Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

THE POWER OF CHOICE part 2


Yakobus 1:14

Dikatakan setiap orang digoda, nah kalau bicara setiap orang, artinya nggak ada dari    orang yang nggak digoda, karena semua orang digoda.

 

Dan semua orang yang digoda caranya cuma satu ini. Inilah satu-satu caranya gimana setiap orang digoda, dan dia digoda aja waktu dia di DRONE AWAY jadi dia, waktu dia ditarik, ditarik atau mengarah waktu dia mengarah atau menyetujui dia punya lust-Nya sendiri, kita tahu lust adalah fresh kan ?

 

Jadi goda itu ialah untuk ditarik dengan daya tarik force tadi kan. Force itu menarik dia untuk melakukan, atau bertindak, berpikir, untuk buat sesuatu berdasarkan dia punya lust.

 

Dan kita tahu lust itu adalah salah satunya appetite. Jadi bisa saja gara-gara dia punya appetite, nafsu makanlah kenapa dia bikin sesuatu itu yang sebenarnya nggak ada urusannya dengan nafsu makan, tapi nafsu makannya itulah yang membuat kenapa dia buat itu.

 

Jadi orang itu digoda berdasarkan dia mengikuti, atau ditarik oleh daya

tarik dia punya lower nature.

 

Artinya orang yang digoda itu digoda untuk melayani dia punya lower nature semua orang,  semua orang,  nggak ada orang yang terkecualikan karena ayat ini bilang semua orang.

 

Joshua 24:15

Dikatakan : Pilihlah, pilihlah  jadi pilih itu artinya ada dua pilihan.

 

 Jadi waktu orang digoda untuk ditarik ke arah lower nature dia nggak perlu pilih itu, karena dia ada pilihan yang lain selain itu, kalau dibilang pilihlah.

 

 Ini menunjukkan bahwa nggak ada orang di bumi ini yang perlu pilih itu, karena ada pilihan yang lain yang dia bisa pilih 

 

artinya penggodaan itu bukan dosa, karena kalau penggodaan itu dosa saya nggak usah bikin apa-apa.

 

 Saya nggak usah pilih saya sudah berdosa, sementara dosa itu hasil pilihan.

 

Jadi semua orang digoda tapi belum tentu dia berdosa, waktu dia digoda kan karena dia ada hak pilih dimana dia bisa menggunakan hak pilihnya untuk mau melayani daya tarik

yang saat itu sedang menarik dia.

 

 

 

 

 

Education 289,1

Dikatakan setiap manusia harus mengerti kuasa daya tarik daripada will atau kehendak.

 

 Jadi kuasa daya tarik kehendaki ini, sangat menentukan arah mana saya pilih-nya, waktu saya punya lust sedang menarik saya untuk melayani lust saya.

Dan yang menentukan saya melayani yang apa, adalah saya punya kehendak.

Dan ini kehendaki ini adalah power yang govern, govern itu memerintah saya punya nature.

 

 

 Jadi saya punya nature itu di bawah kekuasaan pemerintahan kehendak ini yang adalah kehendak kuasa untuk memilih.

 

Jadi waktu saya digoda itu untuk layani ini, nomor satu saya ada hak pilih untuk mau

melayani atau tidak.

Dan kalau saya pilih untuk tidak melayani itu, kuasa itulah yang memerintah itu yang mendikte yang saya layani apa.

 

Jadi saya nggak perlu bilang saya ditarik dia sih, kalau daya tarik dia itu hanya akan berhasil kalau saya pilih.

Untuk ditarik daya tarik itu karena kuasa saya yang menentukan saya ditariknya kemana, adalah kuasa pilih saya yang mendikte mau nggak, kamu menerima undangan tarikan itu dan itu yang mendikte.

 

 Sekuat apapun daya tariknya “Apakah saya akan tertarik dengan daya tarik itu”? karena saya yang menentukan dengan kuasa memilih itu.

Jadi ada kuasa yang lebih powerful dia punya governing powernya dalam nature man ialah :

Kuasa memilih.

 

Setiap orang yang memiliki reason, nah reason itu di sebelah kiri kan, yaitu higher nature.

 

Dia punya orang yang ada reason, pertanyaan-nya ada reason yang dia gunakan.

Jadi Walaupun dia ada reason dia bisa pilih untuk tidak menggunakannya.

 

Tapi semua orang ada reason,dan kalau dia gunakan reason-nya untuk pilih yang benar,

dia akan pilih yang benar karena itu hasil pilihannya sekuat dan dahsyat apapun daya tarik dia punya lust saya akan akhirnya melakukan sesuatu yang sesuai dengan saya punya reason, karena itu pilihan saya.

 

 Artinya pilihan saya tidak pernah akan gagal; Sekuat apapun daya tarik daripada dia

punya lust.

 

Dan orang yang digoda itu ialah digoda untuk seakan-akan dia sedang mau jual sesuatu dan dengan berbagai macam cara yang sangat menarik.

 

Untuk memikat saya punya ketertarikan untuk melayani-nya itu, tapi bukan itu

yang menentukan apa yang saya pilih.

 

 

 

Lalu dikatakan di sini pilihlah hari ini siapa yang kamu melayani,k pilihlah artinya kamu yang tentukan.

 

 

Artinya kalau saya jatuh dalam penggodaan  itu hasil pilihan saya itu

hasil pilihan saya itu karena saya pilih untuk tidak mau melayani itu.

 

 Jadi kita lihat di sini ini The Power Of The Will ini dia yang tentukan saya mau pilih dia punya lower Nature atau dia punya flesh, feeling, passions, emotions, appetites dengan lokasi di tubuh saya yaitu dalam otak.

 

Saya adalah di limbic system, atau saya mau pilih the higher nature yang adalah

Spirit, mine, reasoning, planning, thinking, dengan morality, yang lokasinya di otak

yang sama, di bagian depan atau frontal lobe.

 

 

Jadi setiap orang yang hidup di dunia

ini khususnya setelah Adam dan Hawa berdosa Inilah kehidupan mereka atau

kita semua dimana kita setiap saat dalam kehidupan kita kitaharus pilih dan pilih hal itu asalnya dari tubuh karena

daya tarik itu saya punya las sendiri dari dalam yang bilang layani layani

layani 

 

Dan Waktu dibilang melayani Sebenarnya kamu bikin sesuatu punya flesh, feeling, passions, emotions, appetites, berdasarkan kamu layani kamu punya perasaan itu artinya layani.

 

 

Jadi nggak ada salahnya untuk makan, itu nggak ada salahnya kalau saya lapar appetite

Nya bagus, nggak ada salahnya appetite itu bagus.

 

Jadi itu bisa menjadi alasan untuk bikin sesuatu. 

 

Jadi untuk makan sendiri nggak ada salahnya, tapi karena makan saya bisa bikin sesuatu

yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, sama dengan Tuhan itu kan nggak ada salahnya untuk dia lapar dan nggak ada salahnya untuk dia makan, tapi kalau dia mau makan untuk membuktikan sesuatu kepada setan; dalam hal ini kalau engkau memang ANAK BAPA di situ dia sudah melayani dia punya lower nature, untuk melakukan sesuatu berdasarkan

dengan kebutuhan daripada lower nature dipenuhi.

 

 Jadi kehidupan manusia di dunia inilah penuh dengan pertempuran,  namanya spiritual warfare

 

Kita punya perjuangan ini tidak melawan flesh dengan blood, tetapi melawan kuasa-kuasa yang tinggi.

 

Artinya sangat-sangat kuat sekali dia punya kuasa daya tarik.

 

1 Timotius 6:12 

Dikatakan dia punya pertempuran, adalah pertempuran untuk mempertahankan Iman untuk

mempertahankan kehidupan kekal.

 

 

1Petrus 2:11 

Dikatakan kita berperang atau peperangan kita adalah peperangan yang mana kita punya kehidupan kekal itu atau jiwa kita, dipertaruhkan dimana kita tidak boleh melayani atau kita harus menjauhi kita punya fleshly lusts lower nature, yang mau menjadi fondasi patokan untuk bikin apa saja.

 

 

Itu kita punya pertempuran fleshly lusts ingat kata itu fleshly lusts.

 

Kita ke SpM 209.2 kutipan berikut

Dikatakan “The Lord passion” ini passion kan ada tempatnya di kita punya tubuh

kita tahu di dalam otak kita di limbic system.

 

Jadi memang ada di situ, dan apa yang terjadi ini body “The Lord

Passion” kerja aja melalui melalui kita punya limbic system

Menit ke 10 - 20 


The lower passion kerjanya melalui, melalui, kita punya limbik sistem, lower passion kan?.


Dan perkataan The flesh atau fleshly  lusts ini kan,

petrus bilang sama fleshly lusts,

atau carnal lusts, atau Roma 8 bilang carnal mind kan? atau embrace atau  pencangkup  the lower corrupt nature.


Nature yang sudah corrupt itu, inilah lowwr passion, itulah yang selalu menarik perhatian saya untuk semua saya buat itu didasarkan perasaan emotion feeling, dengan saya punya lapar.


Tadi  kita sudah  baca bahwa James 1:4 setiap orang digoda

waktu dia punya fleshly lusts, carnal lusts, the lower passion, the lower corrupt nature itu, sedang

minta untuk dilayani,atau semua yang saya buat itu berdasarkan itu.


Jadi nggak usah pikir, nggak usah direncanakan, nggak usah Reason, bikin aja berdasarkan kamu

punya perasaan, itu penggodaannya, semua orang yang digoda, digoda untuk melakukan

sesuatu berdasarkan The lower nature.


Ayat 15 nah disaat tapi kita sudah tahu tadi

bahwa orang yang digoda itu nggak berdosa, orang yang digoda nggak berdosa, Kenapa nggak berdosa? kita akan lihat, karena penggodaan itu di ayat 15, waktu dia digoda dan dia punya lower Nature,

atau dia punya own lusts,  berdasarkan feeling, passion, temted, dengan emotion,

waktu saya mengambil keputusan.


 Jadi dosa itu muncul di saat yang saya buat itu

berdasarkan Saya punya lust,  berdasarkan Saya punya perasaan, berdasarkan Saya

punya emosi, bukan dipikirkan berdasarkan firman Tuhan, nggak di Reason together

berdasarkan firman Tuhan, bukan berdasarkan moralty,  saya lakukan itu berdasarkan Saya punya perasaan, disaat

saya mengambil keputusan dalam pikiran saya, untuk melakukan itu!, itu dosa.

artinya untuk memiliki lower fleshly lusts itu bukan dosa, untuk memiliki limbik sistem yang selalu minta untuk dilayani itu bukan dosa, karena dosanya

disaat saya pilih untuk melayani itu baru jadi dosa.


 Itu sebabnya semua orang

yang lahir, dia nggak bisa lahir dalam dosa, Bagaimana seorang bayi bisa mengambil

keputusan berdasarkan dia punya will, untuk pilih yang mana, kalau seorang bayi

nggak tahu itu.


Jadi dengan kelemahan-kelemahan ini itu bukan

berarti bahwa saya berdosa, tapi kelemahan-kelemahan ini bisa

menghasilkan dosa,Kalau saya pilih untuk melayaninya.


Ini sangat penting sekali

dalam kita punya rencana keselamatan yah! sangat penting sekali untuk mengerti hal ini , nah. 


 Kita lihat di kutipan Berikut:

bukan di dalam kuasa setan untuk memaksakan siapapun untuk berdosa, yah 

jadi setan mau bilang apapun melempar ke lubang singa, mau bakar di dapur api,

Mau gantung di kayu salib, itu bukan dosa,

 karena dosanya kalau saya pilih untuk

tidak melakukan suatu hal bertentangan dengan firman Tuhan,

 kalau saya pilih

baru dosa.


 Setan bisa menganjurkan untuk saya berdosa, tapi saya bisa memilih untuk tidak mau melayani Apa yang

dianjurkan. sesuai dengan saya punya lower Nature.


 Katakan disini dosa adalah

tindak tanduk hasil pilihan pribadi, bukan paksaan setan, makanya Adam tidak bisa bilang gara-gara Hawa Kalau adam punya pilihan itu, untuk makan bukan

Hawa yang paksa dosa, adalah hasil pilihan karena yang saya pilih itu,

berdasarkan Saya punya kuasa memilih, atau Saya punya will


 Sebelum dosa muncul

di dalam hati saya harus berikan persetujuan kepada saya punya will, dan

waktu saya berikan saya punya will untuk oke, itu yang saya pilih, disaat itu dosa

muncul dalam kehidupan saya.


 Sekali lagi artinya saya punya limbik sistem dengan kelemahan-kelemahan yang saya

terima dari generasi sebelumnya, bukan dosa, itu bukan dosa, dan itu nggak perlu

menjadi dosa,

 karena saya nggak perlu pilih untuk melayaninya.


 Jadi nggak

pernah ada alasan untuk manusia berdosa karena dia ada pilihan, artinya orang

yang hilang adalah orang yang pilih untuk hilang, walaupun dia nggak mau hilang

sekalipun,

 tapi keinginannya untuk selamat itu nggak ada gunanya, kalau pilihannya bertentangan

dengan keinginannya untuk selamat, dan nggak bisa dia bilang saya lemah, saya

punya daging lemah, dan kelemahannya itu nggak pernah bisa digunakan menjadi alasan, kalau dialah yang pilih yang

lemah itu.


Orang-orang yang digoda ini harus mengerti puasa daripada hak memilih ini,  inilah kuasa yang memerintah nature of man ini, kuasa memilih atau

kuasa decision.


 Semua dalam kehidupan saya sangat tergantung daripada

pilihan yang benar atau yang salah semua itu tergantung dari saya punya pilihan,

jadi kalau saya jadinya sesuatu seperti ini, itu hasil pilihan saya, kalau Sesuatu

terjadi itu hasil pilihan saya, dan kalau ada sesuatu yang tidak terjadi itu hasil

pilihan,nggak ada itu kebetulan dan seterusnya.

 Jadi semua yang terjadi dalam

kehidupan saya itu hasil sayan punya pilihan.


 Dikatakan di sini keinginan untuk kehidupan yang murni dan kebaikan

dalam kehidupan itu semua baik, tapi kalau saya nggak pilih yang baik dan

yang murni, saya punya keinginan hanya sebagus di dalam keinginan saja,  nggak

pernah akan menjadi kenyataan.


 Dikatakan di sini kita bisa pilih untuk melayani Tuhan dengan cara memberikan kita punya

will kepada dia, dan Tuhanlah yang akan bekerja dalam kita untuk melakukan dia

punya will, dan untuk melakukan dia punya good pleasure,

 dan kita punya lower nature

seluruh naturenya,  sekarang Under The control of christ.


 Jadi orang masuk surga

atau dibinasakan itu hasil pilihan, kelemahan yang diperoleh di dalam limbik

Sistem nggak pernah menjadi alasan,kenapa orang harus hilang? karena itupun

dia bisa pilih untuk melayani atau tidak 


Kutipan berikut letter 135 roh Tuhan tidak

melakukan bagian saya, roh Tuhan tidak memilih dan melakukan hal itu untuk saya,

ini saya harus kerja sama, untuk saya bisa tidak jatuh dalam dosa, atau melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, saya harus pilih dulu baru roh Tuhan bekerja.


 Roh Tuhan

enggak pilih Untuk saya, itu pilihan saya karena kalau roh Tuhan atau  Tuhan yang untuk

saya, semua orang jadi robot, untuk dipilih itu sama dengan robot sudah diprogram untuk melakukan sesuatu, karena

dia nggak ada hak pilih,  sementara manusia diberikan hak pilih.


 Jadi kenapa

kita nggak mau gunakan kita punya hak pilih,  kalau itu kita punya hak masing-masing,  

 

Oke sekarang kita mau

masuk ke bagian human Nature yang bicara tentang lower dengan higher yah .


Lalu ada

hal-hal tertentu yang kita harus mengerti dari hal ini, yang penting sekali untuk dimengerti untuk bisa

mengerti pelajaran ini seterusnya, dan yang nomor satu adalah traits, apa itu traits?

kalau mau diterjemahkan secara bebas ini dia punya ciri-ciri khas, yang kita mau

cari tahu ini tentang traits  adalah setelah manusia berdosa setelah Adam dan hawa berdosa, dan setelah manusia telah berdosa.


Kita baca di SW  di halaman 76 dikatakan  let not their own peculiar traits pf character, ini kata peculiar itu ciri khas tertentu, traits character yah,.


 Janganlah biarkan mereka punya

ciri-ciri khas tertentu daripada karakter, mereka bawa dalam pekerjaan,

lalu saya mau baca dulu habis itu saya terjemahkan Apa maksudnya, setan mengetahui ciri-ciri khas daripada

karakter ini, dan ciri-ciri khas yang tidak baik yang bisa terungkap dalam

kehidupan orang itu, dan ciri-ciri khas ini bisa diterima diterima dari orang

tua, atau bisa saya bentuk.


 Jadi di sini Katakan orang membuat bilang bahwa traits ini saya bisa terima sebagai baik, atau saya juga bisa bentuk, artinya saya yang saya terima sebagai baik itu bisa dikembangkan, bisa dikembangkan menjadi

bagian daripada yang baik, bisa dikembangkan menjadi bagian daripada yang tidak baik, artinya

seseorang punya karakter itu ada ciri-ciri khasnya kan, nah kalau karakternya baik tentu saja dia punya

traits termasuk baik juga, adalah bagian daripada karakter yang baik tapi kalau

karakternya tidak baik tentu saja ada ciri-ciri khas yang adalah bagian daripada karakter yang tidak baik, jadi boleh katakan seperti Rasul Paulus lah, 


Menit 20:30 



Menit ke 30 - 40

The lower passion kerjanya melalui kita punya lymbic system, lower passion kan? 

 

Dan perkataan the flesh atau fleshly lusts ini kan, Petrus bilang sama fleshly lusts atau carnal lusts atau Roma 8 bilang carnal mindkan? atau embrace atau  pencangkup  the lower corrupt nature.



 

Tetapi kalau kita lihat dengan dalam, dengan teliti kita lihat bahwa setiap orang memiliki ciri khas dan kebiasaa yang beda, yang membuat orang itu beda dari semua orang, walaupun tubuhnya sama, ada dia punya otak yang sama, ada dia punya yang diturunkan itu sama-sama lemah dari orang tuanya, sama! Waktu lahir semua sama! Tapi bagaimana dia ungkapkan dia punya kehidupan keputusan, dan dia punya action, dan pikiran itu ciri-ciri khas daripada karakternya, itu yang membuat dia beda. Mereka juga beda more or less, dalam mereka punya persepsi, pandangan, kebiasaan mood dengan nature.


Jadi yang saya buat tekankan di sini adalah apa yang saya terima dari orang tua saya, nomor satu itu bukan dosa. Tapi bagaimana dosa itu muncul dan dosa itu merusak kan? Dosa itu menghasilkan karakter yang tidak baik. Dan kalau tidak berdosa itu menghasilkan karakter yang Tuhan inginkan. 


Masing-masing karakter itu akan memiliki ciri khas masing-masing, daripada yang dia miliki sejak dia lahir, tapi akan menjadi bagian daripada sesuatu yang dibentuk hasil pilihannya.


Jadi hasil pilihan saya itu akan mengungkapkan hal-hal yang telah bagian daripada saya, yang menjadi kebutuhan karakter saya yang baik atau yang tidak baik. Yang saya butuhkan, yang saya mau tekankan ialah kalau  bicara tentang nature bisa saja kita bicara tentang nature manusia, cuma ada dua dia punya mind dengan dia punya body. 


Kita bisa bicara juga kalau bicara nature kita bicara tentang ada lower Nature dengan higher nature. Kita bicara tentang nature juga kita bisa bicara tentang karakternya, karakternya yang hasil pilihannya ke arah dia punya lower nature atau karakter yang hasil pilih daripada dia punya higher nature. 

 

Jadi ada tiga macam nature tergantung dari yang dimaksudkan yang sedang dibicarakan oleh yang sedang jelaskan apa itu nature. 


Dan kalau kita baca roh nubuat pun make sure kita tahu yang dimaksudkan tulisan itu nature yang mana supaya kita jangan salah mengerti waktu kita baca kutipan nature. 


Sekarang kita lihat kata temprament.



Letter 252, 1903


Dikatakan disini, di rumah kami nggak ada conflict nggak ada kata-kata yang mengungkapkan ketidaksabaran. Pekerja-pekerja di dalam rumah itu temprementnya beda, dan cara-cara dan sikapnya semua beda, tapi kita gabung actionnya, dan satu dalam roh, saling menguatkan satu dengan yang lain.


Artinya apakah temperament itu salah? Tidak! Walaupun temperamentnya beda tapi kan kita  bisa satu walaupun beda. Ini sama yang di Alkitab kan, walaupun kita ada telinga, ada kaki kanan, ada mata dan selanjutnya, tapi kita satu tubuh Kristus.


Artinya temprement itu adalah sesuatu yang gak ada salahnya, walaupun berbeda, itu yang

saya mau tekankan.

 

Lalu apa yang dibilang ke sini, kita tahu bahwa kita tidak bisa berbeda, karena kita beda tempramentnya. Artinya temprament itu adalah boleh dikatakan, orang yang masuk surga beda

tidak ada yang sama kembar maksudnya. Tapi karakter christ like-nya perfectly reproduce, itu yang dikatakan disitu.



Nah kita baca dari dictionary nya lagi. Temperament adalah natural part daripada kita punya personality, yang datangnya dari kita punya genes. Tidak ada salahnya, tidak ada salahnya ada genes kan. Karena bukan tanggung jawab saya kan. Jadi tidak ada salahnya untuk berbeda, tidak ada salahnya kalau senyumnya model begini, kalau dia semangatnya kayak begini, tidak ada salahnya kan itu,  karena kalau memang dia sudah terima itu begitulah. Kuncinya jangan saya gunakan itu, jangan saya gunakan itu perbedaan itu untuk melayani dia punya apa? Dia punya lymbic system.


Itulah sebabnya sebagai biological dengan instinctive part of personality kan. Makanya kita secara tubuh dan kita punya instinctive part daripada personality itulah temperamentnya, itulah yang membuat kita beda,walaupun kita semua anak-anak Kristus.


Dan dibilang "it's part of your personality" itu adalah bagian dari pada personality temprament, Nah kenapa kata penting dipetik karena kita akan lihat lagi di Roh nubuat nanti, dan ini sangat penting sekali untuk mengerti ini untuk kita bisa dimeteraikan.



Dikatakan di sini, kamu bisa lihat perbedaan dari pada temperament bayi, contohnya ada bayi yang lebih positif emotion daripada yang negatif kan. Setiap bayi yang lahir beda-bedakan, ada yang good mood, ada yang bad mood, makanya ada yang bilang oh ini easy baby atau difficult baby kan. Waduh kalau kalau untuk lahir baik sekali ini baby ya, sementara yang lain waduh tukang menangis banget ini baby "difficult", sebagai orang tua kita mengerti itu.



Nah sekarang karena ini genetik dan memang diturunkan dan datang sebagai ciri khas yang diwarisi, ini enggak bisa di-modify, dimanipulasi atau dirubah, karena memang sudah terima begitu kan. Tendency, kecenderungan, sekarang ada kata tendency, tendency will always be there. Jadi tendency terhadap itu akan selalu di situ, jadi kalau bayi ini tukang menangis, kecenderungan untuk menangis ada terus, karena memang sudah begitu. 


Jadi ada orang yang sedikit-sedikit langsung menangis gitu. Apakah itu dosa? Tidak kan. Jadi tendency untuk cepat curahkan air mata, cepat rasa sesuatu, itu diturunkan olehnya orang tua.

 

Jadi ini bicara tentang Temperament, mengenai temprement, ini tidak dipertanggungjawabkan, karena semua yang diturunkan oleh orang tua tidak di pertanggungjawabkan. Walaupun waktu kita ambil keputusan  kita ambil keputusan berdasarkan perasaan, atau berdasarkan kita punya reason. Dan kita punya temperament ada di situ, kita punya personality adalah hasil daripada kita punya pilihan itu.

 

Bicara tentang tendency, jadi sebelum ke tendensy, saya mau kasih ingat lagi bahwa ada sesuatu yang kita terima sejak lahir, dan ada sesuatu yang kita bentuk dari sesuatu yang kita terima dari lahir.


Dan tendency itu adalah sesuatu arah, di mana arah itu ke arah negatif, dalam hal ini, walaupun arah negatif bukan berarti orangnya negatif, jadi ini seperti menara pisa. Menara pisa ini adalah menara yang sudah condong, tapi arah condong ini tidak membuat menara ini dibilang menara yang negatif.


Ini contohnya ya, jadi kalau saya punya kecenderungan itu ialah untuk cepat berteriak naik pitam, kecenderungan itu bukan dosa. itu akibat dosa, dan saya tidak dibilang berdosa karena saya memiliki kecenderungan itu, itu maksudnya. 


Nah dosa itu terjadi di saat kecenderungan itu dilayani seterusnya. Artinya kalau saya tukang naik pitam, di saat saya naik pitam saya berdosa, tapi dengan saya ada kecenderungan untuk naik pitam itu bukan dosa. disaat saya dituduh sesuatu, lalu saya bilang: "oh ya". Kecenderungannya bilang "Layani, layani, naik pitam, naik pitam!" Dan saya bilang "oke saya naik pitam", disitu saya berdosa.



2 Timothy 4:7 


Dikatakan Rasul palsu bilang, Saya telah bertempur, pertempuran yang baik. Dan saya mempertahankan iman, bergantung kepada firman Tuhan. Artinya untuk mempertahankan Iman ialah untuk tidak pernah pilih untuk melayani daging yang enak mau dilayani walaupun hasilnya dosa.



Selalu berjaga-jaga agar dia punya kecenderungan yang evil. Nah sekarang

kalau begitu bicara tentang evil propensities itu yang kita terima dari orang tua evil, tapi yang kita terima dari orang tua yang evil, ini yang sudah arahnya tidak baik itu bukan dosa kecuali arah yang tidak baik saya layani baru jadi dosa.


Jadi hanya karena dia sudah condong untuk naik pitam, dan itu saya terima hasil orang tua, itu bukan dosa, karena kita sudah belajar tadi, bahwa dosa itu waktu itu hal itu saya layani. Jadi dia harus dia selalu jaga-jaga untuk dia punya kecenderungan atau condongnya yang dia terima dari orang tuanya, generasi sebelumnya untuk menguasai dia. Dia jaga dia punya appetite.  


Artinya appetite itu apa? Kalau saya lapar bisa saja gara-gara lapar saya layani saya punya condong itu kan. Atau saya punya passion dan evil propensities semua yang memang arahnya sudah tidak baik. Saya punya lust itu kan saya punya limbic itu yang bilang "Layani, layani, enakan mau melayani" Dan waktu saya pilih untuk melayani itu menjadi dosa, bukan menjadi kecenderungan dosa lagi.




Menit ke 40 - End


Review and Herald, June 14, 1892 

Pekerjaan Kristus ialah untuk memanggil kita untuk bekerja penaklukan progresif terhadap kejahatan evil dalam karakter kita. Kalau bicara karakter manusia manusia sudah berdosa. Dan karena sudah berdosa kecenderungan yang condong ini sudah dilayani berulang-ulang kali, dan itu harus disingkirkan. The natural tendencies adalah kecenderungan yang saya terima natural bukan cultivated, bahkan yang saya terima dari lahir itu tidak boleh dilayani. Appetite dengan passion harus ditaklukan. Kita harus serahkan kita punya kehendak kepada Tuhan. Artinya walaupun saya terima dari orang tua saya, bilanglah orang tua saya tukang mabuk, dan kecenderungan untuk minum alkohol ada. Artinya saya sudah sudah miring, artinya saya punya kecenderungan untuk mau melayani minum alkohol ada, dan orang yang memiliki kecenderungan itu bisa sampai mati tidak melayaninya. 

Jadi itu ditaklukan artinya itu tidak pernah boleh dilayani dengan kita pilih untuk menempatkan kita punya will di tangan Tuhan. Dan Tuhanlah yang bekerja untuk tidak pernah dilayani itu. Kita pilih Tuhan yang bekerja. 


Manuscript 8, 1900

Kita tidak perlu dicemaskan kuatir karena kita memiliki kecenderungan atau kecondongan untuk berdosa, itu yang kita terima dari orang tua kita. Tetapi disaat roh Tuhan menegur kita akan dosa itu, kita harus bertobat mengakui dan tidak mau melakukannya lagi. Artinya pekerjaan Tuhan ialah untuk tegur akan dosa saya. Dosa adalah apa di saat saya melayani itu, di saat saya melayani sesuatu yang sudah lemah yang diturunkan oleh orang tua, di saat saya layani itu itu menjadi dosa. Dan setelah itu saya tidak perlu layani lagi, walaupun saat ini udah lebih sukar karena saya sudah melayaninya. Tapi lebih sukar itu bukan artinya mustahil dengan kuasa Tuhan.


Exodus 20:5

Tuhan akan mengunjungi pelanggaran hukum orang tua sampai tiga dan empat generasi seterusnya. Apa yang dibilang di sini? Artinya kita punya kecenderungan itu kita terima dari empat generasi sebelum kita. Artinya saya tidak perlu bikin apa-apa saya sudah diwarisi akibat dosa empat generasi sebelum saya, tanpa bikin apa-apa. 

Jadi waktu saya lahir saya sudah dikaruniakan dengan kecenderungan-kecenderungan yang tidak baik hasil pelanggaran orang-orang sebelum saya dan sebelum-sebelum mereka juga. Itulah warisan yang diturunkan Adam sampai sekarang.

Dan kita semua digoda dengan kecenderungan ini, dimana kelemahan ini menggoda kita, "ayo layani supaya kamu berdosa, melayanilah!"


Testimonies for the Church vol.2 p.391 [1870]

Anak-anak lahir dengan propensities. Propensities sama dengan kecenderungan, animal propensities, yang di develop. Dan di develop ini oleh orang tua ya, bukan oleh yang lahir. Artinya yang diterima oleh anak ini adalah hasil daripada yang dibentuk oleh orang tua.

Jadi cap karakter orang tua ini diberikan kepada anaknya tapi anaknya itu dia belum menghasilkan karakternya sendiri. Dia diberikan bahan untuk bentuk karakternya sesuai dengan orang tuanya, tapi dia bisa pilih untuk membentuk karakter yang berbeda dari orang tuanya, karena dialah yang pilih mau layani kelemahan yang diturunkan orang tua atau tidak.

Dikatakan disini "The sins of the parents will be visited", ini tidak bicara tentang dosa orang tua, karena kita tahu di Yehezkiel 18:20 dosa tidak diturunkan. Lalu apa? Dosa yang mengakibatkan kelemahan inilah yang akan mengunjungi anak-anaknya sampai tiga generasi atau empat generasi, dengan mereka punya lustful propensities. Mereka punya kecenderungan itu diturunkan, dan kita pun turunkan ke anak-anak kita. Tapi itu bukan menjadi alasan untuk mereka berdosa, karena mereka perlu pilih untuk mau copy and paste karakter orang tua hasil pilihan yang tidak baik, atau mereka mau pilih untuk menghasilkan karakter yang beda dari bahan yang diberikan untuk meniru yang tidak baik.


Letter 139, 1898

Lower propensities ini harus di control oleh higher powers. Hasil apa? Hasil pilihan kita. Kita yang pilih dimana atau apa yang kita mau layani kan?


Adventist Home 172.1

Physical and mental conditions pada orang tua diturunkan ke anak-anaknya, dan diulang kembali ke generasi seterusnya. Nah ini bicara tentang hal-hal yang baik juga, hal-hal yang baik juga diturunkan dan hal-hal yang baik diturunkan pun, bisa dikembangkan atau tidak dilayani anaknya. Anak hanya menerima bahan dan anak yang tentukan dia menggunakan bahan itu untuk menjadi seperti apa.


1905 ATJ, CWCP 40.6

Ada di setiap orang kemungkinan liability. Nah liability ini adalah sesuatu yang hasil saya terima yang bisa memperkuat, mempergampang saya untuk bikin sesuatu gitu. Liability artinya sesuatu yang bisa membuat saya lebih gampang untuk bikin sesuatu. Dan ini bisa menjadi satu kelemahan, karena bisa saja ini lability untuk berdosa. Tapi apakah perlu dilayani? Tidak.

Dikatakan disini, semua orang ada liability untuk berdosa, diturunkan dari generasi sebelumnya yang waktu dia terima belum menjadi dosa, tapi siap untuk menjadi dosa. Dan disaat hal situasi tertentu saya hadapi, itu saya mau pilih mau layani itu atau tidak. Dan disaat saya pilih untuk melayani dia punya lymbic system langsung menjadi dosa. 

Artinya saya di turunkan dengan sesuatu yang sangat gampang kalau dia layani untuk berdosa. Tapi kita tahu ada satu manusia yang terima itu semua sejak lahir, tapi satu titikpun dalam kehidupannya Dia tidak pernah layani, untuk menjadi contoh bahwa itu tidak pernah menjadi alasan untuk kita berdosa.


John 9:1-3

Kita lihat Yohanes 9 ada orang yang lahir dari buta, Lalu murid-murid boleh tanya kepada Tuhan Yesus, "Apakah ini dia punya dosa sejak lahir atau orang tuanya waktu dalam kandungannya?" Apa Tuhan Yesus jawab? Tidak ada yang berdosa sini, tidak ada yang berdosa. 

Nah kalau dibilang tidak ada yang berdosa, kita tahu bahwa dosa tidak diturunkan yang diturunkan ialah kecenderungan untuk berdosa, atau hasil dosa. Dosa tidak diturunkan hasil dosa diturunkan. Dalam hal ini buta kita tahu adalah sesuatu yang diturunkan hasil dosa. 

Nah siapa punya dosa ini, yang hasilnya diturunkan? Kita tidak tahu persisnya siapa kan. Tapi kita tahu ini hasil dosa. Jadi bukan karena orang tuanya berdosa, bukan karena anaknya berdosa Tapi ini semua hasil dosa ini menunjukkan bahwa dosa tidak diturunkan, tapi ini adalah hasil dosa yang diturunkan, bukan dosa. 


Desire of Ages 311.3

Penggoda tidak pernah bisa digunakan sebagai alasan untuk perbuatan salah saya. Setan senang sekali waktu dia mendengar pengikut Tuhan Yesus bilang, bahwa mereka ada alasan yang adalah karakter yang cacat mereka atau kelemahan mereka yang terima dari orang tua itu adalah alasan untuk berdosa. Setan senang sekali kalau dengar bahwa, "Wah apa boleh buat orang tua saya kan tukang mabuk-mabukan, pantasan saya begini." Tidak bisa! Setan senang karena tidak ada alasan itu digunakan untuk berdosa, kalau itu hak pilih saya sendiri. Dan kalau saya berdosa itu pilihan saya jangan persalahkan orang tua. 

Adalah alasan yang digunakan bahwa saya menerima dari orang tua kelemahan Ini, alasan Itulah kenapa saya berdosanya, bukan saya terima itunya saya berdosa, tapi alasan yang saya gunakan itulah yang menyebabkan saya berdosa. Tidak alasan apapun untuk saya berdosa.

Kelemahan apapun yang saya terima dari berapa generasi sekalipun, tidak pernah menjadi alasan untuk saya berdosa, karena dosa itulah hasil pilihan untuk melayani kelemahan saya yang diturunkan orang tua, bukan yang diturunkan orang tua itu alasan untuk berdosa. 

Semoga kita benar-benar mengerti ini dan benar-benar kita terapkan. Dan benar-benar berdasarkan iman inilah yang akan membuat umat Tuhan di dahi mereka tercatat nama Bapa. 

Posting Komentar untuk "THE POWER OF CHOICE part 2 "