13 - Tuhan Tidak Merancang Kesengsaraan

                                                                                 Bacaan untuk 18 - 19 November 2024


 Men were not created to be subject to poverty, disease and suffering, not for thoughtless inattention to their physical and spiritual wants, but for dignity, purity and elevation of character in this life, and for joy unspeakable and full of glory in the future immortal life. The mercies of God are distributed and diversified throughout the earth; and if man would be obedient to nature's laws there would not be a tithe of the misery which now exists. Health and life are imperiled by the indulgence of appetite. Our woes more frequently spring from the improvident use of the abundance than from scarcity. Young men in our cities and towns are surrounded with temptations to indulge in perverted appetite. Vice is gilded over; like apples of Sodom, it appears beautiful without, but is ashes within. FPR March 30, 1879, par. 4

Manusia tidak diciptakan untuk tunduk pada kemiskinan, penyakit dan penderitaan, bukan untuk kurangnya perhatian terhadap kebutuhan jasmani dan rohani mereka, namun demi martabat, kemurnian dan peningkatan karakter dalam kehidupan ini, dan demi kebahagiaan yang tak terkatakan dan penuh kemuliaan di masa depan yang kekal kehidupannya. Kemurahan Tuhan didistribusikan dan disebarluaskan ke seluruh bumi; dan jika manusia patuh pada hukum alam, maka tidak akan ada sepersepuluh pun dari kesengsaraan yang ada sekarang. Kesehatan dan kehidupan terancam oleh pemanjaan nafsu makan. Kesengsaraan kita lebih sering timbul karena penggunaan kelimpahan secara sembarangan dibandingkan karena kekurangan. Para remaja putra di kota-kota besar dan kecil kita dikelilingi dengan godaan untuk menuruti nafsu makan yang menyimpang. Kejahatan menghiasi; seperti apel Sodom, tampak indah di luar, namun di dalamnya menjadi abu. FPR 30 Maret 1879, par. 4

Health is essential, not only to our own happiness, but to the happiness, of those with whom we associate. Health, strength and longevity depend upon immutable laws. The woes and sufferings of humanity are charged upon Providence, when Providence would have men peaceful, healthful and happy. Our first parents by their disobedience opened the floodgates of woe to the race, and notwithstanding we have before us their sad experience in transgression, and the terrible result, we do not cease to sin; but while we deplore the sin of Adam, which was attended with such fearful consequences, we follow in the same course and realize the penalty of our own sins; for which suffering we alone are accountable. The providence of God is not responsible for the woes of man; his own course of action brings the sure result. FPR March 30, 1879, par. 5

Kesehatan sangat penting, tidak hanya untuk kebahagiaan kita sendiri, namun juga untuk kebahagiaan orang-orang yang bergaul dengan kita. Kesehatan, kekuatan, dan umur panjang bergantung pada hukum yang tidak dapat diubah. Kesengsaraan dan penderitaan umat manusia dibebankan pada Tuhan, ketika Tuhan menghendaki manusia damai, sehat dan bahagia. Orang tua kita yang pertama, melalui ketidaktaatan mereka, telah membuka pintu air celaka bagi umat manusia, dan meskipun kita dihadapkan pada pengalaman menyedihkan mereka dalam pelanggaran, dan akibat yang mengerikan, kita tidak berhenti berbuat dosa; namun meskipun kita menyesalkan dosa Adam, yang disertai dengan konsekuensi yang mengerikan, kita juga mengikuti hal yang sama dan menyadari hukuman atas dosa-dosa kita sendiri; yang penderitaannya hanya kita yang bertanggung jawab. Pemeliharaan Allah tidak bertanggung jawab atas kesengsaraan manusia; tindakannya sendiri membawa hasil yang pasti. FPR 30 Maret 1879, par. 5

Prinsip yang harus direnungkan & dipraktekkan :

1. Tujuan manusia diciptakan oleh Tuhan bukan untuk kemiskinan, penderitaan, dan penyakit; tetapi untuk mementingkan KEMURNIAAN karakter untuk kehidupan ini, dan semua demi kebahagiaan yang tak terkataan & kemuliaan di MASA DEPAN yang kekal.

2. Jika manusia menurut HUKUM ALAM tidak akan 1/10 dari kesengsaraan yang terjadi sekarang. Dan kesengsaraan itu ada hubungan dengan NAFSU MAKAN yang dimanjakan, dan kehidupan kota yang banyak godaan untuk pemanjaan selera makan. 

3. Kesengsaraan LEBIH SERING DIHASILKAN karena hidup berkelimpahan daripada hidup berkekurangan. Jadi jika engkau diizinkan Tuhan hidup tidak berkelimpahan harta itu karena TUHAN ingin engkau terhindar dari kesengsaraan yang dialami oleh orang-orang didunia ini. 

4. Kesehatanmu itu membawa kebahagiaan untukmu & orang-orang disekitarmu. 

5. Banyak orang yang membebankan PENDERITAAN dan KESENGSARAAN kepada TUHAN, padahal TUJUAN TUHAN menciptakan manusia adalah untuk hidup sehat damai dan bahagia. 

6. Karena ADAM MELANGGAR, itu membawa MALAPETAKA untuk umat MANUSIA, walaupun kita mengerti dan menyesal akan KENAPA ADAM MELANGGAR, dan mengerti akibat-akibat yang mengerikan, kita MENGULANG apa yang Adam buat yaitu melanggar yang Tuhan perintahkan. 

7. Ingatlah apa yang kita langgar dalam hidup akan menuai hasil yang pasti, dan hasil kesengsaraan itu bukan karena TUHAN, tetapi itu karena hasil pekerjaan dan perbuatan kita. 

a more sure word of prophecy

Posting Komentar untuk "13 - Tuhan Tidak Merancang Kesengsaraan "