Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

The Everlasting Covenant "THE MINISTRY OF CHRIST" part 3


Seseorang tidah dibenarkan oleh usahanya sendiri untuk menurut hukum Tuhan, tetapi melalui iman-Nya Kristus. 

 

Sebagaimana kami telah percaya kepada Yesus Kristus, agar kami dapat dibenarkan oleh iman-Nya, dan bukan melalui usaha kami sendiri, karena melalui usaha kami sendiri, tidak seorangpun dibenarkan.

 

Tetapi jikalau kami mau dibenarkan oleh Kristus, sementara kami tetap melanggar hukum Tuhan. Apakah oleh sebab itu kristus adalah pelayan dosa (minister of sin) ? Tentu saja tidak [Galatia 2:16,17]

Hello everyone, selamat berjumpa kembali dalam pembelajaran Firman Tuhan. Pelajaran ini adalah pelajaran ketiga dari seri the everlasting covenant.

Arti kata ministration adalah melayani, atau memberi pertolongan untuk memenuhi kebutuhan orang yang membutuhkannya.



The ministration of death adalah pelayanan, yang mana hasil pelayanan-nya adalah kematian.


Dengan kata lain ministration of death ialah pelayanan yang menolong orang berdosa sadar akan dosanya, dan menunjukkan kepada upah dosanya yaitu kematian kekal.



Upah dosa adalah kematian kekal. Dosa adalah pelanggaran hukum Tuhan.



The ministration of death tidak menolong orang berdosa untuk berhenti berdosa. Itu adalah fungsi dari the ministration of life.



Karena dosa adalah unrighteousness artinya the ministration of death adalah the ministration of unrighteousness.


Karena semua unrighteousness membawa semua orang yang unrighteous ke jurang maut.



Yohanes menulis diberkatilah mereka yang melakukan hukum Tuhan. Mereka berada didalam kota Jerusalem, mereka tidak melanggar hukum Tuhan, mereka tidak berdosa, mereka adalah orang-orang yang di bumi ini berada di bawah the ministration of life, atau the ministration of righteousness.



Sementara mereka yang di minister oleh the ministration of death atau unrighteousness mereka yang berada di luar kota itu.


Mereka tidak akan mewarisi kerajaan Bapa, karena mereka di bawah pelayanan the ministration of death. 



Maka mereka akan mengambil bagian dalam danau api dan belerang yang adalah kematian kedua.

·      Kematian kedua adalah kematian kekal upah dosa hasil pelayanan the ministration of death



Mari kita lihat hubungannya antara the ministration of death, dan hukum Tuhan  yang ditulis di dua loh batu.


Rasul Paulus mengajarkan dimana tidak ada hukum, disitu tidak ada dosa.

Karena dosa adalah pelanggaran hukum Tuhan. 



Dosa itu bisa diketahui sebagai dosa karena hukum yang mendefinisikannya sebagai dosa.


Jikalau hukumnya tidak ada bagaimana dosa itu dosa, kalau dosa itu hanyalah dosa kalau hukumnya dilanggar ?



Itu sebabnya dimana tidak ada hukum disitu tidak ada dosa.



Karena semua orang telah berdosa, artinya semua orang telah melanggar hukum. 


Orang yang berdosa tidak bisa untuk menurut hukum, walaupun dia mempunyai keinginan untuk berbuat yang baik, namun dia tidak milik kemampuan untuk berbuat yang baik. Dan inilah kondisi orang setelah dia berdosa.



Setelah Adam dan Hawa nature mereka menjadi sangat buruk, sehingga kekuatan untuk melawan kejahatan berkurang, dan sekarang setan ada akses ke dalam hati mereka. Dan tanpa Kuasa Tuhan mereka akan selalu ditaklukan oleh kuasa kegelapan. 


Contohnya ialah cabang pohon yang patah [terpisah dari pohonnya] tidak lama kemudian cabang ini menjadi kering dan mati. Demikian juga dengan orang berdosa, akses kepada kekuatannya terputus sehingga kehidupan kerohaniannya pasti juga akan mati. Tanpa hubungan itu mustahil bagi dia untuk menolak kuasa setan. 

 


Ini adalah kondisi manusia berdosa, tidak ada satupun yang luput dari kondisi ini.


Karena dosa memisahkan orang berdosa dari Tuhan. Artinya dia sudah terpisah dari sumber kekuatannya untuk melawan kuasa setan.



Itu sebabnya manusia berdosa tidak bisa menurut hukum Tuhan. 



Walaupun keinginannya untuk berbuat baik, itu ada tapi kemampuannya tidak ada.



Dan semua orang yang melanggar hukum Tuhan berada dibawah condemnation of the law

atau berada dituduhan hukum sebagai pelanggar.



Untuk menyelamatkan bukanlah wewenang hukum.



Tapi untuk condemn atau menghukum. 

 

Hukum tidak bisa menyelamatkan orang yang hukum itu condemn.



Hukum itu gak bisa memperbaiki apa yang rusak. Hukum itu seperti cermin, cermin hanya

mengungkapkan keberadaan orang yang berdiri di depan cermin. Tapi cermin nggak bisa membersihkan wajah orang itu. Hukum hanya mengungkapkan kotorannya.

 

Semua orang kotor. 



Dan itulah sebabnya ministry-nya adalah ministration of condemnation, karena semua orang telah berdosa.



The Old Covenant adalah covenant yang di-establish berdasarkan kemampuan orang berdosa untuk menurut hukum.



Itulah sebabnya mengapa the old covenant adalah the covenant death, the covenant of unrighteousness. 


Karena semua orang telah berdosa, hukum hanya men-condemn karena tidak ada satu pun yang bisa menurut hukum Tuhan.



Hukumnya baik, adil dan kudus, 


Tapi orang-nya yang tidak, sehingga hukum yang baik selalu akan melakukan yang benar,


 Yaitu untuk menyatakan yang benar.


 Dan untuk menyatakan yang benar ialah untuk condemn orang yang tidak benar.



Itu buktinya hukum itu baik, karena hukum itu tidak akan pernah berbohong.




Dan semua orang yang di-condemn yang adalah semua yang berada di bawah condemnation hukum atau under the condemnation of the law.


         Mari kita bandingkan sekarang dengan the Ministry of Christ : [Menit ke 6:28]

 


Kristus katakan Dia datang agar manusia yang sepatutnya mati dapat memperoleh kehidupan. Kehidupan adalah lawannya kematian. 



Artinya the ministry of Christ adalah the ministration of life. 

Atau kehidupan bukan the ministry of death.



Kita lihat contohnya di buku Yohanes 8: Waktu orang farisi membahwa wanita yang kedapatan berzinah, dan dihadapkan dengan Tuhan Yesus.



Mereka katakan : Sesuai dengan hukum yang ditulis oleh musa atau hukum musa, wanita ini perlu dilempari batu sampai mati.




Inilah adalah contoh wewenang hukum yang adalah untuk condemn orang berdosa. Dan ministry ini adalah minstration of death. Karna wanita ini kedapatan tidak righteous atau unrighteous. Dan sekarang dia dituduh sebagai pelanggar hukum, atau the ministration of condemnation.

Kita tahu bahwa tidak seorangpun dapat diselamatkan dibawah the old covenant, karna semua dicondemn hukum sebagai pelanggar hukum, yang mana upah pelanggaran itu adalah kematian kekal.

Mari kita lihat perbedaannya the ministration of death dan the ministration of life :


 Kristus jongkok dan menulis dengan jariNya ditanah, seakan-akan Dia tidak mendengar apa yang mereka dikatakan.



Jari di alkitab melambangkan Roh Tuhan, jadi waktu Kristus menulis di tanah. 

Kita tahu Roh Tuhan sedang mengungkapkan sesuatu didalam hati orang-orang yang sedang menunggu jawabannya.


Jawaban Kristus ialah dia yang tanpa dosa, biarlah dia yang pertama melempari wanita ini dengan batu.


Lalu Kristus menulis di tanah lagi, kita tahu tidak ada yang melempari wanita ini dengan batu. Artinya dari semua yang menuduh wanita ini tidak ada diantara mereka yang nampaknya tanpa dosa.


Hanya Kristuslah yang berhak melempari wanita ini dengan batu sampai mati, karna hanya Kristuslah yang kehidupannya tanpa dosa.

Dan waktu orang-orang farisi mendengar perkataan yesus, mereka satu per satu pergi, tinggalkan wanita itu sendirian dengan Kristus. 

Mereka semua di condemn hukum sebagai pelanggar hukum. Dan cermin yang mengungkapkan dosa mereka adalah hukum, yang diungkapkan oleh Roh Tuhan di dalam hati dan pikiran mereka.

Mereka di convicted oleh mereka punya consciense. 

Consciense itu adalah suara Tuhan atau Roh Kudus yang mengungkapkan kesalahan mereka dengan membandingkan yang benar dan yang salah.

Mereka dituduh oleh Roh Tuhan sebagai pelanggar hukum. Selama ini mereka hanya bisa mengutip hukum Musa yang adalah hukum Tuhan, yang ditulis dikertas, ataupun hukum Tuhan yang ditulis dua loh batu. Namun mereka tidak mengerti prinsip-prinsipnya yang diinsafkan oleh Roh Tuhan, karna mereka menolak ajarannya Kristus.

Kristus katakan : Perkataan perkataan yang Aku ucapkan adalah Roh dan kehidupan. Kita baca ini di Yohanes 6:63.

 The ministry of christ adalah the ministry of life atau of spirit.

Hukum Tuhan yang ditulis diatas kertas atau diatas batu adalah pengungkapan karakter Bapa yang hidup. Namun hukum itu tidak dapat menyelamatkan. Hukum itu hanya mencerminkan kondisi manusia. 

Dan karna semua manusia sudah berdosa itulah sebabnya  hukum itu hanya men-condemn.

Tidak ada yang diselamatkan oleh hukum yang meng-condemn orang itu. Hanya Kristus yang sanggup menyelamatkan orang yang di-condemn hukum sebagai pelanggar hukum.

Kristus memiliki kuasa yang tidak dimiliki oleh kertas atau dua loh batu.



Lalu Kristus menanyakan kepada wanita itu: "Di manakah orang-orang yang menuduh kamu? Apakah tidak ada yang condemn kamu?"



Wanita ini menjawab : "No man Lord" Tidak ada Tuan. Karena semua yang tadi menuduh sedang pulang karna tertuduh oleh hukum yang sama, yang menuduh wanita ini. 



Tanpa Kristus semua patut dilempari batu. Semua patut menjalankan hukuman masing-masing, termasuk wanita ini.



Lalu Kristus katakan kepada wanita ini: “Aku pun tidak menuduh engkau; neither do I condemn you.”



Dengan kata lain: “Dosamu Aku ampuni, dan upah dosa hasil pelanggaranmu Aku yang tanggung."



Kristus datang bukan untuk condemn orang yang sudah di-condemn hukum.



Kristus datang untuk menyelamatkan orang-orang dari condemnation hukum.



Dengan dirinya sendiri di-condemn karena dosa-dosa kita semua, agar kita semua tidak perlu mati, tetapi hidup tanpa melanggar hukum BapaNya lagi.



Lalu Kristus katakan : “Pergilah dan jangan melanggar hukum lagi.”



Perkataan-perkataan Kristus adalah kehidupan dan Roh. Dan kehidupanNya adalah kuasaNya yang menyanggupkan setiap manusia yang percaya untuk menurut hukum Tuhan.


 

Hukum meng-condemn.



Kristus menyelamatkan bukan hanya dari condemnation-nya, 



Tetapi agar orang itu tidak akan pernah di-condemn lagi untuk selama-lamanya, dengan dia tidak akan berdosa lagi.


"Neither do I condemn thee, go and sin no more." Ini adalah the ministration of Christ.


The ministry of Christ adalah the ministration of life and of spirit. The ministration of life adalah the new covenant atau the everlasting covenant. 


Dan setiap orang yang berada di bawah covenant ini adalah mereka yang memperoleh the everlasting life, kehidupan kekal.



The everlasting covenant menjanjikan kehidupan kekal bagi setiap orang yang percaya. 



Semua yang diselamatkan mulai dari Adam sampai orang terakhir sebelum tutup pintu di Daniel 12:1, diselamatkan oleh kuasa Grace Kristus, bukan dengan usaha mereka sendiri.



The everlasting covenant tidak mulainya di kayu salib. The everlasting covenant sudah ada di dalam pikiran Bapa sejak zaman kekekalan. Dan di-activate di saat Adam dan Hawa berdosa. 



Dan di-ratify atau disahkan di kayu salib dengan darahNya Kristus.



MENIT ke 13:03


The ministration of spirit adalah the ministration of life. Kristus datang untuk melayani kebutuhan  manusia berdosa agar manusia yang sepatutnya mati dapat memperoleh kehidupan kekal.



Kehidupan kekal ini hanya dapat diperoleh jika manusia menurut hukum Tuhan.



Kedatangan Kristus bukan untuk condemn orang berdosa, karena orang berdosa sudah

di-condemn.



Kristus datang agar manusia yang sepatutnya mati dapat diselamatkan dari pelanggaran pelanggarannya. 



Itu sebabnya Kristus mengatakan kepada wanita di Yohanes 8, "Aku tidak condemn kamu, pergilah dan jangan melanggar hukum Tuhan lagi."



Dengan Kristus tidak meng-condemn bukan berarti bahwa dia meniadakan hukum BapaNya, untuk tidak meng-condemn ialah untuk mengampuni dosa, dan memberikan grace untuk tidak melanggar.



Kristus datang untuk memenuhi tuntutan hukum, bukan untuk meniadakan hukum.


Kematian Kristus di kayu salib adalah bukti bahwa hukum Tuhan tidak ditiadakan dikayu salib, karena Kristus mati di kayu salib untuk memenuhi tuntutan hukum karena upah dosa adalah kematian.


Mari kita lihat hubungannya antara kematian dengan orang berdosa dibenarkan:



Orang berdosa hanya bisa dibenarkan jikalau dosa nya diampuni. Kristus berhak untuk mengampuni dosa kita karena dia sudah memenuhi tuntutan hukum yang menuntut kematian. 


Namun Kristus tidak akan mengampuni dosa kita, jikalau kita hanya mau dosa kita diampuni, agar kita dapat berdosa lagi. 



Kristus bukan the Minister of unrighteousness. Kristus datang bukan agar saya bisa terus menerus berdosa tanpa menerima upahnya, dan hanya menunjukkan ke kayu salib sebagai pengganti upah dosa saya. KematianNya bukan memberikan kepada orang berdosa license to sin atau surat izin berdosa, BUKAN!



Orang yang diselamatkan adalah orang yang diselamatkan dari dosanya, bukan didalam dosa-dosanya. Setelah dosa lampaunya diampuni, Kristus memberikan kepadanya jubah kebenaran yang adalah the righteousness of Christ.



Righteousness artinya right doing atau berbuat yang benar.


 

Kepada orang itu diperhitungkan the right doingnya Kristus.



Dan the righteousnessnya Kristus hanya dapat dipertahankan kebersihannya kalau orang itu tidak mengotorinya dengan dia berdosa.


 

Kuasa yang menyanggupkan orang itu untuk tidak berdosa lagi adalah kuasa grace atau Roh-Nya Kristus, 


Kristus katakan: Setiap perkataan yang aku ucapkan kepada mu adalah Roh dan kehidupan, itu kita baca di Yohanes 6:63.


 

Orang itu dapat melakukan setiap Firman yang keluar dari mulut Bapa, melalui kuasa grace yang menyanggupkan dia untuk tidak berdosa.


 

Dan Itulah sebabnya Kristus katakan kepada wanita di Yohanes 8, "Saya tidak condemn kamu, dosamu diampuni." Lalu Kristus katakan: "Pergi dan jangan melanggar hukum Tuhan lagi."




Syarat untuk menerima kehidupan kekal adalah melakukan hukum Tuhan, dan penurutan itu hanya dapat Dilakukan melalui kuasa gracenya Kristus yang berdiam di dalam setiap orang yang percaya.

 


Kristus datang untuk memberikan kehidupan kekal, bukan untuk condemn orang berdosa.


 

Hukum mengcondemn, sementara Kristus mengampuni orang yang dicondemn hukum,

lalu dia memberikan firman kuasanya agar orang itu tidak berdosa lagi. Lalu Dia tunjuk kepada hukum BapaNya, dan mengatakan, 



"Sekarang hormatilah hukum Bapaku." Jadi Kristus tidak meniadakan hukum, Kristus meninggikan hukum Bapanya.



MinistryNya Kristus adalah the ministration of life. Dan inilah the new covenant.

 

Pertanyaannya : Apakah the new covenant mulainya di kayu salib? atau apakah sudah ada sebelum kayu salib?

 


Kita semua mengetahui bahwa Adam dan Hawa melanggar hukum Tuhan di taman eden,

hukum menuntut kematian bagi yang melanggar hukum itu, dan ini adalah the ministry of condemnation atau the ministry of death.


Jangan lupa Kristus punya ministry adalah the ministry of life, lawannya dari the ministration of

condemnation atau death. Seandainya sebelum kayu salib hanya ada the ministration of death artinya Adam dan Hawa pasti hilang, karena mereka tidak sanggup untuk menurut hukum Tuhan. 



Setelah mereka berdosa, setelah Adam dan Hawa berdosa mereka menutup ketelanjang mereka dengan daun pohon ara, karena terang kemuliaan yang menjubahi mereka sebelum mereka berdosa lenyap, disaat mereka berdosa. 



Dan yang mereka lakukan adalah mereka bersembunyi dibelakang belukar, karena rasa takut dan malu.



 Ini adalah buktinya dosa memisahkan orang berdosa dari Tuhan.


 

Di ayat 21, Kristus mengenakan kulit binatang unuk menggantikan daun ara yang mereka kenakan untuk menyembunyikan ketelanjangan mereka. 



Daun ara melambangkan perbuatan baiknya orang berdosa, yang kata lainnya adalah kain lara atau filthy rags.

 

Perbuatan Adam dan Hawa setelah mereka berdosa tidak ada baiknya, yang dilambangkan oleh daun ara. 



Kristus menggantikan daun ara dengan jubah domba, yang melambangkan the righteousness of Christ.

 

Perbuatan baiknya Kristus menutupi ketelanjangan mereka setelah dosa Mereka

diampuni. Waktu Bapa melihat mereka, yang dilihat adalah jubah kebenaran AnakNya. Bapa menerima mereka sebagaimana Bapa menerima AnakNya.



Agar jubah kebenaran dapat dipertahankan, mereka perlu untuk menurut setiap Firman yang keluar dari mulut Bapa.


 

Kuasa yang menyanggupkan mereka untuk menurut adalah kuasa gracenya Kristus,

jubah kebenaran itu hanya dapat dipertahankan jika mereka menurut hukum Tuhan.


 

The righteousness of Christ hanya dapat dipertahankan jika Adam dan Hawa "Go and sin no more."


 

Righteousness adalah perbuatan baiknya Kristus dan hanya dapat diperoleh melalui iman yang

diungkapkan dalam penurutan



Perbuatan baik mereka bukan agar mereka agar mereka dibenarkan. Perbuatan baik mereka

Ialah pengungkapan pekerjaan Kristus di hati mereka dan dengan cara inilah the righteousness of Christ dapat dipertahankan.



Dan itulah sebabnya setelah Kristus mengampuni dosa wanita di Yohanes 8, setelah wanita itu dikenakan jubah kebenaran Kristus. 



Kristus mengatakan kepada wanita itu, "Jangan melanggar hukum Tuhan lagi, agar kamu tetap kedapatan benar dihadapkan Bapaku disurga."

 

Barang siapa percaya dia akan memperoleh kehidupan kekal. 



Untuk percaya adalah untuk percaya bahwa Kristus menggantikan kematian kekal saya, dan siap untuk mengampuni dosa-dosa saya, dan juga memberikan firman kuasanya agar saya dapat menurut hukum BapaNya.


 

Adam dan Hawa diselamatkan sebelum Kristus mati di kayu salib karna mereka percaya janji kematianNya dan kuasaNya untuk menyanggupkan mereka "to go and sin no more".


Adam dan Hawa diselamatkan oleh the new covenant bukan the old covenant. Kristus cuma ada satu cara untuk menyelamatkan manusia berdosa, dan caranya melalui perjanjian the new covenant. Barang siapa percaya janjiNya, yang dijanjikan melalui the new covenant tidak perlu binasa tetapi memperoleh kehidupan kekal.

 

Sampai berjumpa kembali dalam pembelajaran pelajaran keempat nanti. To God be the glory.

Posting Komentar untuk "The Everlasting Covenant "THE MINISTRY OF CHRIST" part 3"