Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pelajaran Sabat 1 - Persungutan Akan Masa Depan


Exo 16:35 And the children of Israel did eat manna forty years, until they came to a land inhabited; they did eat manna, until they came unto the borders of the land of Canaan”

 

Exo 16:35 Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.

1. Berapa lama orang Israel makan APA?


“For forty years they [the Israelites] were daily reminded by this miraculous provision, of God’s unfailing care and tender love. In the words of the psalmist, God gave them ‘of the corn of heaven. Man did eat angels’ food’ (Psalm 78:24, 25)—that is, food provided for them by the angels.”—Patriarchs and Prophets, p. 297.

 

“Selama empat puluh tahun mereka [bangsa Israel] setiap hari diingatkan oleh penyediaan yang ajaib ini, akan pemeliharaan dan kasih lembut Tuhan yang tidak pernah gagal. Dalam kata-kata pemazmur, Tuhan memberi mereka ‘biji dari surga’. Manusia memang memakan makanan para malaikat (Mazmur 78:24, 25)—yakni, makanan yang disediakan bagi mereka oleh para malaikat.”—Patriarchs and Prophets, p. 297.  

2. Makanan yang Tuhan berikan itu mengingatkan akan apa?

 

3. Jelaskan apa itu manna? 


Exo 16:1  And they took their journey from Elim, and all the congregation of the children of Israel came unto the wilderness of Sin, which is between Elim and Sinai, on the fifteenth day of the second month after their departing out of the land of Egypt.

Exo 16:2  And the whole congregation of the children of Israel murmured against Moses and Aaron in the wilderness:

Exo 16:3  And the children of Israel said unto them, Would to God we had died by the hand of the LORD in the land of Egypt, when we sat by the flesh pots, and when we did eat bread to the full; for ye have brought us forth into this wilderness, to kill this whole assembly with hunger.

 

Exo 16:1  Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai, pada hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka keluar dari tanah Mesir.

Exo 16:2  Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;

Exo 16:3  dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."

4. Apa yang dilakukan bangsa Israel, dan kenapa? 


“They had not as yet suffered from hunger; their present wants were supplied, but they feared for the future. They could not understand how these vast multitudes were to subsist in their travels through the wilderness, and in imagination they saw their children famishing. The Lord permitted difficulties to surround them, and their supply of food to be cut short, that their hearts might turn to Him who had hitherto been their Deliverer. If in their want they would call upon Him, He would still grant them manifest tokens of His love and care. He had promised that if they would obey His commandments, no disease should come upon them, and it was sinful unbelief on their part to anticipate that they or their children might die of hunger. . . .

 

“They saw and felt only their present inconveniences and trials; and instead of saying, ‘God has done great things for us; whereas we were slaves, He is making of us a great nation,’ they talked of the hardness of the way, and wondered when their weary pilgrimage would end.”—Patriarchs and Prophets, pp. 292, 293.

 

“Mereka belum menderita kelaparan; kebutuhan mereka saat ini terpenuhi, namun mereka khawatir akan masa depan. Mereka tidak dapat memahami bagaimana orang banyak ini dapat bertahan hidup dalam perjalanan mereka melalui hutan belantara, dan dalam imajinasi mereka melihat anak-anak mereka kelaparan. Tuhan mengijinkan kesulitan-kesulitan mengelilingi mereka, dan persediaan makanan mereka berkurang, agar hati mereka dapat berpaling kepada Dia yang sampai saat itu telah menjadi Pembebas mereka. Jika dalam keadaan kekurangan mereka mau berseru kepada-Nya, Dia tetap akan memberi mereka tanda nyata kasih dan perhatian-Nya. Dia telah berjanji bahwa jika mereka mematuhi perintah-perintah-Nya, maka penyakit tidak akan menimpa mereka, dan ketidakpercayaan mereka merupakan dosa jika mereka mengantisipasi bahwa mereka atau anak-anak mereka akan mati kelaparan. . . .

 

“Mereka hanya melihat dan merasakan ketidaknyamanan dan cobaan mereka saat ini; dan bukannya mengatakan, 'Tuhan telah melakukan hal-hal besar bagi kita; sedangkan kita adalah budak, Dia membuat kita menjadi bangsa yang besar,’ mereka berbicara tentang sulitnya perjalanan ini, dan bertanya-tanya kapan peziarah mereka yang melelahkan akan berakhir.”—Patriarchs and Prophets, pp. 292, 293.

5. Kenapa mereka bersunggut-sunggut? 

6. Kenapa Tuhan mengizinkan persediaan makanan mereka berkurang?

7. Apa yang Tuhan akan berikan jika kita buat apa di dalam apa?

8. Apa syarat dan janji yang Tuhan berikan? 

9. Apa dosa mereka? 

10. Apa yang mereka lakukan dan yang tidak mereka lakukan?


Exo 16:4  Then said the LORD unto Moses, Behold, I will rain bread from heaven for you; and the people shall go out and gather a certain rate every day, that I may prove them, whether they will walk in my law, or no.

Exo 16:5  And it shall come to pass, that on the sixth day they shall prepare that which they bring in; and it shall be twice as much as they gather daily.

 

Exo 16:4  Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.

Exo 16:5  Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari."

11. Apa yang Tuhan sediakan bagi umatNya? Dan apa ujiannya dalam persediaan yang Tuhan berikan? 


Exo 16:6  And Moses and Aaron said unto all the children of Israel, At even, then ye shall know that the LORD hath brought you out from the land of Egypt:

Exo 16:7  And in the morning, then ye shall see the glory of the LORD; for that he heareth your murmurings against the LORD: and what are we, that ye murmur against us?

Exo 16:8  And Moses said, This shall be, when the LORD shall give you in the evening flesh to eat, and in the morning bread to the full; for that the LORD heareth your murmurings which ye murmur against him: and what are we? your murmurings are not against us, but against the LORD.

Exo 16:9  And Moses spake unto Aaron, Say unto all the congregation of the children of Israel, Come near before the LORD: for he hath heard your murmurings.

Exo 16:10  And it came to pass, as Aaron spake unto the whole congregation of the children of Israel, that they looked toward the wilderness, and, behold, the glory of the LORD appeared in the cloud.

 

Exo 16:6  Sesudah itu berkatalah Musa dan Harun kepada seluruh orang Israel: "Petang ini kamu akan mengetahui bahwa Tuhanlah yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir.

Exo 16:7  Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN, karena Ia telah mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka kamu bersungut-sungut kepada kami?"

Exo 16:8  Lagi kata Musa: "Jika memang TUHAN yang memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi, karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu sungut-sungutkan kepada-Nya--apalah kami ini? Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN."

Exo 16:9  Kata Musa kepada Harun: "Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Marilah dekat ke hadapan TUHAN, sebab Ia telah mendengar sungut-sungutmu."

Exo 16:10  Dan sedang Harun berbicara kepada segenap jemaah Israel, mereka memalingkan mukanya ke arah padang gurun--maka tampaklah kemuliaan TUHAN dalam awan.

12. Ketika mereka bersunggut-sunggut dihadapan Musa, sebenarnya apa yang terjadi? Dan apa yang tampak? 


“Moses assured the congregation that their wants were to be supplied: ‘The Lord shall give you in the evening flesh to eat, and in the morning bread to the full.’ And he added, ‘What are we? your murmurings are not against us, but against the Lord.’ He further bade Aaron say to them, ‘Come near before the Lord: for He hath heard your murmurings.’ While Aaron was speaking, ‘they looked toward the wilderness, and, behold, the glory of the Lord appeared in the cloud.’ A splendor such as they had never witnessed symbolized the divine Presence. Through manifestations addressed to their senses, they were to obtain a knowledge of God. They must be taught that the Most High, and not merely the man Moses, was their leader, that they might fear His name and obey His voice.”—Patriarchs and Prophets, pp. 294, 295.

 

“Musa meyakinkan jemaah bahwa kebutuhan mereka harus dipenuhi: ‘Tuhan akan memberimu daging untuk dimakan pada sore hari, dan roti sampai kenyang pada pagi hari.’ Dan dia menambahkan, ‘Apakah kita ini? sungut-sungutmu bukan melawan kami, melainkan melawan Tuhan.' Selanjutnya ia menyuruh Harun berkata kepada mereka, 'Mendekatlah ke hadapan TUHAN; karena Dia telah mendengar sungut-sungutmu.' Sementara Harun berbicara, 'mereka melihat ke arah padang gurun, dan, lihatlah, kemuliaan Tuhan tampak di awan.’ Suatu kemegahan yang belum pernah mereka saksikan melambangkan Kehadiran ilahi. Melalui manifestasi yang ditujukan kepada indera mereka, mereka memperoleh pengetahuan tentang Tuhan. Mereka harus diajari bahwa Yang Maha Tinggi, dan bukan hanya Musa, yang menjadi pemimpin mereka, agar mereka boleh takut akan nama-Nya dan menaati suara-Nya.”—Patriarchs and Prophets, pp. 294, 295.

13.  Dari apa yang tampak apa yang mereka peroleh? Jelaskan!


Php 4:19  But my God shall supply all your need according to his riches in glory by Christ Jesus.

 

Php 4:19  Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. 

 

Psa 37:25  I have been young, and now am old; yet have I not seen the righteous forsaken, nor his seed begging bread.

 

Psa 37:25  Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; 

14. Apa janji Tuhan kepada UmatNya? 


“Though their present needs are supplied, many are unwilling to trust God for the future, and they are in constant anxiety lest poverty shall come upon them, and their children shall be left to suffer. Some are always anticipating evil or magnifying the difficulties that really exist, so that their eyes are blinded to the many blessings which demand their gratitude. The obstacles they encounter, instead of leading them to seek help from God, the only Source of strength, separate them from Him, because they awaken unrest and repining. . . .

“No place should be given to that distrust of God which leads us to make a preparation against future want the chief pursuit of life, as though our happiness consisted in these earthly things. It is not the will of God that His people should be weighed down with care.”—Patriarchs and Prophets, pp. 293, 294.

 

“Meskipun kebutuhan mereka saat ini sudah terpenuhi, banyak yang tidak mau mempercayai Tuhan untuk masa depan, dan mereka terus-menerus khawatir kalau-kalau kemiskinan akan menimpa mereka, dan anak-anak mereka akan dibiarkan menderita. Ada pula yang selalu mengantisipasi kejahatan atau membesar-besarkan kesulitan yang benar-benar ada, sehingga matanya buta terhadap banyaknya nikmat yang menuntut rasa syukurnya. Rintangan yang mereka hadapi, bukannya menuntun mereka untuk mencari pertolongan kepada Tuhan, satu-satunya Sumber kekuatan, malah memisahkan mereka dari-Nya, karena justru menimbulkan keresahan dan keluh kesah. . . .

 

“Tidak ada tempat yang boleh diberikan kepada ketidakpercayaan kepada Tuhan yang menuntun kita untuk melakukan persiapan menghadapi kebutuhan utama dalam hidup, seolah-olah kebahagiaan kita terletak pada hal-hal duniawi. Bukanlah kehendak Tuhan jika umat-Nya harus dibebani dengan kecemasan.”—Patriarchs and Prophets, pp. 293, 294.

15. Dengan cara apa kita bersunggut-sunggut seperti bangsa Israel? 

16. Kalau kita tidak percaya kalau Tuhan yang akan tuntun setiap kebutuhan kita, artinya apa? 



Posting Komentar untuk "Pelajaran Sabat 1 - Persungutan Akan Masa Depan"