THE LIVING THREE PERSONALITIES OF THE HEAVENLY TRIO
Hello everyone. Tulisan Sister White yang sering digunakan Trinitarians untuk membuktikan bahwa Sister White mengajarkan doktrin trinitas adalah the three living persons of the heavenly trio.
Mereka yang menggunakan tulisan ini tidak mengerti bahwa pernyataan Sister White mengenai The Three Living Persons of the heavenly Trio ditulis untuk menunjukkan bahwa The Three Living Persons of the Heavenly Trio bukan the Triune God.
Tulisannya yang membuktikan Sister White tidak mengajarkan doktrin trinitas, mereka gunakan sekarang sebagai bukti bahwa Sister White mengajarkan doktrin trinitas karena kata the three living persons.
Doktrin trinitas mengajarkan ada satu God dan satu God itu terdiri dari [1:00] tiga living persons atau the three living persons.
Waktu Sister White menulis The Three Living Persons, dia tidak mengatakan bahwa The Three Living Persons adalah satu God itu.
Jadi, sekarang mari kita lihat perbedaannya antara The Three Living Persons of the heavenly Trio yang ditulis Sister White
dengan the three living persons of the one living God-nya Trinitas.
Di special testimonies 7B, Sister White katakan, "Jangan percaya pendapat-pendapat orang-orang yang mengatakan hal-hal seperti yang kita sekarang akan baca.
Bapa adalah seperti cahaya yang tidak terlihat.
Anak adalah seperti cahaya yang diwujudkan.
Roh adalah seperti cahaya yang tersebar ke mana-mana.
Lalu berikutnya, Bapa adalah seperti embun, yaitu uap yang tidak kelihatan.
Anak adalah seperti embun yang dikumpulkan dalam bentuk yang indah.
Roh adalah seperti embun yang jatuh ke takhta kehidupan. [2:00]
Bapa seperti uap yang tidak kelihatan.
Anak itu seperti awan yang berisi.
Roh adalah hujan turun dan bekerja dalam kekuatan yang menyegarkan.
Lalu sister White katakan, "God tidak bisa dibandingkan dengan benda-benda yang tangannya ciptakan.
Dan dalam konteks ini seperti cahaya, embun, dan uap.
Jadi waktu sister White mengatakan bahwa God tidak bisa dibandingkan dengan mereka punya sentiments.
Yang dia katakan ialah God yang Bapa tidak bisa dibandingkan dengan satu God-nya mereka yang terdiri dari Bapa, Anak, dan Roh. Jadi, sister White di sini membedakan satu God-nya Alkitab yaitu Bapa dengan satu God-nya mereka yang terdiri dari Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Jadi pertanyaannya, siapa yang menulis sentiments ini?
yang Sister White katakan adalah nothingness, [3:00] untrue, dan not to be trusted.
Sentiments yang dikutip Sister White di special testimonies dia kutip dari buku yang berjudul The Higher Christian Life yang ditulis tahun 1858 oleh seorang evangelical pastor yang namanya William Boardman.
Di bukunya dia katakan, "Bapa adalah seperti cahaya yang tidak kelihatan,
Anak adalah seperti cahaya yang diwujudkan,
dan roh adalah seperti terang yang dipancarkan."
Lalu dilanjut, "Bapa adalah seperti embun dalam uap yang tidak kelihatan.
Anak itu seperti embun yang dikumpulkan dalam bentuk yang indah.
Roh itu seperti embun yang jatuh ke takhta kehidupan.
Bapa adalah seperti uap yang tidak kelihatan.
Anak itu seperti awan yang berisi dan hujan turun.
[4:00] Roh itu seperti hujan turun dan bekerja dalam kekuatan yang menyegarkan.
Jadi, kita bisa lihat dari mana Sister White mengutip sentiments ini yang dia katakan untrue dan tidak bisa dipercayai.
Waktu Sister White katakan sentiments ini tidak bisa dipercaya, tidak benar, dan tidak ada maknanya atau simply nothingness,
Sister White merujuk kepada pernyataannya Boardman yang mengatakan satu God itu terdiri dari tiga personalities.
Boardman mengajarkan bahwa satu living God itu terdiri dari tiga personalities, yaitu personality Bapa, personality Anak, dan personality Spirit. Dia katakan satu God itu mempunyai tiga personalities atau the tri-personality of the one God.
Dia katakan perumpamaan-perumpamaan yang dia berikan tidak bisa dengan sempurna mengilustrasikan the living personalities of the living God, [5:00] yaitu tiga personalities dari satu living God itu. Yang dia mau gambarkan melalui ilustrasi ini ialah hubungannya antara masing-masing person dengan person lainnya. Walaupun masing-masing mereka setara dalam segala hal atau co-equal, namun dalam fungsi masing-masing berbeda. Yang mana perbedaannya diilustrasikan seperti cahaya, embun, dan uap.
Jadi waktu Sister White katakan sentimens-nya Boardman imperfect atau tidak sempurna,
yang dia maksudkan adalah tiga personalities dari satu God itu yang imperfect, untrue, simply nothingness, dan not be trusted. Bukan ilustrasi yang digunakan Boardman,
karena Boardman sendiri mengatakan bahwa ilustrasi yang digunakan tidak sempurna atau imperfect. [6:00] Melalui ilustrasi yang Boardman sendiri katakan tidak perfect, dia mau menunjukkan fungsi dari masing-masing personality Triune God.
Yang mana Bapa seperti cahaya yang tidak kelihatan,
Anak seperti cahaya yang diwujudkan,
dan roh seperti cahaya yang dipancarkan.
Yang Boardman mau sampaikan ialah bahwa tiga persons dari satu God itu masing-masing berfungsi sebagai Bapa, sebagai Anak, dan sebagai roh.
Dimana Bapa berfungsi sebagai cahaya yang tidak kelihatan.
Anak berfungsi sebagai cahaya yang diwujudkan.
Roh berfungsi sebagai terang yang dipancarkan.
Boardman katakan walaupun ilustrasi yang digunakan tidak sempurna,
tetapi ilustrasinya menunjukkan bahwa satu God itu terdiri dari tiga personalities. Ilustrasi yang digunakan ialah untuk menunjukkan fungsi dari the three living persons of the one living God.
Ilustrasi yang diberikan Boardman sekilas menunjukkan hubungan [7:00] resmi dan esensial antara ketiga persons dari satu God itu, yaitu Bapa, Anak, dan Roh.
Jadi, ada dua hal yang kita perlu mengerti mengenai apa yang Boardman mau ungkapkan dalam tulisannya.
Yang pertama ialah pandangan kenyataan, yaitu tiga persons ini masing-masing co-eternal dan co-equal dalam segala hal. Dan itu adalah pandangan kenyataan dari tiga persons satu God ini.
Pandangan kedua ialah pandangan fungsi dari masing-masing ketiga persons ini, yaitu Bapa, Anak, dan Roh adalah title atau peran yang diterima masing-masing yang mengungkapkan fungsi atau peran masing-masing dalam rencana keselamatan.
Itu sebabnya Anak bukan artinya Anak, karena Anak ada awalnya waktu anak lahir keluar dari Bapanya. Maka akan collapse-lah doktrin ini [8:00] jika Anak sesungguhnya adalah Anaknya Bapa yang lahir keluar dari God.
Demikian juga Bapa bukan artinya Bapa, karena kalau Bapa artinya Bapa, artinya Bapa mempunyai seorang Anak. Dan karena Anak bukan artinya Anak, maka Bapa juga bukan artinya Bapa. Bapa hanya berfungsi sebagai Bapa, sebagaimana Anak juga hanya berfungsi sebagai Anak. Berfungsi kata lainnya ialah berperan. Karena masing-masing kenyataannya bukan Bapak dan Anak. Masing-masing hanya berperan sebagai Bapa dan sebagai Anak.
Pertanyaannya, apakah roh bukan artinya roh sebagaimana Bapa dan Anak bukan artinya Bapa dan Anak? Apakah roh hanya berfungsi atau berperan sebagai roh? Karena berdasarkan ajaran Triune God, di surga tidak ada person Bapa, karena yang ada ialah person yang berfungsi atau berperan sebagai Bapa. Di surga juga tidak ada person Anak, karena yang ada ialah person yang berfungsi [9:00] atau berperan sebagai Anak. Dan di surga juga tidak ada person roh. Karena yang ada ialah person yang berfungsi sebagai roh. Artinya berdasarkan doktrin ini kenyataannya tidak ada Roh Kudus. Sebagaimana juga kenyataannya tidak ada Bapa dan Anak, karena yang ada adalah persons yang menerima peran Bapa, peran Anak, dan peran Roh. Bapa, Anak, dan Roh adalah nama peran atau nama fungsi dari masing-masing tiga persons ini.
Inilah yang Sister White katakan. simply nothingness, untrue, imperfect, dan not to be trusted.
Boardman mengajarkan bahwa satu living God-nya terdiri dari tiga personalties yang co-eternal dan co-equal dalam segala hal.
Dan oleh sebab itu menyangkal the personality-nya Kristus sebagai the only begotten son of God. dan personality-nya [10:00] God yaitu the father of Jesus Christ.
Lalu Boardman menjelaskan hubungannya antara tiga living persons dari One Living God dengan mengatakan Bapa yang tidak dapat dilihat tidak berbentuk yang mana tidak ada makhluk yang pernah melihat ataupun melihat
adalah yang dipenuhi sepenuhnya oleh the only living God.
Anak yang adalah perwujudan dalam bentuk yang dapat dilihat
adalah yang dipenuhi sepenuhnya oleh the one living God.
Dan roh adalah pengungkapan dalam semua pekerjaan aktif baik penciptaan, pemeliharaan, dan penglihatan yang dengannya the one living God memanifestasikan dirinya dan melalui alam semesta
adalah yang dipenuhi sepenuhnya oleh the one living God.
Ketiga-tiganya co-equal, setara dalam segala hal. [11:00] Dan melalui ilustrasi ini diungkapkan masing-masing punya fungsi dalam hal rencana keselamatan.
Lalu Boardman mengatakan, "All the fullness of the one living God yang memenuhi segala-galanya
berdiam di dalam masing-masing person di Triune God ini.
Dan oleh sebab itu, Bapa is atau Bapa adalah all the fulness of the Godhead, yaitu the one living God itu.
Anak adalah all the fullness of the Godhead juga.
Dan roh adalah all the fullness of the godhead juga. Dalam hal ini mereka semua equal atau setara, walaupun fungsi mereka masing-masing berbeda, tetapi perbedaannya tidak menganjurkan bahwa mereka tidak equal atau setara dalam segala hal, tapi hanya untuk mengilustrasikan peran masing-masing dalam hal rencana keselamatan.
[12:00] Sister White diinstruksikan dari surga untuk mengatakan
bahwa the sentiments mengenai the one living God-nya yang diajarkan Boardman yang terdiri dari tiga living persons adalah simply nothingness, untrue, imperfect, dan not to be trusted.
Sekarang mari kita lihat pengertian Sister White yang true, perfect, dan to be trusted. Tentu saja pengertian ini sangat berbeda dengan sentiments-nya Boardman.
Waktu Kristus tanyakan kepada murid-muridnya di Matius 16 ayat 15, "Menurut kamu Aku siapa?"
Petrus menjawab dengan mengatakan, "Engkau adalah Kristus itu anaknya the Living God." Alkitab mengajarkan bahwa The Living God adalah the Father of Jesus Christ. Anak Kristus adalah anaknya.
Petrus juga mengatakan di Yohanes 6 ayat 69, "Kami percaya dan yakin bahwa Engkau [13:00] adalah Kristus itu, Anaknya the Living God." Waktu Petrus katakan, "Kami percaya dan yakin, dia mewakili murid-murid lainnya yang percaya dan yakin bahwa Kristus adalah Anaknya the Living God."
Pertanyaannya, apakah Kristus hanya berfungsi atau berperan sebagai Anaknya The Living God sebagaimana yang dimengerti Trinitarians?
Karena Angel Manuel Rodriguez, mantan director dari Adventist Biblical Research Institute, mengartikan kata anak sebagai arti kiasan, bukan arti literal atau natural.
Karena katanya kalau anak diartikan secara literal, artinya Kristus ada awalnya.
Sementara doktrin Triune God mengajarkan the three living persons tidak ada awalnya.
Bapa mengatakan mengenai Kristus di sungai Jordan, "Ini adalah Anakku yang aku kasihi." [14:00] Bapa tidak katakan "Inilah God the Son yang hanya berperan sebagai Anak sebagaimana Aku juga berperan sebagai Bapanya." Sama sekali bukan itu yang Bapa katakan.
Bahasa Alkitab harus diartikan sesuai dengan arti nyatanya, kecuali penulisnya menggunakan simbol atau perumpamaan.
Jika pelajar Alkitab mengartikan firman Tuhan seperti yang dibacanya as it reads,
contohnya, "Inilah anakku yang aku kasihi." Artinya, Kristus adalah Anaknya Bapa yang Bapa kasihi, as it reads sebagaimana yang dibaca, sebagaimana yang tertulis.
Yang Bapa katakan mengenai Kristus bukan perumpamaan, bukan bahasa kiasan, tapi kenyataan bahwa Kristus sesungguhnya adalah Anaknya God yang Bapa kasihi. Dan oleh sebab itu itulah artinya.
Yang selalu berusaha untuk menanamkan [15:00] bibit keraguan ialah setan mengenai apa yang dikatakan Bapa di dalam kitab sucinya.
Setan katakan kepada Anak Bapa di padang gurun pencobaan, "Kalau Engkau memang Anaknya God, coba rubah batu menjadi roti."
Setan dengar apa yang Bapak katakan mengenai Kristus di sungai Jordan. Dan sekarang dia mau menanamkan bibit keraguan ke dalam pikirannya Kristus mengenai apa yang Bapa katakan mengenai Anaknya di sungai Jordan.
Kalau engkau memang anaknya God, setan katakan dengan kata lain, saya tidak yakin kalau kamu sesungguhnya adalah Anaknya God. Tapi kalau engkau memang Anaknya God, buktikan. Karena hanya kalau saya punya keraguan dipuaskan dengan kamu membuktikannya, barulah saya akan percaya bahwa Kamu adalah Anaknya God. Konsep ini mirip dengan Thomas waktu dia ragu bahwa Kristus bangkit dari kuburnya berdasarkan kesaksian murid-murid lainnya. Thomas hanya akan percaya jika dia melihat dengan [16:00] matanya sendiri bahwa Kristus sudah bangkit dari kuburnya.
Lalu Kristus katakan kepada Thomas, "Kamu percaya karena kamu lihat.
Diberkatilah mereka yang tidak melihat namun percaya.
Iman adalah percaya firman Tuhan walaupun tidak melihat." Contohnya orang buta di Yohanes 6, serdadu Roma di Matius 8, dia katakan kepada Tuhan Yesus, "Berfirman saja dan hambaku akan sembuh."
Bapa katakan, "inilah Anakku." Artinya, inilah Anakku. Tidak perlu bukti selain apa yang Bapa sudah firmankan.
Buktinya ialah apa yang Bapa ucapkan titik.
Apa saja yang kita lakukan tanpa iman adalah dosa. Roma 14 ayat 23.
Jadi kalau Kristus merubah batu menjadi roti untuk meyakinkan setan bahwa Dia sesungguhnya adalah Anaknya God.
Artinya Kristus tidak yakin akan [17:00] apa yang Bapa katakan mengenai dirinya di sungai Jordan, sehingga firman Bapa tidak cukup untuk dipercaya tanpa bukti yang nyata. Sehingga tidak akan ada bedanya dengan Thomas, kalau Tuhan Yesus harus membuktikan kepada setan bahwa yang Bapa katakan itu benar dengan menggunakan kuasanya untuk merubah batu menjadi roti, seakan-akan firman Bapa tidak cukup untuk menjadi kenyataan bahwa Dia adalah Anaknya God.
Manusia perlu hidup berdasarkan iman, yaitu apa yang keluar dari mulut Bapa.
Bukan berdasarkan penglihatan mata jasmani, tetapi penglihatan mata rohani.
Mari kita lihat apa yang beberapa SDA pastors katakan mengenai Kristus yang Bapa di surga nyatakan sebagai Anaknya.
Frank Holbrook katakan berdasarkan kesimpulan setelah membaca Alkitab bahwa waktu Godhead merencanakan rencana keselamatan di titik waktu tertentu [18:00] di masa kekekalan,
mereka masing-masing mengambil posisi atau peran tertentu untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan rencana itu.
Dengan kata lain, salah satu dari tiga persons berperan sebagai Bapa, salah satu lainnya sebagai Anak, dan satunya lagi sebagai roh. Artinya Bapa sebenarnya bukan Bapa, Anak sebenarnya bukan Anak, dan roh sebenarnya bukan roh.
Dan pernyataan ini dinyatakan berdasarkan inference. Apa arti inference? Inference artinya kesimpulan yang diperoleh berdasarkan yang tersirat, bukan yang tersurat.
Contohnya : karena ada beberapa kerja pemadam kebakaran, apakah artinya ada api?
Karena tubuhnya basah kuyup waktu orang itu masuk rumah, artinya apakah sedang hujan lebat di luar?
Karena di Alkitab disebut Bapa, Anak, dan Roh, apakah artinya doktrin Triune God diajarkan di Alkitab?
[19:00] Dan karena doktrin ini mengajarkan tiga-tiganya tidak ada awalnya, apakah artinya kata Anak hanya dapat diartikan secara kiasan, bukan literal atau obvious?
Tidak ada di Alkitab yang mengatakan bahwa Bapa, Anak, dan Roh adalah nama peran. Sama sekali tidak ada.
Kesimpulan itu hanya dapat disimpulkan berdasarkan inference,
bukan berdasarkan its obvious meaning atau as it reads.
Apakah apa yang Bapa katakan mengenai Anaknya di sungai Jordan artinya hanya dalam arti peran? Kalau jawabannya iya, artinya firman Tuhan diartikan sesuai dengan ajaran Triune God.
Sementara tidak satu ayat pun di Alkitab yang menyatakan bahwa satu God itu terdiri dari Bapa, Anak, dan Roh. Tidak ada satu ayat pun di Alkitab yang mengatakan bahwa Kristus adalah God the son dan Roh adalah God the Spirit.
Alkitab mengajarkan [20:00] God the Father adalah the one God itu yang adalah the Father-nya Jesus Christ.
Fernando Canale katakan di bukunya The Handbook of SeventhDay Adventist of theology.
Konsep trinitas khususnya ide bahwa tiga adalah satu yaitu tiga persons adalah satu God itu
tidak dinyatakan secara tersurat tetapi hanya berdasarkan asumsi.
Kata asumsi ini Sister White gunakan waktu dia menjelaskan mengenai orang-orang yang mengatakan bahwa
minggu pertama penciptaan terdiri dari ribu-ribuan tahun lamanya. Pernyataan ini mereka nyatakan berdasarkan asumsi,
bukan berdasarkan as it reads dan berdasarkan its obvious meaning.
Pernyataan seperti ini menyerang hukum keempat yaitu hari Sabat hari ketujuh. Ini adalah penyangkalan kebenaran firman Tuhan dalam bentuk yang sangat berbahaya.
Sementara ajaran ini diajarkan oleh banyak orang yang [21:00] mengaku percaya Alkitab. Mereka mengaku percaya Alkitab, tapi sebenarnya mereka menyangkal firman Tuhan dengan mengasumsi arti firman Tuhan dengan menggunakan pendapat pribadi mereka sebagai mistar ukuran kebenaran firman Tuhan.
Dan Ausburger katakan, "Misteri mengenai tiga persons satu God ini merupakan salah satu kontradiksi dalam Alkitab yang melampaui semua yang telah diungkapkan dalam kitab suci. Dengan kata lain, doktrin trinitas tidak diajarkan di dalam kitab suci karena Alkitab tidak mengajarkannya. Dan oleh sebab itu pengertian Triune God tidak alkitabiah tetapi manusiabiah.
Sister White tulis di buku Great Controversy, dia katakan, akan selalu ada umat Tuhan yang akan mempertahankan kebenaran Alkitab.
The Bible only sebagai [22:00] standar kebenaran.
Pendapat-pendapat orang yang terpelajar,
konklusi-konklusi ilmu alam,
keputusan-keputusan majelis gereja,
suara majoritas
tidak pernah boleh digunakan sebagai patokan iman keyakinan seseorang.
Saya tidak bisa katakan itu benar karena yang mengatakannya adalah seorang yang terpelajar,
seorang yang bergelar
karena suara majoritas,
karena sudah ditetapkan majelis gereja sebagai kebenaran,
karena yang mengatakannya seorang pendeta,
seorang evangelis yang terkenal di seluruh dunia
dan mengatakan mana bisa yang mereka ajarkan salah.
Tetapi kita selalu harus menuntut a plain "Thus saith the Lord" apa yang sudah sangat jelas difirmankan oleh Tuhan di dalam kitab sucinya itulah kebenaran. Kalau tidak sesuai dengan apa yang difirmankan di dalam kitab sucinya, maka yang dikatakan tidak ada kebenarannya. Siapapun [23:00] yang mengajarkannya, sebesar apun ministrinya dan sepopuler apapun orangnya.
Setan selalu berusaha untuk mengalihkan perhatian kita dari God manusia.
Dan Dia tidak mengarahkan pikiran kita untuk menyelidiki kitab suci itu sendiri.
Sebaliknya, setan mengalihkan perhatian kita
kepada ketua-ketua gereja, para pendeta, profesor-profesor dalam hal teologi sebagai pembimbing kita dalam hal keselamatan.
Karena dengan kita bergantung kepada orang-orang ini, kita bergantung kepada pikiran orang-orang yang sudah dikuasai oleh kuasa kegelapan ini.
Sehingga melalui pemimpin-pemimpin ini, setan dapat menguasai semua sesuai dengan kehendaknya.
Rasul Paulus katakan, "Setan akan bekerja dalam spiritualism,
khususnya segera sebelum kedatangan Kristus kedua [24:00] kalinya di awan-awan nanti.
Bahwa akan ada guru-guru spiritualist
yang akan menyangkal untuk mengakui bahwa Kristus sesungguhnya adalah Anaknya God."
Kita tahu setan menipu Hawa di Taman Eden melalui spiritualism. Demikian juga sejarah akan terulang kembali di akhir zaman karena itulah yang sedang terjadi sekarang di mana banyak guru-guru ini menyangkal Kristus sebagai the only begotten Son of God.
Para malaikat yang dibuang keluar dari surga kerja keras untuk menyembunyikan suatu fakta kebenaran.
Bahwa fakta ini adalah Kristus sesungguhnya adalah Anaknya God.
Ini adalah kenyataan. Kristus sebagai Anaknya God adalah kenyataan fakta, bukan suatu kiasan. Artinya kalau kiasan artinya setan tidak akan menyembunyikannya. [25:00] Tetapi karena ini adalah kebenaran, itu sebabnya setan dan para malaikatnya mau menyembunyikan kebenaran ini, bahwa Kristus sesungguhnya adalah Anaknya God. Dengan sangat jelas bahwa setan dan para malaikatnya melalui guru-guru spiritualist ini mengajarkan bahwa Kristus bukan Anaknya God. Dengan mereka katakan bahwa arti kata anak tidak boleh diartikan secara literal atau obvious, tetapi harus diartikan secara metaporical atau kiasan. Hanya anak dalam arti fungsi dan arti peranan.
Yohanes 3:16, Kristus katakan, "Barang siapa percaya kepadanya tidak akan binasa, tetapi akan memperoleh kehidupan kekal." Pertanyaannya, apakah percaya kepadanya artinya percaya apa yang diajarkan manusia? Walaupun apa yang mereka ajarkan sangat bertentangan dengan apa yang Kristus dan murid-muridnya ajarkan? Tentu saja tidak.
Manusia dihakimi perorangan. [26:00] Saya tidak bisa katakan karena dia bilang atau karena mereka bilang kalau kita semua mempunyai akses yang sama karena setiap orang mempunyai waktu dan kesempatan yang sama dan akses kepada firman Tuhan yang sama agar kita semua bisa mengetahui untuk diri kita sendiri apa yang benar tanpa kita harus bergantung kepada orang lain untuk mengetahui apa yang benar.
Pertanyaannya siapa Kristus?
Jawabannya Kristus adalah satu-satu anaknya the living God yang di-begotten.
The living God adalah the Father, bukan Father, Son, dan Spirit. Bukan sama sekali bukan. God adalah the Father, the one and only living God. God yang adalah the living God adalah Bapanya Kristus.
Dan Kristus adalah Anaknya satu living God itu.
Bapa telah mengungkapkan dirinya bukan hanya sebagai the true and the living God, tetapi Bapa juga [27:00] telah mengungkapkan dirinya sebagai Bapa kami di surga, our heavenly Father.
Waktu Dia mengirim satu-satu Anaknya yang di-begotten ke dunia untuk menjadi penebus kita semua.
The one living God-nya Alkitab bukan the one living Godnya Triune God. Sister White menulis The Three Living Persons of the Heavenly Trio untuk menunjukkan perbedaannya antara The One living God yaitu Bapa dengan the only living God yang terdiri dari Bapa, Anak, dan Roh.
Sekarang kita sudah mengerti sentiments yang sister White katakan, imperfect, untrue, simply nothingness, dan not to be trusted.
Yaitu the one living God yang terdiri dari Bapa, Anak, dan Roh
yang adalah the three living personalities of the one living God.
Dimana Bapa adalah all the fullness of the Godhead, yaitu [28:00] the one living God.
Anak adalah all the fullness of the Godhead, yaitu the one living God.
Dan roh adalah all the fullness of the Godhead, yaitu the one living God.
Boardman katakan, "Satu living God yang terdiri dari Bapa, Anak, dan Roh tidak bisa dengan sempurna diilustrasikan oleh hal-hal dunia." Sekarang saya mau bandingkan dengan The Three Living Persons of the Heavenly Trio.
Sister White katakan, "Bapa tidak bisa digambarkan oleh hal-hal dunia."
Lalu dia katakan, "Bapa adalah all the fullness of the Godhead bodily."
Bodily artinya bapak mempunyai tubuh namun tidak dapat dilihat oleh orang berdosa.
Boardman mengajarkan bahwa Bapa tidak mempunyai form atau tubuh sehingga tidak kelihatan dan tidak ada makhluk yang dapat dilihat ataupun pernah dilihat.
Sister White mengajarkan [29:00] Bapa sebagai satu living God itu.
Sementara Boardman mengajarkan Bapa adalah salah satu person dari tiga persons satu God itu.
Lalu Anak adalah all the fullness of the Godhead yang diungkapkan.
Pernyataan ini sama dengan pernyataan Boardman mengenai Anak.
Bedanya sesuai dengan Boardman, Anak adalah Anak dalam fungsi atau peranannya sebagai Anak.
Sementara Sister White, Anak berdasarkan arti onthology-nya. Dengan kata lain, Kristus adalah Anak berdasarkan hubungannya dengan Bapa, yaitu Bapanya. Keberadaannya Kristus sebagai Anak karena Kristus sesungguhnya adalah Anaknya God.
Fullness-nya Boardman mengenai Anak karena Anak adalah salah satu dari tiga personalities-nya satu God itu. Dan kata Anak hanya dapat diartikan dalam pengertian fungsi atau peran, bukan kenyataan.
Sangat berbeda dengan yang diartikan sister White. Anak adalah fullness-nya God karena Anak adalah the express image [30:00] dari Bapanya punya person. Karena Kristus sesungguhnya adalah Anaknya God. Bukan anak dalam arti kiasan, tapi anak dalam arti natural atau literal. Dan karena Bapa mempunyai a bodily form, demikian juga Kristus mempunyai a bodily form, karena Kristus sesungguhnya adalah Anaknya God sesuai dengan yang dikatakan the express image of Bapa punya person.
Lalu Sister White mengatakan mengenai roh. Penghibur adalah roh di dalam all the fullness of the Godhead. Sister White tidak mengatakan Roh Kudus adalah all the fullness of the Godhead, tetapi Roh Kudus di dalam all the fullness of the Godhead.
Sangat berbeda dengan apa yang Boardman katakan.
Boardman mengajarkan masing-masing dari tiga persons dipenuhi sepenuhnya oleh the one living God itu. Dan oleh sebab itu, roh adalah all the fullness dari satu living God.
Itu berbeda dengan yang dikatakan sister White [31:00] di mana roh di dalam all the fullness of the godhead. Karena roh tidak mempunyai form sebagaimana Bapa dan Anak masing-masing mempunyai a bodily form.
Bapa yang mempunyai a bodily form dipenuhi dengan roh.
Anak yang mempunyai a bodily form juga dipenuhi dengan roh. Sementara kita tahu roh tidak mempunyai a bodily form. Sehingga tidak bisa dikatakan roh adalah all the fullness of the godhead, seakan-akan roh mempunyai a bodily form yang dipenuhi dengan roh.
Roh di dalam all the fullness of the godhead artinya roh yang tidak mempunyai a bodily form yang adalah rohnya Bapa dan rohnya Anak yang berdiam di dalam tubuhnya Bapa dan tubuhnya Anak
adalah the third person of the godhead tanpa a bodily form yang dapat berfungsi terpisah dan tidak terikat dari wujud tubuhnya Bapa dan Anak di dalam all the fullness of the godhead.
[32:00] Godhead artinya nature ilahi. Roh Kudus adalah nature ilahinya Bapa dan Anak yang hadir di setiap tempat tanpa tubuhnya Bapa dan tubuhnya Anak. Roh Kudus adalah kemahahadirannya Bapa dan Anak di setiap tempat.
Nature-nya Bapa adalah ilahi 100%. Bapa adalah all the fullness of the godhead.
Nature-nya anak adalah ilahi 100% juga. Anak adalah all the fullness of the godhead.
Roh tentu saja juga ilahi 100% tanpa wujud tubuh. Roh di dalam all the fullness of the godhead.
Setelah itu, Sister White katakan, "Here are the living three personalities of the heavenly trio." Inilah tiga personalities yang hidup dari trio surgawi.
Pernyataan ini saya baca dari Sister White punya original manuscript.
[33:00] Awalnya dia menulis, "Here are living three persons of the heavenly trio."
Lalu Mrs. White koreksi waktu dia tambahkan kata the antara are dengan living dan dia juga tambahkan alities setelah kata persons sehingga bunyinya sebagai berikut.
Here are the living three personalities of the heavenly trio.
Jadi waktu sister White katakan bahwa Bapa adalah all the fullness of the Godhead, Anak adalah all the fullness of the Godhead, dan roh di dalam all the fullness of the Godhead.
Setelah itu dia katakan, "Inilah the three living persons of the heavenly trio." Ini artinya ini yang kita percaya.
Berbeda dengan yang Boardman ajarkan.
Trio artinya tiga.
Bapa yaitu the one living God itu yang mempunyai a bodily form yang adalah Bapanya Kristus yang adalah all the fullness of the Godhead.
Lalu Anak [34:00] yaitu Anaknya the one living God itu yang juga mempunyai a bodily form yang adalah all the fullness of the Godhead.
Dan roh di dalam all the fullness of the Godhead yang adalah rohnya Bapa dan rohnya Anak yang tidak mempunyai a bodily form. Inilah yang Sister White maksudkan waktu dia menulis mengenai The Three Living Personalities of the Heavenly Trio.
Dia tidak artikan the one living God itu terdiri dari tiga living personalities of the heavenly trio.
Dan yang dia artikan ialah yang pertama Bapa yang adalah satu God itu.
Yang kedua adalah Anak yang adalah Anaknya satu God itu.
Dan yang ketiga Bapa dan Anak punya roh terpisah dan tidak terikat dari wujud tubuhnya Bapa dan wujud tubuhnya Anak yang dapat berfungsi independently dari Bapa dan Anak.
Sangat berbeda dari Triune God-nya Boardman. Boardman punya tiga adalah tiga yang adalah satu living God itu.
[35:00] Sementara Sister White punya tiga adalah The Living God,
Anaknya The Living God,
dan rohnya daripada The One Living God itu dan Anaknya daripada the one living God itu.
Sekarang saya mau membandingkan sentiments-nya Boardman dengan apa yang diinstruksikan dari surga kepada Sister White sehubungan dengan apa yang diajarkan Boardman mengenai satu living God itu.
Boardman katakan satu living God itu terdiri dari tiga persons yaitu Bapa, Anak, dan Roh.
Dan Boardman mengilustrasikan Bapa seperti terang yang tidak kelihatan,
Anak seperti terang yang diwujudkan,
dan roh seperti terang yang menyinari.
Berdasarkan sentiments-nya Boardman, Sister White diinstruksikan untuk mengatakan, "Kita tidak boleh percaya pengertian mengenai satu God-nya Boardman yang terdiri dari tiga persons yang mana masing-masing person [36:00] diilustrasikan oleh sinar cahaya terang."
Sister White katakan semua representasi spiritualistik ini hanyalah kehampaan, kosong dari makna kebenarannya dan semuanya tidak perfect dan tidak benar.
Sentiments-nya Boardman diajarkan juga oleh Doug Batchelor yang mengatakan di dalam bukunya yang berjudul The Trinity.
Dia katakan satu God itu mengungkapkan dirinya di dalam tiga persons yang berbeda, yaitu person Bapa, person Anak, dan person Roh.
Dia katakan, "Bapa seperti asal-usul terang yang tidak terlihat dan terasa.
Anak seperti terang yang menyinari, terlihat dan terasa.
Roh seperti terang yang komplit atau lengkap yang tidak terlihat namun dapat dirasakan rasa hangatnya.
Lalu dia katakan, "Seperti terang kami punya satu God diungkapkan di dalam tiga persons yang berbeda.
[37:00] Sentiments-nya Doug Batchelor sama dengan sentiments-nya Boardman
yang sesuai dengan apa yang diinstruksikan kepada sister White dari surga adalah untrue, imperfect, simply nothingness, dan not to be trusted."
Instruksi yang diberikan kepada umat Tuhan khususnya di akhir zaman ialah untuk tidak percaya sentimen yang diungkapkan Boardman dan yang diungkapkan oleh Doug Bachler.
Di bukunya,juga menggunakan telur untuk mengilustrasikan satu God yang terdiri dari tiga persons yang berbeda.
Dia katakan, "Satu God itu yang adalah Godhead terdiri dari tiga persons yang berbeda
dan salah satu person-nya seperti kulit luar telur
dan salah satu person lainnya seperti putih telur
dan yang ketiga seperti kuningnya telur."
Yang sister White katakan tidak sempurna. bukan ilustrasinya, karena Boardman sendiri [38:00] katakan bahwa ilustrasi yang digunakan tidak sempurna.
Yang Sister White katakan tidak benar adalah God yang diajarkan sebagai tiga personalities atau tiga persons.
Sekarang kita mau lihat video yang menggunakan telur sebagai ilustrasi satu God yang terdiri dari tiga person yang diajarkan SDA Corporate Church, walaupun video ini sudah ditarik dari panggung peredaran.
The idea of the trinity is one that most Christians believe in.
In fact, it came about the third or fourth century. In fact, the word trinity comes from the from the Latin word trinitas. And the idea is that you have God, but then God has three other attributes. You have God the Father, God the Son and God the Holy Spirit.
One of the best ways that I'd like to explain what the trinity is is through the example of an egg. I don't know about you, but I love eating eggs. And I want to I want to assure you that none of these eggs were ever harmed during this production. Okay, I have this egg [39:00] in my hand and when you take a look at the egg, it's an egg. But if you were to crack open an egg, there's a couple elements that you're going to find. One is that there is an egg yoke. There's what you call the egg white. And then there's a shell. There's three different parts to an egg, but yet it's still an egg.
And that's kind of the same idea with the idea of who God is. Um even though there is just one God, there are three attributes of God. God the father, the guy who lives up in heaven, God the Son, Jesus Christ who came here on this earth to help people understand who God really is. And then you have God the Holy Spirit. Um, in fact Jesus talks about the Holy Spirit right before he leaves from from the earth and goes to heaven and he says,
"Don't worry, don't be worried. I'm going to send you the comforter also called the Holy Spirit.
There's three parts to God but still one God.
Di video ini yang kita baru lihat, sentiment-nya [40:00] SDA Corporate Church mengenai God sama dengan sentiment-nya Boardman dan sentiment-nya Doug Batchelor yang sister White katakan tidak benar, tidak sempurna, semata-mata kosong dan tidak boleh dipercaya. Sentiments-nya adalah satu God yang diilustrasikan oleh telur yang terdiri dari tiga persons yang diilustrasikan oleh kulit telur, putih telur, dan kuning telur. SDA Corporate Church, Doug Batchelor dan Willam Boardman semua mengajarkan bahwa satu God itu mempunyai tiga personalities.
Sangat berbeda dengan yang diajarkan di Alkitab bahwa satu God itu adalah satu person Bapa. The personality dari satu God itu adalah the father of Jesus Christ.
Salah satu ilustrasi yang digunakan Boardman adalah air dalam tiga form,
yaitu uap yang tidak terlihat,
awan, dan hujan turun yang kelihatan,
dan hujan yang menyegarkan.
[41:00] Ketiga form dari air ini Boardman gunakan untuk mengilustrasikan satu God yang terdiri dari tiga personalities yang berbeda.
Dia katakan, "Bapa seperti embun yang tidak kelihatan,
Anak seperti hujan air yang kelihatan,
dan roh yang menyegarkan jiwa.
Sentiments ini digunakan juga oleh Ted Wilson, mantan GC President dalam videonya untuk menjelaskan bahwa satu God itu terdiri dari tiga personalities.
Water is an interesting substance.
It can cascade down thundering waterfalls,
filling lakes and rivers that flow into the mighty sea.
It can be frozen solid, turning into ice
that covers the poles of the earth.
And it can rise as a vapor, icy cold or steaming hot.
three forms liquid, solid and vapor
and yet all are substance water.
[42:00] Perhaps God is a a bit like that.
We can't specifically indicate everything about God.
Absolutely sure but perhaps
he's a bit like this
one god yet three distinct persons
with unique characteristics and roles
all working together to save
as many as possible for eternity.
Sentiments-nya Ted Wilson sama dengan sentiments-nya Doug Batchelor dan tidak berbeda dengan sentiments-nya William Boardman yang Sister White katakan berdasarkan apa yang diinstruksikan dari surga kepadanya bahwa sentimentsseperti ini adalah simply nothingness, imperfect, untrue, dan not to be trusted. Sangat jelas bahwa the three living persons of the heavenly trio bukan yang di-endorse William Boardman, Doug Batchelor, dengan Ted Wilson. Karena Sister White menulis The Heavenly [43:00] Trio untuk menunjukkan perbedaannya dengan apa yang diajarkan Boardman yang tidak berbeda dari yang diajarkan Doug Batchelor, dan Ted Wilson. yang mana mereka semua mengajarkan satu God itu terdiri dari tiga personalities yang sangat berbeda dan bertentangan dengan apa yang Sister White ajarkan.
Sekarang saya mau membandingkan the three living persons of the one God-nya Boardman
dengan the three living persons of the heavenly trio-nya sister white.
Hasil perbandingan ini akan dengan sangat jelas menunjukkan bahwa The Three Living Persons of the heavenly trio ditulis untuk menunjukkan tidak benarnya sentimen yang diajarkan Boardman mengenai Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Boardman mengajarkan bahwa satu living God itu terdiri dari Bapa, Anak, dan Roh. Sementara firman Tuhan mengajarkan bahwa satu God itu adalah Bapa.
Jadi Boardman, Bapa tidak ada form-nya
adalah all the fullness [44:00] of the Godhead, yaitu satu God itu.
Sementara Sister White, Bapa yang memiliki form
adalah all the fullness of the Godhead, yaitu nature ilahinya.
Boardman. Anak adalah all the fullness dari satu God itu dan kata anak merujuk kepada fungsinya bukan personality-nya.
Sister White Anak adalah all the fullness of the divine nature. Dan kata Anak merujuk kepada personality-nya sebagai Anaknya satu God itu yaitu Kristus punya Bapa.
Boardman, roh adalah all the fullness dari satu God itu.
Sementara Sister White, roh yang adalah divine nature-nya Bapa dan Anak tanpa form tubuh
di dalam all the fullness of the divine nature.
Tiga living persons-nya Boardman adalah kesatuan dari satu God itu.
Sementara Sister White mengajarkan bahwa The Living Trio terdiri dari bapa yang adalah satu God itu yang mempunyai form. Dan Anak yang juga mempunyai form yang adalah [45:00] Anaknya satu God itu. Dan roh yang tidak mempunyai form yang adalah rohnya Bapa dan rohnya Anak. Bapa dan Anak berada di surga in the bodily form. Dan mereka punya roh yang hadir di setiap tempat terlepas dan tidak terikat dari wujud tubuhnya Bapa dan tubuhnya Anak.
Lalu Sister White mengatakan, "Inilah the three living personalities of the heavenly trio. Inilah the three living persons of the heavenly trio. Dia mau membedakan apa yang Boardman ajarkan dengan the three living persons of the heavenly trio.
Sister White tidak mengajarkan trinitas. Sister White mengajarkan bahwa ada tiga dan tiga inilah satu God itu Bapa, Anak yaitu Anak daripada satu God itu dan mereka punya roh.
Jadi kesimpulannya the three living persons of the heavenly trio tidak ditulis sebagai sentiments-nya Triune God.
[46:00] Sebaliknya, The Three Living Persons of the Heavenly Trio ditulis untuk menunjukkan apa pengertian yang benar dari Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Sekaligus menunjukkan apa yang salah dari apa yang William Boardman ajarkan, yaitu satu God yang terdiri dari tiga personalities, yaitu doktrin trinitas.
Hanya karena Sister White menggunakan kata tiga persons dan kata trio, bukan artinya dia mengajarkan doktrin trinitas. Bapa, Anak, dan Roh ada. bukan sebagai tiga personalities-nya satu God. Karena God hanya mempunyai satu personality yaitu Bapa dan Anak adalah Anaknya satu God itu. Dan roh adalah rohnya Bapa dan Anak yang adalah kehadirannya Bapa dan Anak. May the truth set us free. To God be the glory.
a more sure word of prophecy
.jpg)
Posting Komentar untuk " THE LIVING THREE PERSONALITIES OF THE HEAVENLY TRIO"
Posting Komentar