42 - Apakah Engkau Menjadikan Kehendak Tuhan Menjadi Kehendakmu?

 
โ€œIn all thy ways acknowledge Him, and He shall direct thy path.โ€ This is the promise. God must be consulted at every step. He would not have us trust in human beings, who need themselves to walk carefully before God. Let him that thinketh he standeth take heed lest he fall. If we look to humanity we shall obtain human help, but if we ask for divine guidance we are safe in the assurance that God is leading us. 1SAT 219.2

โ€œAkuilah Dia dalam segala jalanmu, niscaya Dialah yang menuntun jalanmu.โ€ Inilah janjinya. Tuhan harus diajak berkonsultasi dalam setiap langkah. Dia tidak ingin kita percaya pada manusia, yang perlu berjalan hati-hati di hadapan Tuhan. Barangsiapa mengira dirinya berdiri, hendaklah berhati-hati, jangan sampai ia terjatuh. Jika kita mengandalkan kemanusiaan, kita akan mendapatkan bantuan manusia, namun jika kita meminta bimbingan ilahi, kita aman karena yakin bahwa Tuhan memimpin kita. 1SAT 219.2

 Abraham gave Lot the choice of where he would go so that afterward Lot should not be tempted to think that in the separation Abraham had his own interest in view. Lot chose a beautiful location near Sodom. The land of his choice possessed every natural advantage, but he failed to investigate the morals and religion of the Sodomites. We have on record his after-history. The time came when he had to flee from the corrupt city, which was dark with crime of every stripe and type. He was permitted to warn his daughters and sons-in-law, but they would not heed this warning any more than they had heeded his instruction. They mocked at his faith in God, and they perished in the destruction of Sodom. This is a lesson for us all. We should move carefully in the selection of homes for our families. We should seek the help of the Lord in the training of our children and their choice of a lifework. Every family should constantly look to God, trusting in Him to guide aright. Sharp discrimination is necessary in order to avoid following a wrong course for the sake of worldly gain. 1SAT 219.4

Abraham memberi Lot pilihan ke mana ia akan pergi agar nantinya Lot tidak tergoda untuk berpikir bahwa dalam perpisahan itu Abraham mempunyai kepentingannya sendiri. Lot memilih lokasi yang indah dekat Sodom. Tanah pilihannya memiliki segala keunggulan alam, namun ia gagal menyelidiki moral dan agama orang Sodom. Kami memiliki catatan sejarah setelahnya. Saatnya tiba ketika dia harus melarikan diri dari kota yang jahat, yang gelap dengan segala jenis kejahatan. Ia diizinkan untuk memperingatkan putri-putrinya dan menantu-menantu laki-lakinya, namun mereka tidak mengindahkan peringatan ini, sama seperti mereka tidak mengindahkan instruksinya. Mereka mengejek imannya kepada Tuhan, dan mereka binasa dalam kehancuran Sodom. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Kita harus berhati-hati dalam memilih rumah untuk keluarga kita. Kita hendaknya mencari bantuan Tuhan dalam pendidikan anak-anak kita dan pilihan pekerjaan seumur hidup mereka. Setiap keluarga harus terus-menerus memandang kepada Tuhan, percaya kepada-Nya untuk membimbing dengan benar. Diskriminasi yang tajam diperlukan untuk menghindari tindakan yang salah demi keuntungan duniawi. 1SAT 219.4

The Lord's will is to be our will. God must be made first and last and best in everything. We are to be as teachable as a little child, moving carefully and with entire trust in God. Our eternal interests are involved in the steps we take, whether we move heavenward toward the city whose maker and builder is God, or earthward toward Sodom's beautiful attractions. 1SAT 220.1

Kehendak Tuhan adalah menjadi kehendak kita. Tuhan harus dijadikan yang pertama dan terakhir serta yang terbaik dalam segala hal. Kita harus mudah diajar seperti anak kecil, bergerak dengan hati-hati dan penuh kepercayaan kepada Tuhan. Kepentingan kekal kita tercakup dalam langkah-langkah yang kita ambil, apakah kita bergerak ke surga menuju kota yang pencipta dan pembangunnya adalah Allah, atau ke bumi menuju tempat-tempat wisata Sodom yang indah. 1SAT 220.1

God does not consult our opinions or preferences. He knows what human beings do not knowโ€”the future results of every movementโ€”and therefore our eyes should be directed to Him and not to the worldly advantages presented by Satan. Satan tells us that if we give heed to him we shall reach great heights of knowledge. โ€œYe shall be as gods,โ€ he said to Eve, โ€œif you eat of the tree forbidden by God.โ€ The test given to Adam and Eve was very light, but they could not bear it. They disobeyed God, and this transgression opened the floodgates of woe on our world. 1SAT 220.2

Tuhan tidak berkonsultasi dengan pendapat atau preferensi kita. Dia mengetahui apa yang manusia tidak ketahuiโ€”akibat masa depan dari setiap gerakanโ€”dan oleh karena itu mata kita harus diarahkan kepada-Nya dan bukan kepada keuntungan-keuntungan duniawi yang diberikan oleh Setan. Setan mengatakan kepada kita bahwa jika kita mengindahkannya, kita akan mencapai tingkat pengetahuan yang tinggi. โ€œKamu akan menjadi seperti tuhan,โ€ katanya kepada Hawa, โ€œjika kamu makan dari pohon yang dilarang oleh Tuhan.โ€ Ujian yang diberikan kepada Adam dan Hawa sangat ringan, namun mereka tidak sanggup menanggungnya. Mereka tidak menaati Tuhan, dan pelanggaran ini membuka pintu air malapetaka bagi dunia kita. 1SAT 220.2


Pertanyaan diskusi pasangan BRB : 

1. Apa yang harus kamu lakukan dan tidak boleh kamu lakukan dalam mengambil langkah di dalam kehidupanmu? [par 1] 

2. Apa hasil pengalaman pilihan Lot dan pengalaman Lot mengajarkan kita untuk apa ? [par 2] 

3. Dalam mengambil langkah dalam kehidupan; arah kita bisa kemana atau kemana? Dan untuk langkah yang benar kita harus APA? [par 3]

4. Apa yang Tuhan tidak perlu lakukan? Dan kenapa? [par 4] 

5. Hasil dari pelanggaran Adam dan Hawa dari ujian yang sangat ringan adalah? [par 4] 


a more sure word of prophecy

1 komentar untuk "42 - Apakah Engkau Menjadikan Kehendak Tuhan Menjadi Kehendakmu?"

Comment Author Avatar
๐˜ฟ๐™–๐™ก๐™–๐™ข ๐™ข๐™š๐™ฃ๐™œ๐™–๐™ข๐™—๐™ž๐™ก ๐™ ๐™š๐™ฅ๐™ช๐™ฉ๐™ช๐™จ๐™–๐™ฃ ๐™๐™ž๐™™๐™ช๐™ฅ ๐™ฅ๐™–๐™จ๐™ฉ๐™ž๐™ ๐™–๐™ฃ ๐™ ๐™ž๐™ฉ๐™– ๐™—๐™š๐™ง๐™ ๐™ค๐™ฃ๐™จ๐™ช๐™ก๐™ฉ๐™–๐™จ๐™ž ๐™ ๐™š๐™ฅ๐™–๐™™๐™– ๐™๐™ช๐™๐™–๐™ฃ ๐™ช๐™ฃ๐™ฉ๐™ช๐™  ๐™ข๐™š๐™ฃ๐™ช๐™ฃ๐™ฉ๐™ช๐™ฃ ๐™ก๐™–๐™ฃ๐™œ๐™ ๐™–๐™ ๐™ ๐™š๐™๐™ž๐™™๐™ช๐™ฅ๐™–๐™ฃ ๐™ ๐™ž๐™ฉ๐™–, ๐™—๐™ช๐™ ๐™–๐™ฃ ๐™๐™–๐™ฃ๐™ฎ๐™– ๐™จ๐™š๐™ ๐™š๐™™๐™–๐™ง ๐™ก๐™–๐™œ๐™ช "๐™๐™„๐˜ผ๐™‹ ๐™‡๐˜ผ๐™‰๐™‚๐™†๐˜ผ๐™ƒ๐™†๐™, ๐™†๐™ ๐™๐˜ผ๐™ ๐™๐™๐™ƒ๐˜ผ๐™‰ ๐™”๐˜ผ๐™‰๐™‚ ๐™‹๐™„๐™ˆ๐™‹๐™„๐™‰", ๐™ฉ๐™–๐™ฅ๐™ž ๐™ ๐™š๐™ฃ๐™ฎ๐™–๐™ฉ๐™–๐™–๐™ฃ๐™ฃ๐™ฎ๐™– ๐™๐™„๐˜ฟ๐˜ผ๐™†.

๐Ÿ„ฟ๐Ÿ…๐Ÿ„ฐ๐Ÿ„ธ๐Ÿ…‚๐Ÿ„ด ๐Ÿ„ถ๐Ÿ„พ๐Ÿ„ณ ๐Ÿค