24 - Pupuklah Cinta, Simpati & Kelembutan Di Rumah Tangga
We must let Christ into our hearts and homes if we would walk in the light. Home should be made all that the word implies. It should be a little heaven upon earth, a place where the affections are cultivated instead of being studiously repressed. Our happiness depends upon this cultivation of love, sympathy, and true courtesy to one another. The reason there are so many hardhearted men and women in our world is that true affection has been regarded as weakness and has been discouraged and repressed. The better part of the nature of persons of this class was perverted and dwarfed in childhood, and unless rays of divine light can melt away their coldness and hardhearted selfishness, the happiness of such is buried forever. If we would have tender hearts, such as Jesus had when He was upon the earth, and sanctified sympathy, such as the angels have for sinful mortals, we must cultivate the sympathies of childhood, which are simplicity itself. Then we shall be refined, elevated, and directed by heavenly principles. 3T 539.1
Kita harus membiarkan Kristus masuk ke dalam hati dan rumah kita jika kita ingin berjalan dalam terang. Rumah harus dibuat sesuai dengan arti kata tersebut. Ini harus menjadi surga kecil di bumi, tempat di mana kasih sayang dipupuk dan bukannya ditekan secara berlebihan. Kebahagiaan kita bergantung pada pengembangan cinta, simpati, dan kesopanan sejati satu sama lain. Alasan mengapa ada begitu banyak pria dan wanita yang berhati keras di dunia kita adalah karena kasih sayang yang sejati telah dianggap sebagai kelemahan dan telah dikecilkan serta ditekan. Sebagian besar sifat orang-orang dari golongan ini telah menyimpang dan kerdil pada masa kanak-kanak, dan kecuali sinar cahaya ilahi dapat meluluhkan sifat dingin dan keegoisan mereka yang keras hati, maka kebahagiaan orang-orang seperti itu akan terkubur selamanya. Jika kita ingin memiliki hati yang lembut, seperti yang dimiliki Yesus ketika Dia berada di bumi, dan simpati yang suci, seperti yang dimiliki para malaikat terhadap manusia yang berdosa, kita harus memupuk simpati masa kanak-kanak, yang merupakan kesederhanaan itu sendiri. Kemudian kita akan dimurnikan, diangkat, dan diarahkan oleh prinsip-prinsip surgawi. 3T 539.1
A cultivated intellect is a great treasure; but without the softening influence of sympathy and sanctified love, it is not of the highest value. We should have words and deeds of tender consideration for others. We can manifest a thousand little attentions in friendly words and pleasant looks, which will be reflected upon us again. Thoughtless Christians manifest by their neglect of others that they are not in union with Christ. It is impossible to be in union with Christ and yet be unkind to others and forgetful of their rights. Many long intensely for friendly sympathy. God has given each of us an identity of our own, which cannot be merged in that of another; but our individual characteristics will be much less prominent if we are indeed Christ's and His will is ours. Our lives should be consecrated to the good and happiness of others, as was our Saviour's. We should be self-forgetful, ever looking out for opportunities, even in little things, to show gratitude for the favors we have received of others, and watching for opportunities to cheer others and lighten and relieve their sorrows and burdens by acts of tender kindness and little deeds of love. These thoughtful courtesies, that, commencing in our families, extend outside the family circle, help make up the sum of life's happiness; and the neglect of these little things makes up the sum of life's bitterness and sorrow. 3T 539.2
Kecerdasan yang dipupuk adalah harta yang sangat berharga; tetapi tanpa pengaruh simpati dan cinta yang disucikan yang melembutkan, hal itu tidak akan bernilai tertinggi. Kita hendaknya mempunyai kata-kata dan perbuatan yang penuh pertimbangan lembut terhadap orang lain. Kita dapat mewujudkan seribu perhatian kecil dalam kata-kata ramah dan penampilan yang menyenangkan, yang akan terpancar kembali pada diri kita. Orang-orang Kristen yang tidak berpikir panjang menunjukkan bahwa mereka tidak bersatu dengan Kristus melalui pengabaian mereka terhadap orang lain. Tidak mungkin bersatu dengan Kristus namun tetap bersikap tidak baik terhadap orang lain dan melupakan hak-hak mereka. Banyak yang sangat merindukan simpati persahabatan. Tuhan telah memberi kita masing-masing identitas kita sendiri, yang tidak dapat digabungkan dengan identitas orang lain; namun karakteristik individu kita akan menjadi kurang menonjol jika kita memang milik Kristus dan kehendak-Nya adalah milik kita. Hidup kita harus disucikan demi kebaikan dan kebahagiaan orang lain, seperti halnya Juruselamat kita. Kita harus melupakan diri sendiri, selalu mencari peluang, bahkan dalam hal-hal kecil, untuk menunjukkan rasa syukur atas bantuan yang telah kita terima dari orang lain, dan mencari peluang untuk menghibur orang lain dan mengurangi serta meringankan kesedihan dan beban mereka dengan tindakan kebaikan yang lembut, dan perbuatan cinta kecil. Sopan santun yang bijaksana ini, yang dimulai dari keluarga kita, meluas ke luar lingkaran keluarga, membantu membentuk keseluruhan kebahagiaan hidup; dan pengabaian terhadap hal-hal kecil ini menambah kepahitan dan kesedihan dalam hidup. 3T 539.2
Prinsip yang harus direnungkan dan dipraktekkan :
1. Kita harus menjadikan RUMAH KITA sebagai SURGA KECIL DI BUMI ini. dimana KRISTUS harus masuk ke dalam hati tiap anggota keluarga dan ke dalam RUMAH TANGGA kita, dan bila kita izinkan Kristus bekerja dalam rumah tangga kita buah-buahnya adalah :
- Kasih sayang akan dipupuk di dalam rumah tangga bukannya kasih sayang ini malah ditekan [sehingga tidak terlihat]
- Akan ada KEBAHAGIAAN SEJATI, karena masing-masing anggota keluarga mempraktekkan cinta, simpati dan kesopanan terhadap satu sama lain.
2. Kenapa ada orang-orang yang BERHATI KERAS, DINGIN, dan EGOIS di dunia ini?
- Karena mereka tidak merasakan KASIH SAYANG SEJATI di dalam rumah tangga mereka dimana mereka memupuk sifat-sifat keras hati, dingin, dan egois ini semenjak kanak-kanak.
3. Solusi untuk tidak memiliki HATI KERAS, DINGIN dan EGOIS atau berubah dari HATI KERAS, DINGIN dan EGOIS menjadi hati lembut, simpati yang suci seperti yang dimiliki Kristus dan malaikat-malaikatnya adalah :
- SINAR CAHAYA ILAHI yang hanya dapat meluluhkan sikap-sikap itu, jika tidak maka kebahagiaan orang tersebut akan terkubur selama-lamanya.
- Dan untuk tidak memiliki sikap tersebut, sikap-sikap simpati, kelembutan, cinta harus ditanamkan sejak kanak-kanak.
- Dan jika kita melakukan hal tersebut kita akan diangkat, dimurnikan, dan di arahkan oleh prinsip-prinsip surga.
- Menyucikan dan DIRI KITA demi kebaikan dan kebahagiaan ORANG LAIN.
4. KECERDASAN/PENGETAHUAN INTEKTUAL tidak bernilai tinggi jika tidak didampingi dengan PENGARUH SIMPATI DAN CINTA yang menyucikan dan melembutkan.
6. BAGAIMANA SIKAP ORANG KRISTEN yang sudah memupuk rasa kasih sayang di dalam RUMAH TANGGA dan SUDAH BERSATU DENGAN KRISTUS :
- Kata-kata dan perbuatan kita kepada orang lain akan penuh PERTIMBANGAN yang lembut. [Artinya orang Kristen tidak akan asal bicara dan bersikap dan sebelum kata-kata dan sikapnya dilontarkan kepada orang lain, tidak ada bicara "bukan itu maksud saya" karena semua yang keluar sudah dipertimbangkan]
- Mewujudkan SERIBU perhatian kecil melalui KATA-KATA YANG RAMAH & PENAMPILAN yang menyenangkan [wajah yang ceria, senyum, bukan wajah yang cemberut, muram]. Dan jika kita melakukan hal tersebut itu, semua hal yang kita lakukan akan terpantul kepada kita. [Contoh : Jika anda melihat wajah anak anda cemberut terhadap anda, itu karena anda selalu menampilkan muka cemberut kepada anak anda; atau jika anda di jawab kasar oleh anak anda, karena anda bicara kasar kepada anak anda]
- Tidak akan mengabaikan orang lain atau tidak bersikap tidak baik terhadap orang lain, sampai melupakan hak-hak orang lain yang mereka harus terima.
- Melupakan DIRI SENDIRI
- Mencari PELUANG bahkan dalam hal-hal kecil untuk menunjukkan rasa SYUKUR atau berterimakasih atas bantuan yang diberikan oleh orang lain.
- Mencari PELUANG untuk dapat menghibur orang lain.
- Mencari PELUANG untuk meringankan atau mengurangi kesedihan dan beban orang lain melalui TINDAKAN kebaikan yang lembut dan PERBUATAN cinta yang kecil.
7. Walaupun masing-masing orang memiliki identitas yang berbeda-beda dan tidak bisa digabungkan oleh identitas orang lain. Tetapi KARAKTER INDIVIDU kita tidak akan menonjol jika kita milik Kristus dan kehendakNya adalah milik kita.
Biarlah setiap reformasi terjadi di dalam RUMAH TANGGA, pupuklah sikap CINTA, SIMPATI SATU SAMA LAIN & KELEMBUTAN terhadap satu sama lain. Agar kita dapat menjangkau jiwa-jiwa yang KERAS, EGOIS DAN DINGIN diluar sana. Jika kita tidak bisa menunjukkan CINTA, SIMPATI dan KELEMBUTAN terhadap anggota keluarga, sikap tersebutpun tidak akan terungkap kepada orang diluar RUMAH TANGGA kita. Semangat memperbaiki karakter kita untuk kerajaan surga dengan menjadikan RUMAH TANGGA kita SURGA KECIL di bumi ini.
a more sure word of prophecy
Posting Komentar untuk "24 - Pupuklah Cinta, Simpati & Kelembutan Di Rumah Tangga"
Posting Komentar