Wise and Foolish part.2 - Latar Belakang Matius 7, yang Bodoh dan Bijaksana

WISE AND FOOLISH PART 2
Latar Belakang Matius 7,
Yang Bodoh dan Bijaksana


Previous Study : 

Bila kita membuka alkitab kita Matius 7 merupakan sambungan dari matius 5. Yaitu merupakan khotbah Tuhan Yesus di atas bukit.

Khotbah Di atas Bukit p.9
“Bukan di Gerizim lagi yang terkenal sebagai bukit Kebahagiaan, tetapi bukit yang tidak bernama dekat Danau Galilea, dimana Yesus mengucapkan kata-kata berkat kepada murid-muridNya dan orang banyak.”


Matthew 5:1,2
1 And seeing the multitudes, he went up into a mountain: and when he was set, his disciples came unto him:
2 And he opened his mouth, and taught them, saying,

1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.
2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:

Tuhan Yesus dan murid-muridNya, beserta orang banyak datang ke atas bukit tidak bernama di dekat danau Galelia. Apa perkataan yang pertama yang diucapkan Kristus?

Matthew 5:3
Blessed are the poor in spirit: for theirs is the kingdom of heaven.

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Kata-kata pertamanya adalah “Berbahagialah” “Blessed”, artinya semua pekabaran di atas bukit yang keluar dari mulut Yesus penuh dengan berkat dan kebahagiaan. Orang yang merasa tidak bahagia perlu belajar Matius 5,6,7. Banyak yang mengaku percaya Tuhan Yesus tetapi hidupnya tidak berbahagia dan bersukacita, karena banyak alasan yang dunia berikan untuk kesusahan. Siapa yang berbahagia dan diberkati pertama kali? Yaitu orang-orang yang merasa miskin kerohaniannya. Kenapa harus berbahagia?

Revelation 3:16,17
16 So then because thou art lukewarm, and neither cold nor hot, I will spue thee out of my mouth.
17 Because thou sayest, I am rich, and increased with goods, and have need of nothing; and knowest not that thou art wretched, and miserable, and poor, and blind, and naked:

16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

Karena ada orang yang suam-suam kuku, merasa kaya dan tidak membutuhkan apa-apa. Artinya orang yang tidak membutuhkan apa-apa tidak memerlukan bantuan Yesus, padahal miskin, malang, buta dan telanjang. Oleh karena itu Yesus berkata berbahagialah orang yang sadar dia sangat miskin akan kerohanian.

Orang yang berada di Matius 7, semua mendengar khotbah Yesus dari Matius pasal 5, 6, dan 7. Ada dua macam orang dan sama-sama mendengar. Ada orang yang ketika mendengar, sadar dia miskin, dia akan melakukan apa yang diucapkan Yesus dari atas bukit, untuk memenuhi kemiskinan rohaninya, tetapi ada orang yang mendengar tetapi tidak merasa membutuhkan pertolongan, hanya mendengar dan tidak melakukan apa-apa.

KHOTBAH TUHAN YESUS DI ATAS BUKIT,
DI DENGAR OLEH DUA TIPE ORANG
TIPE 1
TIPE 2
Ketika mendengar sadar dia miskin rohani
Ketika mendengar, tidak sadar akan kemiskinan rohani, dan merasa tidak memerlukan apa-apa
Melakukan apa perintah Yesus untuk memenuhi kemiskinan rohani yang sudah disadarkan.
Tidak melakukan apa-apa karena merasa tidak membutuhkan apa-apa


Orang yang sadar bahwa diri sendiri adalah busuk, akan mencari Tuhan Yesus dengan segenap hatinya, dan tidak sibuk untuk menunjukkan kebusukan orang lain. Yang harus kita sadari adalah : “Apakah saya sadar kondisi saya berdasarkan apa yang Tuhan lihat, kita adalah suam-suam kuku, dan kita sudah mau dimuntahkan. Dan hanya karena kemurahan Tuhan saja kita belum dimuntahkan.”

Kenapa kita sering berbakti pada hari Sabat atau membuat perkumpulan peribadatan? Untuk menyadari betapa busuknya kita, dan langsung lari kepada Tuhan, dan belajar untuk percaya kepada Tuhan sepenuhnya walaupun semua indera tubuh saya akan bertentangan dengan kepercayaan saya kepada Tuhan. Apakah saya percaya masa depan akan diatur secara pasti oleh Tuhan yang mengetahui awal dan akhir hidup saya?

Banyak yang mengaku percaya Tuhan sebelum datang hujan, banjir dan angin (pencobaan, penganiayaan). Apa guna Tuhan memberikan Hujan, banjir dan angin? itu merupakan cara Tuhan untuk menggungkapkan ketidakpercayaan saya.

Dengan ketidak jelasan di masa depan, apakah kita tetap percaya kepada Tuhan? Kenapa kita harus stress dan merasa susah kalau pendamping kita adalah pencipta semesta alam. Pencipta kita memperhatikan kita setiap detik hidup kita. Dan apakah walaupun kita kehilangan apapun kita tetap percaya kepada Tuhan? Kita dalam hidup ini harus mempunyai prinsip “Yang penting dalam hidup saya tidak kehilangan Tuhan.” Prinsip inilah yang membuat saat krisis (hujan, angin, dan banjir) kita tidak akan jatuh. Kenapa kita tidak terjatuh? Karena kita percaya Pencipta semesta alam sanggup menopang kita.

Kalau krisis kecil gagal, krisis besar pun kita akan gagal [krisis besar; Sunday Law]. Lalu apa yang harus kita lakukan dalam krisis?

James 1:2
My brethren, count it all joy when ye fall into divers temptations;
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,

Kita haruslah bersukacita walapun ada pencobaan dalam segala hal. Pencobaan yang diberikan hanya untuk mengungkapkan kekurangan kita. Apakah kita masing-masing melihat cacat karakter kita dalam pencobaan, atau malah mengeluh? Bila dalam krisis yang mengungkapkan karakter kita, dan kita tidak ada perubahan sikap; kita adalah mixed multitude [mixed multitude adalah orang-orang Mesir yang ikut dalam perjalanan ke tanah Kanaan, yang banyak menyebabkan bangsa Israel tidak masuk ke tanah perjanjian].Karena bila kita banyak mengeluh dan meragukan kuasa Tuhan, kehidupan kita akan mempengaruhi orang lain. Apakah itu menguatkan atau melemahkan orang lain.

TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN ROHANI
Mendengar Firman Tuhan, disadarkan akan kemiskinan rohani
Mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, lebih dekat dengan Tuhan lebih Tuhan tunjukkan karakter busuk melalui pencobaan dan krisis.
Saat krisis kita harus tetap berbahagia (counted all joy) bila kita bersunggut-sunggut kita adalah mixed multitude yang akan jatuh di padang belantara seperti orang bodoh yang juga terjatuh saat angin, hujan, dan badai.
Bila tetap berbahagia akan tetap berdiri tidak roboh karena memiliki iman kepercayaan kepada Kristus, percaya bahwa Kristus sanggup.

Pertanyaan yang harus ditanyakan kepada diri kita, apakah kita memiliki iman?

To be continued – Wise and Foolish part.3


CONTINUE STUDY
Wise and Foolish part.3 - Jalan yang Baik



Posting Komentar untuk "Wise and Foolish part.2 - Latar Belakang Matius 7, yang Bodoh dan Bijaksana"