYEMPURNA IMAN KITA yang menjanjikan bahwa KEKUATAN kita akan selalu ada. Dan Dia adalah kebenaran, penghiburan dan kegembiraan kita dan juga KESELAMATAN KITA. 

4. Perasaan dari segi positif : KETIKA kita merasa LEMAH dan TIDAK LAYAK, itu harus menuntun kita kepada KERENDAHAN HATI untuk memohon pengorbanan KRISTUS bagi kita. 

5. KESALAHAN yang tidak boleh kita lakukan dalam hidup ini : 

MEMBEBANI pikiran kita dengan KESUSAHAN MASA DEPAN, dimana pikiran beban masa depan banyak orang bawa pada HARI INI. SEHINGGA banyak yang mengalami COBAAN hanya di dalam khayalan mereka belaka. 

6. Tuhan hanya memberikan JANJINYA untuk HARI INI SAJA. Tuhan berjanji akan memberikan KASIH KARUNIANYA disaat kita melakukan tugas-tugasNya dalam hidup kita. Oleh karena itu janganlah kekhawatiran masa depan membebani diri kita pada hari ini "KESUSAHAN sehari cukuplah untuk SEHARI." 

a more sure word of prophecy

Posting Komentar untuk "36 - Perasaan Bukanlah Kriteria"