Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

"THE SCHOOLMASTER" No Longer Under The Law part 1

Selected Messages vol.1 p.234 par.5

 



Kita punya SCHOOLMASTER kepada kristus melalui iman. Kitab suci melalui para rasul, hukum moral, dosa- dosa kita, kebutuhan akan kristus, untuk pengampunan dan kedamaian terhadap Tuhan, terhadap Yesus Kristus..

Hello everyone, selamat berjumpa kembali dalam pembelajaran kebenaran Firman Tuhan. 



Pelajaran ini adalah pelajaran pertama dari seri “No longer under the law” 

Banyak orang mengartikan “no longer under the law” 



yang bahasa Indonesia-Nya tidak lagi berada di bawah hukum sebagai kebebasan dari kewajiban untuk menurut hukum. 



Artinya mereka katakan untuk tidak lagi berada di bawah hukum, ialah untuk tidak diwajibkan lagi untuk mentaati hukum Tuhan. 



Artinya menurut mereka sebelum iman tiba mereka wajibkan untuk menurut hukum. 



Dan setelah iman tiba, mereka dibebaskan dari kewajiban untuk menurut hukum. 



Apakah pengertian ini sesuai dengan apa yang diajarkan di dalam kitab suci? Marilah kita belajar bersama-sama.  



Judul pelajaran ini adalah THE SCHOOL MASTER. Kita akan mengerti dengan jelas dan pasti arti THE SCHOOL MASTER sesuai dengan konteks penggunaan kata ini di dalam ayat-ayat yang kita pelajari. 


Kita lihat di buku Galatians 3:23, dikatakan disini sebelum tiba-nya iman kita berada di bawah hukum. 



Artinya setelah iman tiba, kita tidak lagi berada dibahwa hukum.

 


Pertanyaannya yang perlu ditanyakan ialah: "Kapan tibanya iman?"



Apakah ada garis waktu pemisah antara dua periode? Dimana periode sebelum garis itu adalah periode sebelum tibanya iman, dan setelah garis itu adalah periode setelah tibanya iman.


Banyak orang menarik garis itu tahun 31 AD, disaat Kristus mati dikayu salib. Artinya iman belum tiba sebelum Kristus mati di kayu salib. 



Jikalau itu benar artinya orang-orang yang hidup-Nya sebelum kematian kristus di kayu salib, adalah orang-orang yang tidak beriman. Apakah demikian kenyataannya? 



Kita tau bahwa Abraham dibenarkan dan diperhitungkan righteous melalui iman [Kejadian 15:6. Dan Abraham hidupnya sebelum kematian Kristus di kayu salib.



Kita tau juga Enoch diangkat kesurga tanpa mengalami kematian. Apakah Enoch  masuk surga tanpa iman? 



Musa dibangkitkan dan dibawa ke surga sebelum tahun 31 AD. Apakah Musa tidak beriman? 

 


Abel waktu dia mempersembahkan korban persembahan binatang yang melambangkan kematian Kristus di kayu salib, dia mempersembahkannya melalui iman dan persembahannya diterima Tuhan. Ini bukti yang sangat jelas bahwa iman sudah ada sebelum tahun 31 AD.


 

Kita tau persembahan Cain ditolak tuhan karena dia tidak mempersembahkannya dengan iman. Dia tidak beriman kepada Kristus sebagai kenyataan dari korban binatang yang dipersembahkan oleh Habel.



Jadi garis pemisah iman dan tidak beriman adalah garis memisahkan Abel dari Cain



Bukan garis yang memisahkan periode sebelum dan setelah tahun 31 AD.


 

Kain dan Habel adalah contoh dari adanya iman dan tidak adanya iman.


 

Sekarang yang perlu kita ketahui adalah artinya untuk ada dibahwa Hukum atau tidak berada di bawah hukum?



Sebelum kita mencari tau apa artinya, kita perlu tau hukumnya dulu!


 

Di Roma 3:20 dikatakan bahwa manusia berdosa tahu dosa itu dosa melalui hukum. Hukum yang mendefinisikan dosa. 



Pertanyaannya hukum apa yang mendefinisikan dosa? 



Apakah hukum moral atau hukum ceremonial?



Rasul Paulus mengatakan di Roma 7:7 bahwa hukum yang mendefinisikan adalah 



10 hukum yang adalah hukum moral. 



Kita tahu upah dosa adalah kematian kekal, kita baca di Roma 6:23. Artinya orang

berdosa dituduh hukum moral sebagai pelanggar hukum, yang mana upahnya adalah kemtian kekal. 



Hukum moral selalu ada sebagaima Bapa ada, karena hukum itu adalah pengungkapan karakternya Bapa. 



Artinya waktu Adam dan hawa berdosa hukum yang menunjukkan dosa mereka adalah hukum moral bukan hukum ceremonial, 



karena hukum ceremonial baru menjadi ada setelah Adam dan Hawa berdosa.


 


Hal ini cocok dengan Roma 7:7, bahwa hukum moral yang menunjuk dosa

orang berdosa. 



Fungsi daripada hukum ceremonial ialah untuk memenuhi tujuan terentu dari rencana keselamatan. 



Dan fungsinya ialah agar manusia dapat melihat dan mengerti korban sesungguhnya yaitu Kristus. 



Hukum ceremonial tediri dari bayang-bayang.



Yang mana kenyataan adalah Kristus korbannya dan Kristus sebagai Imam besar, perantara kita dengan Bapa. Ceremonial law diberikan agar mereka yang hidup sebelum Kristus datang, dapat menerima benefit kedatanganNya sebelum Dia datang. Pertanyaannya, apa benefitnya?



Sistem ceremonial ini dibuat untuk 



membangkitkan dalam hati manusia cinta kepada hukum Tuhan yang adalah hukum

kerajaanNya. 



Kematian Kristus adalah pengungkapan hukum Tuhan. 



Upah dosa adalah kematian. Dan itulah tuntutan hukum Bapa. 



Namun yang disalibkan bukan orang berdosa 



tetapi Anak satu-satunya yang Dia kasihi untuk memenuhi tuntutan hukumNya.




Pilihannya adalah sebagai berikut :



Manusia berdosa harus mati sesuai dengan tuntutan hukum Tuhan. Artinya hukumnya tidak berubah. Tapi pertanyaannya, dimana kasihnya Bapa?



Atau pilihan kedua, manusia berdosa tidak perlu mati karena kasihNya Bapa, namun hukumNya perlu dirubah. 



Atau hukum tidak berubah dan manusia berdosa tidak perlu mati, karena yang mati adalah anak satu-satunya yang Bapa kasihi untuk memenuhi tuntutan hukum yang tidak bisa berubah.


Hal ini menunjukkan bahwa hukumNya tidak berubah dan kasihNya pun tidak berubah.



Korban binatang yang dipersembahkan adalah object lesson dari kasih Bapa yang diungkapkan dalam Kristus. 



Setiap kali mereka mempersembahkan korban binatang, mereka seharusnya bisa melihat betapa kasih Bapa bagi orang berdosa, dan betapa kudus dan agung hukumNya yang mustahil untuk berubah. Kayu saliblah bukti kenyataan kebenaran ini. Tanpa hukum ceremonial mereka tidak pernah akan melihat dan mengerti kebenaran ini. 


Habel, Nuh, Abraham, Musa, mereka semua melihat dan mengerti kebenaran ini oleh sebab itu mereka diselamatkan dari kebinasaan kekal. 



Bapa mengirim Anak satu-satunya yang Dia begotten untuk mengungkapkan kasihNya kepada manusia yang sepatutnya binasa.




Dosa Adam dan Hawa yang kelihatannya sangat kecil dan sepele, nampaknya tidak kecil ataupun sepele waktu kita lihat akibatnya. Anak Bapa menjadi manusia, mengambil nature manusia dengan empat ribu tahun efek dosanya, ditolak, dihina, difitnah, dibenci dan dipakukan dikayu salib, akibat buah terlarang dimakan.



Habel dapat mengerti ini melalui korban yang dia persiapan. 



Rencana keselamatan mengungkapkan kasih Bapa yang tidak ada tandingannya, yang kalau tidak ditolak akan membangkitkan rasa kasih di dalam hati manusia berdosa, dan ketidakinginnannya untuk membuat dosa lagi.



Love beget love. Artinya kasih melahirkan kasih. Kita akan mengasihi Dia karena Dia terlebih dahulu mengasihi kita. 


 

Dengan kita mengasihi dia kita akan memelihara hukum-hukumNya, Yohanes 14:15.



Hasil melihat Kristus dikayu salib adalah tidak melanggar hukum moralNya. Rencana keselamatan ialah untuk menyelamatkan orang berdosa dari dosa-dosanya. Dosa adalah pelanggaran hukum Tuhan. Kristus datang untuk menyelamatkan orang-orang berdosa.



sehingga mereka yang diselamatkan adalah mereka yang melanggar hukum Tuhan lagi, atau mereka tidak berdosa lagi. 



Adam dan hawa dikeluarkan dari taman eden karena mereka melanggar hukum Tuhan.



Hanya yang diselamatkanlah yang akan diizinkan untuk masuk pintu gerbang taman Eden nanti.



Diberkatilah mereka yang melakukan hukum- hukum tuhan, karna mereka berhak untuk masuk melalui pintu gerbang, dan makan buah pohon kehidupan yang berbuahnya setiap new moon. Wahyu 22:14


Kita tahu orang yang makan buah pohon kehidupan tidak bisa mati. Dengan kata lain kehidupannya adalah kehidupan kekal. 



Itu sebabnya sangat penting untuk habel memiliki iman kepada Kristus, yang mana imannya diungkapkan dalam perbuatannya waktu dia mempersembahkan korban binatang. Yang darahnya melambangkan darah Kristus yang ditumpahkan di kayu salib.



Tentu saja ceremonial law ini, tidak perlu untuk dilakukan lagi setelah Kristus mati di kayu salib. Karena bayang-bayang sudah digantikan dengan kenyataannya, namun hukum moral tetap

berlaku untuk mendefinisikan dosa dari orang yang berdosa. 





Jadi pertanyaannya, "Apakah hukum moral menunjuk atau membawa orang berdosa kepada Kristus?"


Jawabannya adalah iya. Hukum ceremonial dan hukum moral membawa orang berdosa kepada kristus. 



Artinya the schoolmaster adalah hukum ceremonial dan hukum moral. Bedanya

hukum ceremonial tidak mengungkapkan dosa kita. 



Sementara hukum moral mengungkapkan dosa kita. Untuk dosa kita diungkapkan untuk dituduh hukum sebagai pelanggar hukum. Yang mana upahnya adalah kematian kekal.



Kayu salibnya Kristus adalah solusi persoalan ini. Karena kematian kristus jika diterima melalui iman, membebaskan kita dari kematian kekal. Dengan catatan kita tidak berbuat dosa lagi dengan pertolongan kuasa kayu salibNya yang sanggup menolong kita untuk tidak melanggar hukumnya lagi.



Dibagian kedua nanti, kita akan lihat apa kuasa kayu salibnya yang sanggup menyelamatkan

orang berdosa dari dosa-dosanya?



Kesimpulannya iman sudah tiba bagi Habel sebelum tahun 31 AD. Dan iman tidak tiba bagi kain sebelum Kristus mati di kayu salib. Artinya kita tidak bisa pisahkan dua periode iman; sebelum  dan setelah kayu salib.



The schoolmaster adalah hukum yang menunjuk dan membawa kita kepada Kristus di kayu salib. Hukum itu adalah hukum ceremonial dan hukum moral.



Yang belum terjawab adalah apa artinya untuk berada di bawah hukum, atau untuk tidak berada di bawah hukum? 


Pelajaran kedua dan seterusnya akan dengan jelas dan pasti menjawabnya. 


Sampai kita berjumpa lagi di pelajaran kedua nanti.

TO GOD BE THE GLORY.





Posting Komentar untuk ""THE SCHOOLMASTER" No Longer Under The Law part 1"