16 - Apakah Karena Tuhan kasih, Dia Tidak Akan Membinasakan Orang Berdosa?
As they reasoned in Noah's day they reason today, when the warning message is proclaimed to fear God and keep His commandments. The wrath of God is soon to fall on all the sinful and disobedient, and they will perish in the general conflagration. Professed servants of Christ who are unfaithful, who do not reverence God and with fear prepare for the terrible future event, will lull themselves to carnal security with their fallacious reasoning, as they did in Noah's day. “God is too good and too merciful [they reason] to save just a few who keep the Sabbath and believe the message of warning. The great men and the good men, the philosophers and men of wisdom would see the Sabbath and the shortness of time, if it were true.” They do not believe a merciful God who made men will consume them with fire because they do not believe the warnings given. This, they reason, is not in accordance with God.... 12MR 207.1
Sebagaimana mereka berpikir pada zaman Nuh, mereka berpikir pada masa kini, ketika pekabaran peringatan diberitakan untuk takut akan Allah dan menaati perintah-perintah-Nya. Murka Allah akan segera menimpa semua orang yang berdosa dan tidak taat, dan mereka akan binasa dalam kobaran api yang besar. Orang-orang yang mengaku hamba-hamba Kristus yang tidak setia, yang tidak menghormati Allah dan dengan rasa takut mempersiapkan diri menghadapi kejadian buruk di masa depan, akan menidurkan diri mereka sendiri dalam keamanan duniawi dengan pikiran mereka yang keliru, seperti yang mereka lakukan pada zaman Nuh. “Allah terlalu baik dan terlalu berbelas kasihan [mereka berpikir] untuk menyelamatkan segelintir orang saja yang memelihara hari Sabat dan percaya pada pesan peringatan. Orang-orang besar dan orang-orang baik, para filosofi dan orang-orang bijaksana akan melihat hari Sabat dan singkatnya waktu, jika hal itu benar.” Mereka tidak percaya Tuhan Yang Maha Pengasih yang menjadikan manusia akan menghanguskannya dengan api karena mereka tidak percaya dengan peringatan yang diberikan. Hal ini, menurut mereka, tidak sesuai dengan Tuhan.... 12MR 207.1
God's love is represented in our day as being of such a character as would forbid His destroying the sinner. Men reason from their own low standard of right and justice. “Thou thoughtest that I was altogether such an one as thyself” (Psalm 50:21). They measure God by themselves. They reason as to how they would act under the circumstances and decide God would do as they imagine they would do. 12MR 207.2
Kasih Allah di masa kini digambarkan sebagai kasih yang bersifat sedemikian rupa sehingga Ia melarang Dia membinasakan orang berdosa. Manusia berpikir berdasarkan standar kebenaran dan keadilan mereka yang rendah. “Engkau mengira bahwa aku sama seperti kamu” (Mazmur 50:21). Mereka mengukur Tuhan dengan diri mereka sendiri. Mereka memikirkan bagaimana mereka akan bertindak dalam situasi tersebut dan memutuskan bahwa Tuhan akan melakukan apa yang mereka bayangkan akan mereka lakukan. 12MR 207.2
God's goodness and long forbearance, His patience and mercy exercised to His subjects, will not hinder Him from punishing the sinner who refused to be obedient to His requirements...The plea may be made that a loving Father would not see His children suffering the punishment of God by fire while He had the power to relieve them. But God would, for the good of His subjects and for their safety, punish the transgressor. God does not work on the plan of man. He can do infinite justice that man has no right to do before his fellow man. Noah would have displeased God to have drowned one of the scoffers and mockers that harassed him, but God drowned the vast world. Lot would have had no right to inflict punishment on his sons-in-law, but God would do it in strict justice.—Manuscript 5, 1876, 1-3. 12MR 208.3
Kebaikan dan kepanjangsabaran Allah, kesabaran dan kemurahan-Nya yang diberikan kepada umat-Nya, tidak akan menghalangi-Nya untuk menghukum orang berdosa yang menolak untuk taat pada tuntutan-tuntutan-Nya... Permohonan dapat dibuat agar Bapa yang pengasih tidak melihat anak-anak-Nya menderita penderitaan itu siksa Allah dengan api, padahal Dia berkuasa meringankan mereka. Namun Tuhan, demi kebaikan umat-Nya dan keselamatan mereka, akan menghukum pelanggarnya. Tuhan tidak mengerjakan rencana manusia. Dia dapat melakukan keadilan tanpa batas yang tidak berhak dilakukan manusia di hadapan sesamanya. Nuh akan tidak menyenangkan Tuhan jika menenggelamkan salah satu pencemooh dan pencemooh yang melecehkannya, namun Tuhan menenggelamkan dunia yang luas. Lot tidak mempunyai hak untuk menjatuhkan hukuman kepada menantu laki-lakinya, namun Allah akan melakukannya dengan sangat adil.—Manuscript 5, 1876, 1-3. 12MR 208.3
Prinsip yang harus direnungkan dan dipraktekkan :
1. Sekarang banyak orang berpikir cara yang sama seperti yang dipikirkan orang-orang di zaman Nuh dalam menanggapi pekabaran peringatan yang dikabarkan umat Tuhan yang takut akan Tuhan tentang murka Tuhan akan menimpa orang-orang yang tidak taat dan berdosa, dan mereka akan binasa dalam kobaran api besar.
2. Cara berpikir hamba-hamba Tuhan yang tidak setia adalah dalam mempersiapkan diri untuk apa yang terjadi di masa depan adalah :
- Mereka menidurkan diri mereka dalam keamanan duniawi. Dan inilah persiapan dan pemikiran yang salah yang juga sudah dilakukan oleh orang-orang di zaman Nuh, yang pada akhirnya dibinasakan dengan air bah.
- Mereka berpikir ALLAH itu kasih, dan kasih itu tidak akan berbuat seperti yang umat-umat Tuhan yang setia telah kabarkan, yaitu membinasakan orang-orang yang tidak setia dan hanya menyelamatkan segelintir orang saja.
3. Tuhan tidak pernah berpikir dengan cara berpikir manusia, jangan menilai situasi tertentu dengan cara pikir kita, bahwa Tuhan akan melakukan apa yang kita lakukan. Kalau itu yang kita pikirkan kita sedang menipu diri kita sendiri. Ingat Tuhan tidak mengerjakan rencana manusia.
4. Walaupun Tuhan panjang sabar dan kasih, disaat yang sama Tuhan juga ADIL, dan sikap kasih dan panjang sabarnya tidak akan menghalangi KEADILAN Tuhan dalam membinasakan orang-orang yang menolak untuk DIA selamatkan.
5. Tuhan dapat melakukan keadilanNya yang tanpa batas yang tidak bisa manusia dengan sesamanya lakukan apa yang Tuhan lakukan dalam menghukum orang-orang berdosa.
Biarlah dari pelajaran ini saudara-saudara tidak terbuai dengan kata KASIH sehingga menutupi penghukuman yang akan terjadi di depan, sehingga dengan kata KASIH kita bukan mempersiapkan diri malah sibuk mencari keamanan dan kenyamanan diri dengan hal-hal dunia yang sementara yang akan menjadi debu.
a more sure word of prophecy
Posting Komentar untuk "16 - Apakah Karena Tuhan kasih, Dia Tidak Akan Membinasakan Orang Berdosa?"
Posting Komentar